Asidifikasi Samudera : Penyebab Pemusnahan Masal di Laut
TS
shiina.mashiro
Asidifikasi Samudera : Penyebab Pemusnahan Masal di Laut
Malem gan !! Salam sejahtera bagi kita semua
kali ini ane mau sharing tentang ancaman di bumi kita tercinta ini yaitu Asidifikasi Samudera
Asidifikasi Samudera (selanjutnya disingkat ASSA aja ya gan)
merupakan salah satu ancaman selain global warming, penyebabnya pun sama yaitu KARBON
Hadeeh karbon lage.. karbon lage
Apa itu ASSA ? yaitu penurunan pH atau derajat keasaman laut
Apa bahaya ASSA ? Hampir sama seperti global warming hanya saja ini terjadi di lautan yang pastinya akan membinasakan makhluk hidup di laut secara perlahan gan, ga kebayang gan kalo lautan kita sepi gan,rasanya ga asin lagi, trus ikannya pada mati jd ga bisa makan seafood lagi dong ga bisa liat indahnya koral / batu karang lagi dong gan trus devisa negara kita dapet darimana kalo wisata laut Bunaken tutup
ga kebayang deh gan
Spoiler for Penjelasan:
Asidifikasi Samudera atau Ocean Acidification merupakan proses menurunnya pH laut yang diakibatkan oleh Karbon dioksida (Penyerapan CO2 oleh laut). Terbukti dari Tahun 1751 hingga 2004 pH permukaan laut diperkirakan telah menurun dari sekitar 8,25 menjadi 8,14. Oksida asam yang satu ini dapat berasal dari aktifitas industry yang menggunakan bahan bakar fosil, hasil buangan industri, peternakan, kendaraan, dan pembukaan lahan. Dapat dikatakan bahwa sesuatu yang sifatnya menghasilkan energi, sepertinya menghasilkan gas ini. Bahkan melalui proses pernapasan, manusia juga melepaskan CO2 ke udara.
Penjelasan sederhananya kira-kira seperti ini, "Karbon dioksida yang memiliki rumus kimia CO2 dapat menjadi asam ketika bereaksi dengan air (H2O) sehingga disebut oksida asam."
H2CO3 atau biasa disebut asam karbonat merupakan suatu asam lemah dan sedikit terionisasi menghasilkan H + (spesi yang mengindikasikan larutan bersifat asam menurut teori Asam Basa Bronsted Lowry).
Proses asidifikasi samudera, secara sederhana adalah karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil yang terakumulasi dalam atmosfer, menyebabkan pemanasan global. Ini berpengaruh terhadap samudera atau lautan kita. Karbon dioksida diserap oleh laut dan bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat H2CO3 dan meningkatkan keasaman (H +) air laut.
H + (aq) + CO3 2-(aq) --> HCO 3 -(aq) ion bikarbonat
Sebaliknya, air laut menjadi kekurangan persediaan karbonat (CO3 2-) akibat pembentukan ion bikarbonat, yang dikenal sebagai zat yang digunakan oleh puluhan ribu spesies hewan laut untuk membentuk cangkang dan tulang (kerangka) serta karang.
Spoiler for Penyebab:
Pada tahun 1990-an tim ilmuan internasional melakukan proyek penelitian dengan mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 77.000 sampel air laut dari berbagai kedalaman dan lokasi di seluruh dunia yang memakan waktu 15 tahun. Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa laut menyerap lebih dari 1/3 karbon dioksida yang ada di udara. Peneliti juga mengestimasikan bahwa sekitar 1 juta ton karbon dioksida diserap oleh laut tiap jamnya. Peter Brewer, ilmuwan senior di Institut Riset Air Monterey Bay mengungkapkan bahwa "Total jumlah karbon dioksida yang telah dimasukkan ke dalam lautan saat ini adalah sekitar 530 miliar ton"
Ini merupakan berita baik bagi kita yang berada di daratan; artinya lautan membantu mengurangi emisi rumah kaca yang begitu banyak sehingga membantu menurunkan laju pemanasan global. Tapi bagi organisme laut, ini merupakan malapetaka, terutama bagi organisme kunci di lautan seperti karang dan pteropods (hewan bercangkang) karena kedua organisme ini merupakan bagian dari rantai makanan.
Spoiler for Proses Terjadinya:
Karbon dioksida yang memiliki rumus kimia CO2 dapat menjadi asam ketika bereaksi dengan air H2O sehingga disebut oksida asam. Reaksinya adalah sebagai berikut:
CO2(g) + H2O(l) --> H2CO3(aq)
H2CO3(aq) --> H+(aq) + HCO3-(aq)
H2CO3 atau biasa disebut asam karbonat merupakan suatu asam lemah dan sedikit terionisasi menghasilkan H+ (spesi yang mengindikasikan larutan bersifat asam menurut teori Asam Basa Arrhenius).
Proses asidifikasi samudera, secara sederhana adalah karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil yang terakumulasi dalam atmosfer, menyebabkan pemanasan global, berpengaruh terhadap samudera atau lautan kita. karbon dioksida diserap oleh laut dan bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat H2CO3 dan meningkatkan keasamam (H+) air laut.
