Kaskus

Entertainment

randomactionAvatar border
TS
randomaction
Ikhlas yang ber-pamrih
Apakah definisi Ikhlas?

Apakah salah ketika kita beramal dan mengharapkan mendapatkan rejeki yang lebih banyak dan juga berkat-berkat lainnya? Tanpa pamrih?

Apakah kita benar-benar tidak mengharapkan sesuatu ketika beramal?

Mungkin sebagian orang tidak mengharapkan suatu imbalan ketika beramal, dengan alasan klasik mereka selalu menjawab bahwa mereka melakukan itu sesuai dengan ajaran agama atau wujud cinta kasih kepada sesama manusia yang membutuhkan. Kalau kita kejar lagi kenapa mereka melakukan ajaran agama dan mau mewujudkan cinta kasih kepada sesama manusia? Kalau menurut saya pasti karena kita ingin masuk sorga, atau dengan lain kata menghindari neraka.

Sebuah pertanyaan besar yang harus kita ajukan kepada diri kita sendiri adalah "Bila sorga dan neraka tak pernah ada, masih kah kita sujud kepada Nya?"
Masih kah kita melakukan segala ajaran Nya dan menjauhi segala larangan Nya?
Masih kah kita tetap berbuat baik dan beramal kalau misalkan kita diberitahu bahwa kita pasti masuk neraka?

Kalau hati kita tidak terima ketika kita sudah menjalankan semua ajaran Nya dan menjauhi semua larangan Nya, plus sudah banyak beramal dengan ikhlas tapi yang kita dapat adalah neraka, maka menurut saya sedikit banyak kita sudah melakukan semuanya itu dengan suatu pamrih. Pamrih kita adalah sorga.

Terus apakah salah ungkapan "Beramal dengan ikhlas"?

Kalau menurut saya ungkapan itu tidak lah salah. Yang salah adalah titik penilaian ikhlas tidak nya sebuah perbuatan baik atau amal. Selama ini kita selalu menilai ikhlas adalah pada titik kita memberi atau berbuat baik. Sedangkan menurut saya, ikhlas itu dinilai pada titik kita menerima efek dari amal kita.

Ketika kita beramal dan berbuat baik, tapi ternyata yang kita terima tidak lah sesuai dengan yang kita harapkan, tetapi kita tetap bisa berbuat baik, maka pada saat itulah kita disebut ikhlas. Contoh, kita menolong teman kita yang sedang butuh uang. Tidak lah salah mengharapkan suatu hari nanti ketika kita membutuhkan uang, teman kita tersebut berkenan meminjamkan uang seperti saat kita membantu mereka dulu. Kita disebut ikhlas ketika ternyata teman kita itu tidak bersedia membantu kita dan kita bisa dengan lapang dada tetap menganggap teman itu sebagai teman.

Disebut tidak ikhlas adalah ketika kita membantu orang lain dan berharap orang itu suatu hari kelak juga bersedia membantu kita, namun ternyata mereka tidak mau membantu kita, terus kita merasa kecewa dan bahkan berbalik memusuhi mereka, menganggap mereka tidak tahu membalas budi, dan lainnya. Titik kita kecewa ketika apa yang kita harapkan tidak terjadi, itulah yang disebut TIDAK IKHLAS.

Jadi sekali lagi ikhlas bukan dinilai saat kita memberi, tetapi dinilai saat kita merespon hasil dari perbuatan baik atau amal yang kita lakukan.

Setuju?

http://waletbesar.blogspot.com/2013/02/ikhlas.html
0
1.5K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan