Rabu, 20 Pebruari 2013
47 Saksi Diperiksa Terkait Korupsi Benih Kementan


Berdasarkan surat tugas No print-20/F.2/Fd.1/02/2013 tanggal 13 Februari 2013, sembilan jaksa penyidik didampingi pegawai BPKP melakukan pemeriksaan terhadap 47 orang saksi untuk kasus korupsi pengadaan benih di Kementerian Petanian (Kementan). Pemeriksaan tersebut dilakukan di Kejaksaan Negeri Gunung Sugih dan Sukadana, Lampung.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Setia Untung Arimuladi mengatakan, penyidik diagendakan melakukan pemeriksaan saksi mulai tanggal 19 sampai 23 Februari 2013. "Sebanyak 17 orang saksi diperiksa di Kejaksaan Gunung Sugih dan 30 orang saksi di Kejaksaan Negeri Sukadana. Para saksi adalah warga atau petani," ujarnya, Rabu (20/2).

Untung melanjutkan, pemeriksaan warga dan petani di wilayah Lampung, dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan Benih Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan subsidi benih yang dilaksanakan PT Sang Hyang Seri selaku BUMN rekanan Kementan. Penyidik sendiri telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus pengadaan benih ini.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Kaharudin, karyawan PT Sang Hyang Seri Subagyo, dan Manajer Kantor Cabang PT Sang Hyang Seri Hartono ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor : print-16/F.2/Fd.1/02/2013, print-17/F.2/Fd.1/02/2013, dan print-18/F.2/Fd.1/02/2013 tanggal 8 Februari 2013.

Selain memeriksa saksi dari pihak petani dan warga, penyidik juga telah memeriksa mantan Direktur Perbenihan yang sekarang menjabat Direktur Budidaya Serelia Rahman Pinem dan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Bambang Budianto untuk mengetahui mengenai perencanaan alokasi kebutuhan kegiatan yang berhubungan dengan program BLBU.

Untuk mendapatkan sejumlah dokumen terkait BLBU, penyidik telah pula melakukan penggeledahan di kantor PT Sang Hyang Seri (Persero), Jl Sahardjo, Jakarta Selatan, Kamis (14/2). Dari hasil penggeledahan, penyidik menyita dokumen-dokumen atau surat-surat yang disimpan dalam 68 map tebal (ordner), beserta tiga unit CPU, dan satu unit laptop.

Proyek pengadaan benih di Kementan ini dalam rangka program benih bersubsidi, cadangan benih nasional, dan bantuan langsung benih unggul. Mengingat telah terdapat bukti permulaan yang cukup adanya peristiwa tindak pidana korupsi, maka penyidik meningkatkan kasus pengadaan benih itu ke tahap penyidikan.

hxxp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5124e5e7b4d04/47-saksi-diperiksa-terkait-korupsi-benih-kementan

Sudah saatnya menteri yang tidak becus seperti Suswono dicopot.