- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PD dan PKS Terpuruk karena Kasus Korupsi


TS
Teu.Nya.Kung
PD dan PKS Terpuruk karena Kasus Korupsi
Jakarta - - Elektabilitas Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terjun bebas. Setidaknya pantauan hasil survei sejak Desember 2012 hingga Februari 2013 ini, kedua partai ini terseok karena keterlibatan kader di kasus hukum.
Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 6-20 Desember 2012 menunjukkan turunnya elektabilitas PD dan PKS. SMRC menyebutkan faktor utama merosotnya elektabilitas PD karena kader dikenal masyarakat terlibat korupsi.
Di survei SMRC tersebut, PD berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 8 persen dari 1.200 responden. Sementara PKS yang hanya mengantongi 2 persen suara responden berada di posisi ke 8.
Elektabilitas PD semakin merosot di survei yang digelar oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ) pada 9-25 Februari 2013. Sementara PKS yang tersandung kasus impor daging sapi belum beranjak dari angka 2 persen.
Hasil survei LSJ menempatkan PD merosot ke posisi empat dengan perolehan suara 6,9 persen. Sementara PKS di posisi 7 dengan perolehan suara 2,6 persen. LSJ juga menyertakan alasan terpuruk kedua parpol karena kadernya tersangkut korupsi.
Berikut perbandingan hasil survei SMRC dan LSJ , jika Pemilu digelar hari ini:
Survei SMRC 6-20 Desember 2012 :
1. Partai Golkar : 21 persen
2. PDIP : 18 persen
3. Partai Demokrat : 8 persen
4. Partai Gerindra : 7 persen
5. PKB : 5 persen
6. NasDem : 5 persen
7. PPP : 4 persen
8. PKS: 2 persen
9. PAN : 1 persen
10. Hanura: 1 persen
Survei LSJ 9-15 Februari 2013:
1. Partai Golkar: 18,5 persen
2. PDI Perjuangan: 16,5 persen
3. Partai Gerindra: 10,3 persen
4. Partai Demokrat: 6,9 persen
5. Partai Hanura: 5,8 persen
6. Partai NasDem: 4,5 persen
7. PKS: 2,6 persen
8. PAN: 2,5 persen
9. PPP: 2,4 persen
10. PKB: 1,8 persen
(van/nrl)
[URL="http://news.detik..com/read/2013/02/20/102806/2174742/10/pd-dan-pks-terpuruk-karena-kasus-korupsi?9922032"]sumber[/URL]
kalo PD sih udah no comment dah. cman kalo partai sapi ngeklaim paling suci ternyata oh ternyata
Daftar Kader PKS yang Terkait Isu Korupsi
Jakarta - Banyak yang beranggapan bahwa kasus korupsi yang kini menjerat bekas Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, merupakan peristiwa yang baru menimpa partai berlambang bulan Sabit terbelah ini. Padahal, sejumlah kader dan elit PKS sebelumnya pernah disebut-sebut memiliki keterlibatan di beberapa kasus korupsi.
Berikut adalah sejumlah nama kader PKS yang pernah disebut terlibat kasus korupsi:
1. Ahmad Ru'yat
Ahmad Ru'yat adalah kader PKS yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Bogor. Dia diduga terlibat kasus korupsi APBD Kota Bogor tahun 2002 saat ia masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bogor. Bersama 45 anggota DPRD periode 1999-2004 lainnya, Ru'yat ditahan atas skandal korupsi yang populer disebut APBD Gate.
Setelah melakukan pemeriksaan, pihak kejaksaan akhirnya menahan Ru'yat pada 8 Maret 2011. Setelah mendekam sekitar sebulan di LP Paledang, Bogor, dengan jaminan Walikota Bogor yang juga kader PKS, Diani Budhiarto, pada 11 April 2011 Ru'yat menjadi tahan kota.
Ru'yat diputus bebas pada 8 September 2011 oleh Pengadilan Tipikor Jawa Barat. Namun, putusan kontroversial Pengadilan Tipikor membuat KY membentuk tim khusus yang menyelidiki profesionalitas hakim Tipikor Jawa Barat. Pengadilan Tipikor Jawa Barat merupakan pengadilan yang paling disorot lantaran kerap membebaskan banyak terdakwa kasus korupsi.
