Kaskus

Entertainment

eternalelfAvatar border
TS
eternalelf
Ternyata dia gan pelakunya kejahatan didalam bioskop
Pemutaran perdana (Premier) seri terakhir film Batman The Dark Knight Rises di Bioskop Aurora, Denvil, Colorado, Amerika Serikat, Jumat dini hari (20/7), dihantui oleh aksi penembakan seorang pria yang mengaku dirinya sebagai joker.

Akibat perbuatan pria bernama James Eagan Holmes itu, sebanyak 12 orang tewas dan 58 orang lainnya terluka. 10 korban tewas mati ditempat, sedangkan dua orang lainnya meninggal dunia setelah dibawa kerumah sakit.

Adapun untuk korban luka-luka, sebanyak 30 orang dirawat di rumah sakit. Tiga di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI) yang teridentifikasi sebagai Anggiat Mora Situmeang (45) menderita luka memar di mata kiri akibat serpihan dinding, bersama istri dan anaknya, yakni Rita Paulina br. Silalahi (45) menderita luka di lengan dan kakinya, dan Prodeo Et Patria Situmeang (15) yang menderita luka tembak di punggung bawah kiri. Kini, ketiga korban telah membaik usai menjalani operasi.

Dalam aksi yang terjadi pada sesi pemutaran kedua pada jam 00.05 itu, menurut sejumlah saksi mata, seorang pria bertopeng alias Holmes melemparkan tabung gas air mata ke arah penonton dari samping. Dia kemudian berdiri di depan layar dan melepaskan tembakan ke arah penonton yang sedang asyik duduk di bangku, ibaratnya pelaku seperti melempari batu ke arah buah-buahan di atas pohon. Sesaat kemudian, pria yang mengenakan rompi antipeluru dan helm menaiki tangga dan melanjutkan tembakan secara membabi buta.

Anggiat mengatakan, pada awalnya dia mengira gas air mata itu merupakan suatu pertunjukan dalam Premier The Dark Knight Rises, sehingga dirinya dan penonton memberikan tepuk tangan. Namun, setelah melihat pelaku berdiri dan mulai menembakan senjatanya, barulah Anggiat sadar bahwa ini bukan dari bagian show, melainkan kejadian nyata. Saat itu juga, penonton kabur berhamburan dari dalam bioskop sambil ditembaki Holmes.


“Saat itu, tiba-tiba peluru menyerang kepalaku. Dahiku terbakar. Dia berpakaian seperti tentara SWAT,” ujar salah satu korban bernama Jennifer Seeger kepada Associated Press.

Komisaris Kepolisian New York mengatakan, usai ditangkap, pria yang mengenakan topeng dan mengecat rambut berwarna merah itu mengaku dirinya sebagai “Joker”, musuh Batman.

Namun, siapa sangka jika ternyata si jahat Joker adalah seorang pria jenius. Di usianya yang masih terbilang muda, yakni 23 tahun, pria kelahiran San Diego ini sudah menjadi mahasiswa S3 alias kandidat Ph.D di bidang ilmu syaraf (Neuroscience) Universitas Colorado, Denver.

“Di bidang akademik, tak ada yang menandingi kepintarannya,” kata Kanselir Riverside, Timothy P. White.

Di masa kecilnya, anak dari seorang suster bernama Arlene dan manajer sebuah perusahaan bernama Robert ini dikenal sebagai anak yang baik dan pemalu. Saat itu, dia suka menyendiri dan dijuluki “kutu buku” oleh teman-temannya. Saking pemalunya, sampai saat ini, Holmes tidak memiliki Facebook, Twitter dan jejaring sosial lainnya.

Selain korban jiwa, reaksi keras pun muncul dari beberapa orang penting, seperti Sutradara The Dark Knight Rises Christopher Nolan, pemeran Batman Christian Bale, dan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Nolan dan Bale menyebut penembakan tersebut sebagai kekejaman yang tak terperikan. Mereka pun sekaligus menyampaikan kesedihan terdalamnya untuk korban dan keluarga mereka.