H+(aq) + CO32-(aq) --> HCO3-(aq) ion bikarbonat
Sebaliknya, air laut menjadi kekurangan persediaan karbonat (CO32-) akibat pembentukan ion bikarbonat, yang dikenal sebagai zat yang digunakan oleh puluhan ribu spesies hewan laut untuk membentuk cangkang dan tulang (kerangka) serta karang. Jika keasaman lautan cukup tinggi, air laut menjadi korosif dan melarutkan cangkang, melemahkan pertumbuhan hewan laut dan terumbu karang beserta jutaan spesies hewan laut yang bergantung kepadanya.
Reaksi pembentukan karang dan cangkang adalah sebagai berikut:
Ca2+ +CO32- --> CaCO3 Calsium karbonat
Jika suplay karbonat berkurang, karang harus mengeluarkan lebih banyak energy untuk mengumpulkan ion tersebut.
Spoiler for Dampaknya:
Asidifikasi samudera, tidak dapat disangkal lagi, adalah bencana lingkungan yang secara diam-diam dapat menghancurkan ekosistem laut dan mengancam produktivitas perikanan. Berikut dampak yang dapat ditimbulkan akibat Asidifikasi samudra:
Dampak Lainnya
• Jika keasaman lautan cukup tinggi, air laut menjadi korosif dan melarutkan cangkang, melemahkan pertumbuhan hewan laut dan terumbu karang beserta jutaan spesies hewan laut yang bergantung kepadanya. Pada akhirnya bencana Asidifikasi samudra yang dahsyat ini akan memusnahkan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang-karangan (Gattuso et al., 1998), alga coccolithophore (Riebesell et al., 2000) dan pteropods (Orr et al., 2005) akan mengalami pengurangan kalsifikasi atau peningkatan pemutusan (maksudnya dissolution) ketika terpapar oleh naiknya kadar CO2
• Pteropoda Limacina helicina yang memegang peranan penting dalam rantai makanan dan fungsi ekosistem Laut Artik, dan cangkangnya yang mengandung kalsium karbonat merupakan pelindung yang penting bagi hewan ini. Namun, studi yang dilakukan LOV (Laboratorium d’Océanographie at Villefranche) menunjukkan bahwa pertumbuhan cangkang hewan ini diprediksi akan melambat hingga 30% dan pada karang yang hidup pada daerah dingin, Lophelia pertusa-pteropod lainnya- pertumbuhannya akan melambat hingga 50%. Terumbu karang tropis dibangun oleh sejumlah besar spesies sedangkan pada daerah dingin dibangun oleh satu atau dua spesies namun menyediakan banyak tempat bagi banyak spesies lain. Penurunan pertumbuhan karang akibat pengasaman karang ini akan mengancam struktur biologis tersebut
• Tingkat keasaman yang tinggi juga menggangu pendengaran beberapa spesies laut sehingga sulit baginya untuk mendapatkan makanan maupun menghindari predator.
• Asidifikasi samudra mengganggu efektifitas organism laut dalam bereproduksi
• Pengasaman dapat mengganggu indra penciuman spesies laut salah satunya ikan giru berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Australia
• Asidifikasi samudra juga memberikan dampak komersial yaitu mengancam sumber makanan bagi ratusan juta orang dan industri perikanan, pariwisata serta penangkapan ikan yang telah menampung lebih dari 38 juta orang secara langsung dan sekitar 162 juta orang yang bergantung secara tidak langsung
• Tingkat keasaman yang tinggi juga mengganggu pendengaran beberapa spesies laut sehingga sulit baginya untuk mendapatkan makanan maupun menghindari predator.
• Dampak dalam bidang pariwisata, di beberapa wilayah pesisir umumnya digunakan sebagai wisata terumbu karang, hal ini tidak akan dapat terwujud bila terumbu karang telah musnah, para wisatawan tidak akan mengunjungi tempat yang tidak memiliki estetika alam dan hal ini akan sangat merugikan devisa suatu Negara.
Spoiler for Minimalisasi:
Pemangkasan emisi CO2 merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat efek Asidifikasi samudra dengan mengurangi aktivitas yang bisa menghasilkan gas CO2. Tidak mungkin untuk menaikan derajat keasaman laut dengan cara menetralkannya seperti teori netralisasi asam basa. Karena butuh berton-ton basa yang harus dilarutkan untuk mencapai pH sedikit basa yang memungkinkan organisme untuk hidup lebih baik. Pada saat ini, karang dan hewan bercangkang (pteropoda) harus berhadapan dengan bahan bakar fosil merah; bukan suatu pertarungan yang seimbang.
Spoiler for Gambar Ilustrasi:
Spoiler for Ilustrasi 2:
Spoiler for Ilustrasi 3:
Jadi Agan pilih mana??
Air Laut yang ASIN tapi makhluk hidup lestari ?
atau
Air Laut yang ASAM dan kita hidup tanpa organisme laut ?
Sayangnya "Captcha"nya kaga suka air asin gan
Spoiler for CAPTCHA:
Buat Agan yang udah mau mampir dan comment disini ane ucapin terima kasih ya gan