- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Papua Simpan Buah (Langka) Yang Eksotis dan Bermanfaat
TS
elwas
Papua Simpan Buah (Langka) Yang Eksotis dan Bermanfaat
Quote:
Quote:
Quote:
Buah taer dimanfaatkan bijinya oleh masyarakat Suku Wondama di Pulau Yop Meos Kabupaten Teluk Wondama sebagai pengganti kacang hijau.Kandungan protein, lemak dan vitamin C pada taer umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis-jenis buah lainnya yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Taer adalah salah satu dari 15 jenis Dipterocarpaceae yang dilaporkan terdapat di Papua dan merupakan satu-satunya jenis dari marga Anisoptera yang terdapat di Papua. Taer adalah salah satu jenis pohon indigenous atau
tumbuhan asli (native species) di Papua. Di Indonesia, jenis ini penyebarannya
meliputi Papua, Maluku dan Maluku Utara (Halmahera). Pulau Yop adalah salah satu pulau yang terdapat di Kabupaten Teluk Wondama.
Kondisi hutan habitat taer di Pulau Yop Meos tergolong baik atau belum mendapatkan tekanan berupa kerusakan yang cukup berarti.
Potensi vegetasi tingkat pohon taer adalah sebanyak 20 pohon per hektar. jenis pohon taer tidak mampu tumbuh atau beradaptasi pada habitat karang tetapi mampu tumbuh dan beradapatasi dengan habitat tanah berbatu dan tanah berkarang. Pohon taer hanya berbuah sekali dalam 5 tahun.
Spoiler for Buah Taer:
Spoiler for Pohonnya:
Quote:
Buah waribo atau kelapa hutan dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Manirem di Kabupaten Sarmi sebagai bahan pangan pengganti kelapa pantai (Cocos nucifera). Kandungan protein kelapa hutan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis buah-buahan namun lebih rendah dibanding jenis kacangkacangan, sorghum dan jagung.
Namun demikian, kelapa hutan memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dari bijibijian dan kacangkacangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia.
Penyebarannya sangat terbatas yaitu meliputi Kabupaten Sarmi,Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yapen.Meskipun secara tradisional masyarakat di
Kabupaten Sarmi sudah melakukan kegiatan budidaya (konservasi radisional), namun secara umum jenis kelapa hutan ini perlu dibudidayakan secara intensif, mengingat jenis ini merupakan jenis endemik yang penyebarannya sangat terbatas namun pemanfaatannya oleh masyarakat cukup tinggi.
Spoiler for Kelapa Hutan:
Spoiler for Pohonnya Mirip Palem:
Quote:
Piarawi atau buah hitam dimanfaatkan daging buahnya sebagai sumber lemak atau pengganti alpukat oleh masyarakat Suku Wondama di Kabupaten Teluk Wondama. Buah piarawi berbuah 1-2 kali setahun.
Kandungan protein, lemak dan vitamin C piarawi umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis-jenis buah lainnya (alpukat, sirsak, Langsat, pepaya) yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Penyebarannya sangat terbatas yaitu hanya terdapat di Semenanjung Wondama. Jenis ini menurut informasi masyarakat, dibawa dari Daerah Goni (suatu daerah yang merupakan perbatasan Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire). Sebaran tumbuhan ini di hutan alam di sekitar kampung tersebut sudah mulai berkurang.
Piarawi, adalah salah satu dari 15 jenis Haplolobus yang dilaporkan terdapat di Papua. Jenis ini tumbuh pada hutan dataran rendah bersama-sama dengan vegetasi berkayu lainnya membentuk hutan hujan tropis dataran rendah di Semenanjung Wondama
Spoiler for PICnya gan:
Quote:
Buah gayang dimanfaatkan bijinya oleh masyarakat suku Isirawa di Kabupaten Sarmi sebagai bahan pangan sumber protein.
Gayang berbuah sepanjang tahun dengan musim berbuah maksimal yang menghasilkan banyak buah adalah 2-3 kali dalam setahun.Kandungan gizi buah gayang sangat tinggi jika dibandingkan dengan tanaman budidaya lainnya seperti alpukat, durian, sirsak, langsat, papaya, rambutan dan salak.
Gayang merupakan jenis tumbuhan indigenous atau asli (native species) di Papua. Penyebarannya meliputi Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku, Kepulauan Pasifik dan Papua. Jenis ini merupakan salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat di daerah-daerah yang merupakan lokasi penyebarannya.
Jenis ini juga termasuk dalam jenis tumbuhan kurang dikenal karena lokasi penyebarannya yang sangat terbatas yaitu di tepi pantai (hutan pantai).
Spoiler for Gayang:
Quote:
Selre atau anggur papua dimanfaatkan buahnya oleh masyarakat Suku Dedapre/Tepra di Kabupaten Jayapura sebagai bahan pangan pengganti buah
anggur (Vitis vinifera). Buah ini berbuah sepanjang tahun.
Kandungan vitamin C buah anggur papua lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis buah yang sudah dikenal dan sering dikonsumsi oleh masyarakat seperti alpukat, durian, sirsak, langsat, pepaya, rambutan dan salak. Anggur papua merupakan jenis tumbuhan endemik atau asli (native species) di Papua. Penyebarannya hanya terdapat pada hutan hujan tropis dataran rendah di pesisir pantai utara Papua yang meliputi Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yapen.
Spoiler for Anggur Papua gan:
Quote:
Buah ini dimanfaatkan bijinya oleh masyarakat Suku Gebedi Pulau Gag Kabupaten Raja Ampat sebagai bahan pangan pengganti kacang hijau.
Pohon woton berbuah 3-4 kali dalam setahun, umumnya merupakan jenis pionir yang tumbuh pada daerah-daerah bekas perladangan dan daerah rumpang (gap) pada hutan primer. Woton memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dari biji-bijian dan kacang-kacangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia.
Penyebaran jenis ini meliputi Papua, Maluku dan Sulawesi dan merupakan fast growing species sehingga dapat digunakan sebagai alternatif tanaman Hutan Tanaman Industri.
Pohon woton adalah salah satu jenis sterculia dari 26 jenis sterculia yang tercatat ditemukan di tanah Papua.Jenis ini sangat mirip atau hampir mirip dengan Sterculia urceolata J. Sm. Perbedaannya adalah warna daun S. urceolata hijau tua dan berbulu serta warna kulit buahnya merah tua jika
dibandingkan dengan daun woton yang berwarna hijau muda dan tidak berbulu serta warna kulit buahnya yang orange sampai merah muda.
Masyarakat hanya memanfaatkan buah woton yang tersedia di alam tanpa melakukan kegiatan budidaya. Secara alami proses regenerasi woton di alam
termasuk cepat dimana dengan mengandalkan jumlah biji yang banyak, tumbuhan tersebut pada tingkat semai umumnya memiliki jumlah anakan
yang banyak. Karena jenis ini termasuk jenis pohon intoleran, maka dalam proses regenerasinya akan lebih baik pada daerah-daerah terbuka jika dibandingkan di hutan primer.
Spoiler for Woton:
Spoiler for Woton Muda:
Quote:
Sekian Gan....Biar Ane semangat Bikin Thread Jangan Lupa Kasih Ini ya gan
Spoiler for INI:
Jangan Ini ya gan
Spoiler for Takut:
Yang penting ini gan tinggalin Jejak di sini pake
Spoiler for Komeng:
ThanK TO....
INI
INI
0
9.1K
22
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan