- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Apa Itu Perang Boxer di Cina
TS
ramon.hard
Mengenal Apa Itu Perang Boxer di Cina
Kembali lagi dengan thread dari saya, kali ini saya akan mengshare info tentang Perang Boxer yang terjadi di Cina. Mungkin beberapa dari agan semua bingung apa itu Perang Boxer?
Oke sebelum saya memberi tau info nya,
Sebaiknya :
Sebaiknya :
Quote:
Kaskuser yang baik selalu memberikan
Komentar yang bermutu
Dilarang keras Junk and Spam
Komentar yang bermutu
Dilarang keras Junk and Spam
Lanjut saja ke Info nya :
Quote:
PENDAHULUAN
Tanggal : 2 November 1899 - 7 September 1901
Lokasi : Cina
Hasil : Kemenangan Sekutu
Kasus : Perjanjian yang tidak adil, pelanggaran Barat dan Jepang yang terus menerus terhadap Dinasti Qing
Lokasi : Cina
Hasil : Kemenangan Sekutu
Kasus : Perjanjian yang tidak adil, pelanggaran Barat dan Jepang yang terus menerus terhadap Dinasti Qing
Pihak yang terlibat :
Aliansi 8 Negara
Kekaisaran Jepang
Kekaisaran Rusia
Britania Raya
Perancis
Amerika Serikat
Kekaisaran Jerman
Kerajaan Italia
Austria-Hongaria
Dinasti : Dinasti Qing
Aliansi 8 Negara
Kekaisaran Jepang
Kekaisaran Rusia
Britania Raya
Perancis
Amerika Serikat
Kekaisaran Jerman
Kerajaan Italia
Austria-Hongaria
Dinasti : Dinasti Qing
Komandan :
Edward Seymor
Alfred Graf von Weldersee
Dinasti : Ci Xi
Edward Seymor
Alfred Graf von Weldersee
Dinasti : Ci Xi
Quote:
PERANG BOXER
Pemberontakan Boxer adalah pemberontakan di Cina yang terjadi pada tanggal November 1899 sampai 7 September 1901, terhadap kekuasaan asing disektor perdagangan, politik, agama, dan teknologi.
Boxer memulai aksinya sebagai gerakan anti-asing, anti-imperialis, dan merupakan pergerakan berdasarkan petani di Cina utara.Mereka menyerang orang asing yang membangun jalur kereta api dan melanggar Feng Shui, dan juga orang Kristen yang dianggap bertanggung jawab untuk dominasi asing di Cina.Pada Juni 1900, Boxer menyerang Beijing dan membunuh 230 orang non-Tionghoa.
Banyak Tionghoa Kristen, orang Katolik terbunuh di provinsi Shandong dan Shanxi sebagai bagian dari pemberontakan.Dengan slogan ("Dukung Qing, hancurkan Barat"), mereka terus beraksi.
Diplomat, penduduk, tentara asing, serta beberapa Tionghoa Kristen melarikan diri ke Legation Quarter dan tinggal selama 55 hari hingga Aliansi Delapan Negara datang dengan 20.000 tentara untuk memadamkan pemberontakan.
Protokol Boxer pada 7 September 1901 mengakhiri pemberontakan dan mengenakan sanksi yang berat terhadap Dinasti Qing, seperti ganti rugi sebesar 450 juta tael perak.
Adanya protokol ini sangat mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, dan sosial pemerintah dan penduduk Cina pada saat itu.Pemerintahan tidak lagi dipercaya dan terjadi kenaikkan pajak yang besar menyebabkan Dinasti Qing semakin melemah dan akhirnya dijatuhkan melalui sebuah revolusi pada tahun 1911.
Inggris yang pertama kali berlabuh Guangzhou (Canton) pada abad ke-16 akhirnya memilih berdagang opium mulai tahun 1773 - ketika itu penggunaan opium di masyarakat China cukup luas. Inggris mendatangkan opium dari India. Strategi bisnis Inggris berjalan sukses, opium menadapatkan pasar yang luas di kalangan rakyat Guangzhou.
Banyaknya pecandu opium di Guangzhou membuat pemerintah China yang ketika itu di bawah pimpinan Kaisar Tao Kwang, pada tahun 1800 mengambil tindakan tegas dengan melarang perdagangan opium, dan pada 1839 pemerintah menyita dan memusnahkan opium di Guangzhou dan Kanton yang diimpor dari Inggris tersebut.
Reaksi keras penguasa China ini membuat pemerintahan Inggris memutuskan untuk melakukan perang pada tahun 1840. Perang ini dinamakan dengan Perang Opium I. Perang ini berlangsung selama tiga tahun dari 1839 hingga 1842. Perang ini dimenangkan oleh Inggris, karena kekuatan militernya lebih kuat dengan persenjataan canggih. Sejak saat itu, perdagangan opium dimulai kembali.
