Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sg550sniperAvatar border
TS
sg550sniper
Cinta dan waktu [renungan]
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam
benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan,
Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup
berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau
kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan
menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau
cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat
kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. la berdiri di tepi pantai mencoba
mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik
membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh
perahu.'Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah
penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat
membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula
tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya
Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan!
Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu
gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak
mendengarteriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang
dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wan, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa
membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang
indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. la mulai menangis
terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan,
bawalah aku bersamamu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku
sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata
Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cintaputus asa. la merasakan air makin naik dan akan
menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba
terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua
dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu,
tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan
segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar
bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua
yang menyelamatkannya itu. Cinta segera
menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau
itu, siapa sebenarnya orang tua itu. "Oh, orang tua tadi?
Dia adalah Waktu." kata orang itu. "Tapi, mengapa ia
menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya
Cinta heran. "Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu lah
yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ...
"
0
1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan