Kerja jadi pengamen itu bagi ane sih sah-sah saja asal qualitasnya baik dari suara dan musiknya dan bener-bener untuk menghibur. Fenomena pengamen di terminal dan bus sudah jadi barang yang jamak dilihat. Nah ada 2 hal yang ane ndak ngasih sumbangan sukarela ke pengamen.

1. ngamennya jelek, sumbang, lagunya parno
2. pas uang cekak/mepet (tetep ane kasih doa aja dalam hati)

beda pula klo ditempat wisata, yang jualan agak maksa nawarinya dan terkesan tidak ramah. padahal klo dengan nawarin baik-baik para wisatawan pun akan nyaman membeli oleh-oleh dari para penjual. ane tipe orang yang kurang srek dengan pedagang macan gitu, wal hasil untuk menembus berikade penjual tersebut caranya sama dengan yang menolak pengamen.

nah gimana tuh caranya :

satukan telapak tangan kanak dan kiri kya (salam penghormatan atau maaf) lalu dekatkan sedik kedepan wajah dan sedikit bungkukkan punggung tanpa keluarkan kata-kata sedikitpun.

seumur-umur ane praktekkan dan selalu berhasil menolak halus seperti ini.



nb :
1.menurut ane itu adalah sikap hormat kita agar mereka juga menghormati pula, so tidak ada paksaan antara kita.
2. Tidak berfungsi untuk para