Kalau sobat masih ingat, kami sempat menulis tentang Yamaha Mio J Rescue (klik di sini) . Iya, skubek buatan pabrikan garputala yang dipakai untuk melintasi banjir dengan genangan air cukup tinggi. Mio J ini, tak alami kendala buat ‘berenang’ di banjir.

Itu karena hampir semua komponen yang ada di skubek itu dibuat kedap air. Nah, sebenarnya sobat juga bisa melakukan itu. Tak terbatas merek lho, tiap skubek bisa melakukan hal yang sama.

Mio J Rescue bisa berjalan di banjir yang memiliki genangan air setinggi 60 cm lebih, itu karena lubang isap dari filter udara dimodifikasi. Begitu juga lubang buang alias ujung knalpot.


Tetapi, tentunya buat aktifitas harian sobat enggak ingin aplikasi ‘belalai’ knalpot dan filter panjang dong. Lain halnya jika dalam keadaan terdesak. Ada sedikit cara yang bisa dilakukan agar skubek bisa dipakai aman buat menerjang banjir. Tetapi, banjir atau genangan yang masih dalam batas 30 – 40 cm ya.


"Paling penting, jaga asupan udara dari boks filter udara dan pengapian. Kalau untuk saluran buang, cukup jaga rpm agar mesin tidak mati dan air masuk ke dalam knalpot,” saran Uchi, salah satu mekanik Saka Motor, dealer dan bengkel resmi Yamaha di Jl. Pondok Betung Raya, Pondok Betung, Tangerang.

Untuk boks filter, bisa oleskan lem sealer agar air tak merembes masuk ke dalam. Jadi, air tidak terhisap dan masuk ke ruang bakar. Lem yang digunakan, bisa juga pakai lem paking yang biasa dijual sekitar Rp 10 ribuan. Lem ini, dioleskan ke sambungan boks dan baut-baut boks.

Usai boks, lanjutkan juga dengan memberikan lem di bagian cop busi. Meski bagian cop busi terdapat karet, tapi agar lebih safety dan air tak masuk, oleskan juga lem tersebut di dua bagian. Pertama di bagian cop busi ke kabel. Lalu di cop busi ke keramik busi itu sendiri.