JAKARTA - Tiga orang pelajar yang terlibat dalam perampokan sepeda motor, sudah melakukan aksi sebanyak puluhan kali, selain merampok, mereka juga kerap menjambret pejalan kaki.

Ketiga pelajar SMA dan SMK, WA (17) resedivis kasus jambret dan siswa kelas III SMK KG di kawasan Ciledug, QT (17) siswa kelas II SMK KG di kawasan Ciledug, dan ZI (17) siswa kelas I SMK M di Ciledug. Mereka beserta kompolotannya sudah beraksi sejak lama, dan diringkus pada hari Senin, 11 Februari 2013.

"Mereka mengaku sudah 33 kali melakukan aksi tersebut, mulai dari bulan Mei 2012 hingga sekarang. Selain merampok kendaraan bermotor, mereka juga mengaku pernah menjambret sebanyak 26 kali," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Toni Harmanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/2/2013).

Dikarenakan mereka masih dibawah umur, polisi hanya mengenakan UU Perlindungan Anak.

"Karena beberapa pelaku masih dibawah 18 tahun kita kenakan UU Perlindungan anak, untuk yang sudah diatas 18 tahun tetap kita gunakan KUHP," tutupnya.

Sementara itu, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, terjadinya ada perampokan sepeda motor maupun perampasan, dikarenakan lahan parkir sepeda motor sudah sulit untuk membuat pelaku kejahatan beraksi.

"Parkir semakin baik dan tertib, jadi untuk mencari seperti dulu agak kesulitan. Makanya mereka mencari yang sedang berjalan di jalan umum," ujarnya.

Menurutnya, hasil pelaku kejahatan, digunakan untuk berfoya-foya dan Narkoba.

"Kebanyakan untuk narkoba. Ini gaya hidup hedonisme, ini hidup perkotaan terlalu mudah dapat duit dan mudah untuk dikeluarkan. Mungkin kalau tidak tertangkap tindakannya akan lebih tinggi lagi," pungkas Rikwanto.

okezone