Begitu pula dengan Obama. Presiden AS ke-44 ini terpaksa membatalkan agenda kampanyenya untuk menghormati para korban. Beliau pun menyampaikan dukacita dan mengutuk penembakan di Colorado. Obama meminta pihak berwenang untuk segera menyusut kasus tersebut hingga tuntas.

Tak mau kalah, Romney, rival Obama di pemilihan presiden AS pada November mendatang juga menghentikan sejenak kampanyenya, sekaligus menyatakan bela sungkawa kepada korban dan keluarganya. Dengan ini, secara otomatis pertarungan politik di AS terhenti sementara.

Para bintang film The Dark Knight Rises yang berencana menghadiri premier seri di Paris terpaksa membatalkannya. Sebagian besar pemain utama seperti Christian Bale, Anne Hathaway, Morgan Freeman, dan sutradara Christopher Nolan dilaporkan sudah berada di Paris. Namun, untuk menghormati korban, acara premier dan jumpa pers dibatalkan.

Pembatalan pemutaran perdana tidak hanya terjadi di Prancis, tetapi juga di Meksiko, Jepang, dan Finlandia. Sampai-sampai, Perusahaan Produksi Film Batman, Warner Bros tidak ingin mempublikasikan keuntungan yang diraih di awal perilisan film pahlawan kelelawar itu. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dan penghormatan kepada para korban beserta keluarganya

Lalu sebenarnya apa motif dibalik aksi si Joker?

Seperti kita ketahui, joker adalah tokoh yang menjadi musuh bebuyutan sekaligus rival terkuat Batman. Penampilannya yang humor dengan senyuman lebar di wajahnya sangat kontradiktif dengan perangainya yang sadis dan tanpa tega membunuh orang banyak.

Jenius dan Sadis. Dua kata itu yang mewakili sosok Joker di film Batman. Sifatnya benar-benar mirip dengan James Holmes yang merupakan seorang mahasiswa S-3 jurusan ilmu syaraf di Universitas Colorado, Denver.

Holmes dengan penampilan yang seperti orang baik, biasa, bahkan otaknya yang jenius, sulit dipercaya jika dibandingkan dengan aksi brutalnya.

Jika diteliti secara seksama ada beberapa persamaan antara Holmes dan Joker. Baik joker dengan Holmes sama-sama menggunakan topeng, rambut merah, senjata api shotgun 870. Usai beraksi, joker dan Holmes sama-sama menyerahkan diri ke polisi tanpa perlawanan.

Keduanya sama-sama memasang alat ledak yang membuat polisi mesti bersikeras untuk menjinakkannya. Di film batman, Joker memasang bom waktu di kantor polisi, sedangkan Holmes memasang ranjau dan jebakan di kamar apartemennya, sehingga polisi terpaksa menggunakan robot untuk masuk ke dalam kamarnya.

Joker beraksi menyerang sebuah pesta, hingga menewaskan 13 orang, sementara Holmes menyerang penonton yang sedang asik menikmati pemutaran perdana The Dark Knight Rises hingga mengakibatkan 12 orang tewas.

Joker dikenal sebagai penjahat yang membenci dan tidak ingin bekerja sama dengan kelompok teroris, sedangkan Holmes tidak melibatkan teroris dalam aksi penembakannya.

Joker selalu percaya dapat melakukan apapun yang ia mau dengan ilusi dan psikopat yang dideritanya. Sementara itu, Holmes diketahui pernah belajar ilmu ilusi temporal saat sedang mengikuti pelatihan Science Camp di Universitas Miramar San Diego, enam tahun yang lalu.

“Selama pelatihan itu, aku mencoba berlatih ilmu ilusi temporal. Ini bisa mengubah keadaan diri dari masa lalu,” ungkap Holmes, seperti dikutip dari ABC News.