Potensi agro dan perdagangan di China daratan, membuat bangsa-bangsa Eropa melirik untuk menguasai China , terutama sesudah ekspedisi Marcopolo yang terkenal dengan Jalur Suteranya.
Perang Opium
Dinasti yang terakhir berkuasa dalam sejarah Tiongkok adalah Dinasti Qing. dinasti ini berkuasa selama 268 tahun, antara tahun 1644 dan 1911 dengan sepuluh kaisar berturut-turut naik takhta di Beijing. Dinasti Qing merebut kekuasaan dari Dinasti Ming pada tahun 1644 melalui pemberontakan yang dipimpin oleh Li Zicheng.
Di bawah kekuasaan Dinasti Qing, pertanian Tiongkok berkembang cukup pesat karena perhatian pemerintah. tetapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Qing sangat terisolasi karena cenderung menutup diri.
Mereka merasa makmur dengan apa yang telah dicapainya tanpa bergantung pada dunia luar, sebaliknya dunia luar terutama Barat sangat bergantung pada barang-barang ekspor Tiongkok seperti sutera, tembikar, rempah, teh, dan porselen. barang-barang ekspor Tiongkok tersebut bermutu tinggi sehingga memberikan keuntungan yang sangat besar bagi para pedagang Eropa yang menjualnya di wilayahnya.
Dengan melihat potensi yang besar tersebut serta pasar yang menjanjikan di China tersebut , Inggris yang pertama kali berlabuh Guangzhou (Canton) pada abad ke-16 akhirnya memilih berdagang opium mulai tahun 1773 - ketika itu penggunaan opium di masyarakat China cukup luas. Inggris mendatangkan opium dari India. Strategi bisnis Inggris berjalan sukses, opium menadapatkan pasar yang luas di kalangan rakyat Guangzhou.
Banyaknya pecandu opium di Guangzhou membuat pemerintah China yang ketika itu di bawah pimpinan Kaisar Tao Kwang, pada tahun 1800 mengambil tindakan tegas dengan melarang perdagangan opium, dan pada 1839 pemerintah menyita dan memusnahkan opium di Guangzhou dan Kanton yang diimpor dari Inggris tersebut. Tindakan penguasa China ini dilakukan karena fenomena tersebut berpengaruh besar pada kondisi sosial dan ekonomi wilayah tersebut.
Jutaan pecandu akan membayar berapapun dan melakukan apapun untuk mendapatkan opium yang diimpor dari Inggris.
Reaksi keras penguasa China ini membuat pemerintahan Inggris memutuskan untuk melakukan perang pada tahun 1840. Perang ini dinamakan dengan Perang Opium I.
Perang ini berlangsung selama tiga tahun dari 1839 hingga 1842. Perang ini dimenangkan oleh Inggris, karena kekuatan militernya lebih kuat dengan persenjataan canggih. Sejak saat itu, perdagangan opium dimulai kembali.
Perang ini menyebabkan lebih dari 30 ribu rakyat China tewas. Akhirnya penguasa China, Dinasti Qing, bersedia menandatangani perjanjian damai dengan Inggris pada 29 Agustus 1842 di atas kapal perang Inggris HMS Cornwallis di Nanjing/Nangking, sehingga perjanjian ini dinamakan Perjanjian Nanjing (Treaty of Nanjing).
Isi perjanjian tersebut adalah: pertama, Cina harus membayar upeti 21 juta dolar ke Inggris sebagai ganti rugi; kedua, Cina harus membuka kembali pintu perniagaan ke dunia barat, dengan membuka pelabuhan di Guangzhou, Jinmen, Fuzhou, Ningbo, dan Shanghai; ketiga, China harus menyerahkan wilayah Hong Kong beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya kepada Inggris sebagai tanah jajahannya.
Demikian lah info singkat yang bisa saya share
Quote:
Terima Kasih sudah berkunjung
Semoga bermanfaat ya
Semoga bermanfaat ya
Quote:
Posted by Ramon.hard
@2013
[URL=http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Boxer ] [RIGHT][size="1"][FONT="Georgia"]sumber[/FONT][/size][/RIGHT] [/URL]
[URL=http://archipeddy.com/place/perang_candu.html ] [RIGHT][size="1"][FONT="Georgia"]sumber[/FONT][/size][/RIGHT] [/URL]
THREAD INI DI DUKUNG OLEH
[URL=http://kask.us/g5wVj ] [CENTER][img]http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/02/21/4975782_20130221055345.gif[/img][/CENTER][/URL]
Klik Banner Untuk Mampir ke Markas Kami
0
24.1K
Kutip
48
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan