Bandung - Panwaslu di beberapa kabupaten/kota di Jabar mencatat hampir semua kandidat melakukan pelanggaran kampanye, karena melibatkan menteri dan kepala daerah sebagai juru kampanye namun mereka tak punya izin cuti.

Selain Gubernur DKI Jakarta Jokowi, ada juga menteri dan kepala daerah lain yang sama-sama jadi jurkam tanpa mengantongi izin cuti.

"Ada Tifatul Sembiring, Hatta Rajasa, beberapa kepala daerah, bahkan sampai kepala desa juga ada yang tidak punya izin cuti. Itu sedang diklarifikasi," kata Ketua Panwaslu Jabar Ihat Subihat saat dihubungi via ponsel, Kamis (21/2/2013).

Dugaan pelanggaran itu kini ditangani panwaslu di kabupaten/kota yang jadi tempat para mereka kampanye sebagai jurkam.

"Ketentuannya begitu, mereka harusnya memiliki izin cuti meskipun kampanyenya dilakukan sabtu-minggu," jelas Ihat. Saat ini, dugaan pelanggaran itu terus diproses oleh panwaslu di daerah.

Sementara selain memproses dugaan pelanggaran itu, panwaslu kabupaten/kota diharapkan segera melaporkan berbagai dugaan pelanggaran yang ada ke Panwaslu Jabar untuk pendataan atau diproses lebih lanjut.

"Untuk dugaan pelanggaran kampanye di daerah, panwaslu daerah masih melakukan rekap, kita masih tunggu laporannya," ucapnya.

Sementara di tingkat Panwaslu Jabar, pihaknya sudah mencatat ada sekitar 20 dugaan pelanggaran. Salah satunya kampanye Rieke-Teten yang dihadiri Jokowi.

Terkait rekomendasi Panwaslu Jabar ke KPU Jabar soal kampanye Rieke-Teten, KPU Jabar menyebut kekurangan bukti sehingga tidak bisa memberi sanksi. Panwaslu belum bersikap apakah akan melanjutkan masalah itu dengan menyerahkan barang bukti atau tidak.

"Kita belum menerima surat dari KPU Jabar soal itu. Apakah nanti akan dilanjutkan atau tidak, itu nanti kita bahas dalam rapat pleno," ujar Wilman Supondo Akbar, anggota Divisi Penanganan Pelanggaran Panwaslu Jabar.

(ors/ern)

[URL="http://news.detik..com/bandung/read/2013/02/21/194424/2176488/486/selain-jokowi-panwaslu-jabar-mencatat-ada-menteri-jadi-jurkam-tanpa-izin-cuti?g991101485"]sumber[/URL]

nah hukum beramai2 saja. jangan pandang bulu

kalo gini ane setuju semua nya di hukum