Saat ditangkap dan dipenjara pun, Holmes bertingkah seperti orang sakit jiwa yang menunjukan dirinya adalah seorang psikopat.

Dalam ilmu psikologi, seseorang yang sejak kecil sering menyendiri dan pemalu akan cenderung tertutup. Orang tersebut tidak ingin mengumbar apapun yang ia rasakan, atau bisa disebut tidak suka menumpahkan keluh kesah yang ia rasakan, sehingga perangainya ini berpengaruh besar pada kondisi kejiwaannya.

Dengan kehidupan sehari-harinya yang sering sendiri, membuat Holmes mudah terpengaruh dan berhalusinasi. Dia mudah terobsesi akan tokoh khayalan yang dia kagumi.

Dugaan kuat, Holmes sangat terobsesi dengan tokoh joker. Dia mendapat pengaruh besar dari tokoh batman yang ditontonnya. Hal tersebut, terbukti dari ditemukannya topeng batman di kamar Holmes.

Dengan segala kecerdasan yang dimilikinya, dia yakin dapat merealisasikan dirinya untuk beraksi layaknya seorang joker.

Aksi gilanya itu terungkap telah direncanakan dari jauh-jauh hari. Holmes diketahui pernah mendaftarkan dirinya untuk berlatih menembak di sebuah klub lapangan tembak. Namun, pengelola lapangan tembak Lead Valley Range di Byers Colorado, Glenn Rotkovich menuturkan telah menolak permintaan Holmes untuk bergabung lantaran dirinya menerima pesan aneh yang ada di mesin penjawab telepon milik Holmes.

Fakta lain, ternyata Holmes sudah mengirimkan detail rencana serangan brutalnya ke kampusnya di Universitas Colorado. Paket yang dikirim Holmes itu diduga sudah dikirim seminggu sebelum insiden penembakan terjadi. Paket itu berisi rincian dan gambaran bagaimana ia akan membunuh orang-orang kepada psikiater di universitasnya. Namun paket itu duduk manis dan belum dibuka di ruang surat kampus,

Selain itu, ada beberapa hal yang diduga membuatnya depresi, beberapa hari sebelum melancarkan aksinya. Pertama, tiga hari sebelum beraksi, Holmes di Drop Out dari pihak kampusnya. Itu merupakan akibat dari tidak lulusnya Holmes di ujian utama. Padahal, ayahnya meminta agar dirinya bisa lulus dan melebihi kejeniusan sang ayah.

Seorang Psikolog Marisa Randazzo mengatakan bahwa Holmes kemungkinan besar mengalami skizofrenia, yakni suatu penyakit kejiwaan yang ditandai oleh kelainan dalam persepsi atau ungkapan realitas pada alam sebenarnya. Orang yang menderita ini akan mengalami suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal. Bisa diduga, dari latihan ilusi yang pernah dilakukan Holmes, dia mendapat suara gaib akibat dampat terkena skizofrenia.

“Semua itu benar-benar bisa membuat skizofrenia menjadi aktif dan keluar dengan cepat,” jelasnya kepada ABC.

Belum cukup disitu, Holmes juga terungkap menjadi member di situs porno adultfriendfinder.com. Berdasarkan profil dalam situs tersebut, Media TMZ melaporkan bahwa Holmes baru saja ditolak oleh tiga wanita yang menjadi temannya beberapa hari sebelum melakukan aksi brutalnya.

Kini, si joker sedang disidang. Dalam persidangannya, holmes terlihat santai, ngantuk, wajahnya datar tanpa emosi sama sekali. Dia terancam hukuman mati. Dan apabila dihukum mati, hal itu tidak akan membayar ganti rugi atas hilangnya nyawa dan luka-luka yang diderita korban.

ini foto nya gan

Ternyata dia gan pelakunya kejahatan didalam bioskop

Ternyata dia gan pelakunya kejahatan didalam bioskop

kalau berkenang emoticon-Toast dan jangan lupa emoticon-Rate 5 Star
0
2.3K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan