- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Natalius Pigai Bisa Diberhentikan Dari Komnas HAM


TS
semlohkcolrehs
Natalius Pigai Bisa Diberhentikan Dari Komnas HAM

Quote:
Komhukum (Jakarta) - Komisi III DPR akan segera memanggil anggota Komnas HAM Natalius Pigai untuk dimintai pertanggungjawaban terkait pernyataannya soal penembakan anggota TNI di Papua oleh kelompok sipil bersenjata. Dalam pernyataannya Natalius Pigai mengatakan bahwa penembakan itu bukan merupakan pelanggaran HAM.
Menurut anggota Komisi III DPR Khatibul Umam Wiranu, pernyataan itu dapat menjadi alasan Natalius Pigai untuk diberhentikan dari anggota Komnas HAM.
"Pernyataan Natalis itu bisa dijadikan argumen untuk memberhentikan Natalis secara tidak hormat dari anggota Komisioner Komnas HAM," kata Khatibul Umam Wiranu melalui rilis yang dikirim kepada Komhukum.com di Jakarta, Sabtu (23/02).
Menurut Khatibul Umam, Natalius harus mempertanggungjawabkan pernyataannya itu di hadapan publik melalui Komisi III DPR.
"Ia telah melakukan diskredit terhadap anggota TNI (alm) dan melukai keluarga mereka yang gugur dalam menjalankan tugasnya" katanya.
Sebelumnya anggota Komnas HAM, Natalius Pigai mengatakan para anggota TNI yang menjadi korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua itu karena lalai dalam menjalankan tugas. Selain itu ia menyatakan bahwa penembakan itu tidak melanggar HAM.
"Jadi sisanya pada tidur dan nongkrong. Wajar ditembak," ujarnya dalam jumpa pers di Komplek parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/02).
Ia menyatakan, dalam perspektif hak asasi manusia, konflik antara pihak yang memiliki senjata tidak bisa dikategorikan dengan pelanggaran HAM.
"Seandainya yang kedelapan TNI itu ditembak oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka), itu tidak melanggar HAM karena keduanya adalah kelompok bersenjata yakni baik negara dan milisi. Jadi tidak ada pelanggaran HAM di situ," ucap Natalius.
Menurut anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat itu, yang harus digarisbawahi dari pernyataan Natalius Pigai itu, 1. Anggota TNI yang tertembak adalah "sedang tidur dan nongkrong", 2. Penembakan OPM terhadap Anggota TNI bukan pelanggaran HAM.
"Dua pernyataan tersebut bisa dijadikan alasan untuk memberikan pembenaran bahwa siapapun aparat negara yang memegang senjata, jika dilukai, dan ditembak, adalah hal yang tidak melanggaar HAM," terang Khatibul Umam. (K-2/yan)
Menurut anggota Komisi III DPR Khatibul Umam Wiranu, pernyataan itu dapat menjadi alasan Natalius Pigai untuk diberhentikan dari anggota Komnas HAM.
"Pernyataan Natalis itu bisa dijadikan argumen untuk memberhentikan Natalis secara tidak hormat dari anggota Komisioner Komnas HAM," kata Khatibul Umam Wiranu melalui rilis yang dikirim kepada Komhukum.com di Jakarta, Sabtu (23/02).
Menurut Khatibul Umam, Natalius harus mempertanggungjawabkan pernyataannya itu di hadapan publik melalui Komisi III DPR.
"Ia telah melakukan diskredit terhadap anggota TNI (alm) dan melukai keluarga mereka yang gugur dalam menjalankan tugasnya" katanya.
Sebelumnya anggota Komnas HAM, Natalius Pigai mengatakan para anggota TNI yang menjadi korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua itu karena lalai dalam menjalankan tugas. Selain itu ia menyatakan bahwa penembakan itu tidak melanggar HAM.
"Jadi sisanya pada tidur dan nongkrong. Wajar ditembak," ujarnya dalam jumpa pers di Komplek parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/02).
Ia menyatakan, dalam perspektif hak asasi manusia, konflik antara pihak yang memiliki senjata tidak bisa dikategorikan dengan pelanggaran HAM.
"Seandainya yang kedelapan TNI itu ditembak oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka), itu tidak melanggar HAM karena keduanya adalah kelompok bersenjata yakni baik negara dan milisi. Jadi tidak ada pelanggaran HAM di situ," ucap Natalius.
Menurut anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat itu, yang harus digarisbawahi dari pernyataan Natalius Pigai itu, 1. Anggota TNI yang tertembak adalah "sedang tidur dan nongkrong", 2. Penembakan OPM terhadap Anggota TNI bukan pelanggaran HAM.
"Dua pernyataan tersebut bisa dijadikan alasan untuk memberikan pembenaran bahwa siapapun aparat negara yang memegang senjata, jika dilukai, dan ditembak, adalah hal yang tidak melanggaar HAM," terang Khatibul Umam. (K-2/yan)
ni orang cocoknya dijadiin daging ham

sumber
Spoiler for renungan seperminuman teh:
Quote:
Original Posted By awasdhack►mungkin perkataan itu muncul karena ketidak adilan pemerintah pusat terhadap rakyat papua yang jauh dari hidup layak, padahal tanah mereka kaya (Gunung Emas) tetapi kekayaan yang seharusnya mereka dapatkan malah dikeruk bangsa asing (baca: Amerika) dengan persetujuan Pemerintah Pusat (baca: Pejabat pusat).
Coba agan berada dipihak mereka, punya kekayaan banyak eh malah di ambil orang lain lebih dari 40 tahun?
untuk mengetahui keadaannya nih lihat foto ini gan
Gunung Emas Papua dahulu

Sekarang

Dan ini sang pewaris kekayaan yang sebenarnya

Kalo ts lhat posting ini mohon ditaruh di page pertama, biar ada pembanding
Coba agan berada dipihak mereka, punya kekayaan banyak eh malah di ambil orang lain lebih dari 40 tahun?

untuk mengetahui keadaannya nih lihat foto ini gan
Gunung Emas Papua dahulu

Sekarang

Dan ini sang pewaris kekayaan yang sebenarnya

Semoga lebih bijak kalian dalam berkomentar 

Kalo ts lhat posting ini mohon ditaruh di page pertama, biar ada pembanding

Diubah oleh semlohkcolrehs 23-02-2013 09:30
0
8.7K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan