zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Tokoh masyarakat Kota Singkawang Cap Go Meh 2013
Tokoh masyarakat (Tomas) Kota Singkawang memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan Cap Go Meh yang diadakan setiap tahun di Kota Singkawang.

Tokoh masyarakat menilai keharmonisan yang telah terjalin selama ini mampu menyukseskan Cap Go Meh 2013 yang jatuh pada Minggu, 24 Februari 2013 mendatang.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang, Edy R Yacoub mengatakan, Cap Go Meh merupakan event daerah meskipun kegiatannya dilaksanakan dalam rangka perayaan Imlek 2564 oleh masyarakat Tionghoa.

"Kegiatannya adalah event daerah yang sudah cukup dikenal masyarakat.
Oleh karena itu, dari semua lapisan masyarakat, termasuk MABM Kota Singkawang memberikan apresiasi yang baik dan kepada masyarakat diimbau turut menjaga hubungan harmonisasi," ujarnya kepada Tribun, Rabu (20/2).

Edy menambahkan, dengan adanya kekuatan keharmonisan serta kegiatan Cap Go Meh yang berpotensi meningkatkan sumber pendapatan masyarakat maka menjadi keharusan semua masyarakat menjaga situasi Kota Singkawang terutama dalam rangka memperingati Cap Go Meh agar tercipta kondisi yang lebih kondusif.

Dampak sisi positif lainnya, akan memberikan satu ruang promosi di bidang pariwisata sehingga orang-orang dapat berkunjung ke Kota Singkawang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan dari manca negara.
Menurut Edy, kunjungan yang meningkat akan berdampak secara ekonomi. Di antaranya memberikan peluang terhadap sektor-sektor yang informal dan usaha, seperti meningkatkan omzet pendapatan perhotelan dan penginapan atau home stay, rumah makan, dan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta masih banyak usaha lainnya, termasuk usaha kerajinan.

Selain itu, pelaku usaha yang menikmati keuntungan dari kegiatan Cap Go Meh bukan hanya masyarakat Kota Singkawang, melainkan juga masyarakat dari Kabupaten Sambas, Bengkayang, Pontianak, dan masyarakat daerah lainnya yang berdagang di saat adanya kegiatan Cap Go Meh di Singkawang.

"Untuk itu, diimbau agar masyarakat bisa menjaga hubungan yang baik sesama warga serta bersama-sama menyukseskan kegiatan Cap Go Meh 2013," tegas Edy.

Terpisah, Ketua III Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Singkawang, Herman Buhing mengatakan, kegiatan Cap Go Meh adalah pesta budaya masyarakat khususnya etnis Tionghoa yang dapat menjadi barometer pusat budaya Kalbar.

"DAD Singkawang menilai Cap Go Meh merupakan pusat budaya yang menunjukan Singkawang ini sentral budaya Kalbar. Untuk itu terkait situasi keamanan, saya pikir akan aman karena masyarakatnya yang multietnis ini masing-masing akan menjaga keamanan dan kedamaian," tuturnya.

Meskipun 3 pilar besar di Singkawang yaitu Tionghoa Dayak Melayu (Tidayu) dinilai sudah rukun dan diikuti etnis lainnya. Herman tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya mendukung keamanan, kedamaian dan ketertiban dalam proses Cap Go Meh mendatang.

Demikian halnya menepis dugaan yang sempat dikhawatirkan masyarakat bahwa dibawah kepemimpinan Wali Kota Awang Ishak tidak akan berjalan dengan baik.

"Karena itu, siapapun yang menjadi Wali Kota Singkawang, pasti mempunyai pikiran positif terhadap event tahunan Cap Go Meh. Artinya semua menginginkan Cap Go Meh itu meriah," katanya.

Sementara acara yang paling menonjol dari kegiatan Cap Go Meh. Menurut Herman adalah kegiatan ritual yang melibatkan tatung/loya (orang yang telah kesurupan). Ritual yang dilakukan merupakan satu kegiatan untuk menolak bala atau pensucian agar masyarakat Kota Singkawang semakin damai dan tentram. (sgt)

http://www.tribunnews.com/2013/02/20...ap-go-meh-2013
0
828
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan