Samurai (侍?) adalah bangsawan militer dari Jepang jaman pre-industri. Menurut penerjemah William Scott Wilson: "Di China, karakter 侍 aslinya merupakan kata kerja yang berarti menunggu atau menemani orang dengan kedudukan sosial yang lebih tinggi, dan ini juga sesuai dengan istilah asli di Jepang, saburau. Di dua negara tersebut istilah ini dinominalisasi sehingga berarti "mereka yang melayani secara dekat mkepada bangsawan." penyebutan di Jepang berubah menjadi saburai. Menurut Wilson, referensi awal dari kata "samurai" terlihat pada Kokin Wakashū (905–914), anthologi puisi imperial pertama, diselesaikan pada awal abad ke-10.
Pada akhir abad ke-12, samurai menjadi hampir sinonim secara keseluruhan dengan bushi (武士), dan kata tersebut dihubungkan secara erat dengan tingkat prajurit kelas menengah dan atas. Samurai mengikuti beberapa peraturan yang dikenal dengan bushido. Walaupun jumlah mereka kurang dari 10% populasi Jepang, ajaran samurai masih dapat ditemukan sampai hari ini baik dalam kehidupan sehari-hari maupun seni beladiri modern Jepang.

Dalam sejarah, katana (刀?) adalah salah satu pedang yang dibuat secara tradisional di Jepang (日本刀 nihontō) yang dipakai oleh kelas samurai pada masa feudal Jepang, juga secara umum disebut "pedangnya samurai".
Katana dikarakterisasi oleh penampakannya yang unik: mata pedang yang melengkung, ramping, dan bermata satu dengan tsuba (guard) berbentuk lingkaran atau persegi dan gagang yang panjang untuk penggunaan 2 tangan. Dalam sejarah diasosiasikan dengan samurai feudal Jepang, dan telah terkenal ketajaman dan kekuaannya.

Samurai
Katana
image courtesy of wikipedia