2. Beni Bambang Erawan
Beni Bambang Erawan adalah anggota DPRD Jawa Barat periode 2004-2009 yang tersangkut kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp 87 miliar pada tahun 2008. Beni juga mengaku menerima suap sebesar Rp 125 juta dari salah seorang rekanan dalam pengadaan alat kesehatan senilai 800 juta rupiah. Beni ditetapkan sebagai tersangka oleh kejaksaan pada tahun 2010
3. M. Misbakhun
Misbakhun adalah anggota DPR RI Fraksi PKS periode 2009-2014. Dia terkenal cukup vokal saat mencuatnya kasus pemberian bailout Bank Century. Misbakhun merupakan salah seorang penggagas dibentuknya Pansus Century bersama sejumlah anggota DPR lainnya.
Misbakhun kemudian tersandung kasus dugaan pencairan LC fiktif Bank Century senilai sekitar Rp 200 miliar. Misbakhun sempat ditahan dan divonis bersalah mulai dari PN (Pengadilan Negeri), PT (Pengadilan Tinggi), hingga MA (Mahkamah Agung). Namun, pada upaya PK (Peninjauan Kembali) MA membebaskan Misbakhun. Pembebasan Misbakhun menimbulkan kontroversi dan sejumlah hakim yang membebaskannya diadukan ke Komisi Yudisial (KY).
4. Tamsil Linrung
Tamsil Linrung adalah anggota Banggar DPR dari fraksi PKS yang paling sering disebut terlibat sejumlah kasus korupsi. Terdakwa kasus korupsi di Kemenakertrans atau yang populer 'Durian Gate', Dharnawati, menyebut adanya setoran dana yang ia berikan kepada Tamsil Linrung.
Wa Ode Nurhayati juga menyebut Tamsil menerima uang suap terkait dana PPID. Tamsil pun kerap dipanggil oleh untuk diperiksa oleh KPK. Namun, hingga saat ini Tamsil belum sekalipun ditetapkan jadi tersangka atau diproses lebih lanjut.
5. Rama Pratama
Rama Pratama adalah anggota DPR RI fraksi PKS periode 2004-2009. Ketika terungkapnya kasus penggelapan pajak oleh Dhana Widyatmika pada 2012 lalu, nama Rama disebut oleh Kejaksaan Agung sebagai salah seorang yang kerap mendapat transfer uang dari Dhana Widyatmika.
Selain kepada Rama, dari hasil penelusuran PPATK kejaksaan menyebut adanya transfer yang dilakukan Dhana kepada salah seorang petinggi Komisi di DPR RI dari fraksi PKS. Hingga kini, kasus ini tidak jelas kelanjutannya.
6. Anis Matta
Anis Matta adalah Sekjen di 4 Presiden PKS (Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Luthfi Hasan Ishaaq). Sejak Luthfi mundur dari jabatan Presiden PKS akibat tersandung kasus suap, Anis Matta resmi ditunjuk sebagai Presiden PKS.
Nama Anis pernah santer disebut terlibat dalam perubahan alokasi dana PPID oleh DPR RI. Menurut pengakuan Wa Ode Nurhayati, bersama anggota Banggar lainnya Anis menandatangani perubahan alokasi dana yang ditujukan ke Kemenkeu. Kasus ini baru mengantarkan Wa Ode seorang menjadi narapidana, sementara kelanjutan nama-nama lainnya belum ada kabar berikutnya.
7. Luthfi Hasan Ishaaq
Luthfi saat terjerat kasus suap masih menjabat sebagai Presiden PKS. Sehari setalah penahanan dirinya, Luthfi menyatakan mengundurkan diri. Luthfi terjerat kasus dugaan suap terkait pembukaan keran impor daging sapi. Hingga kini KPK masih mengembangkan kasus ini dan Luthfi sudah mendekam di tahanan Guntur.
[001-Kabar Cepat]
sumber diatas
seperti nya guncangan yang menerpa partai sapi akan kembali lagi cetar membahana di kalangan pendulum bermata gelap
Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 6-20 Desember 2012 menunjukkan turunnya elektabilitas PD dan PKS. SMRC menyebutkan faktor utama merosotnya elektabilitas PD karena kader dikenal masyarakat terlibat korupsi.
Di survei SMRC tersebut, PD berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 8 persen dari 1.200 responden. Sementara PKS yang hanya mengantongi 2 persen suara responden berada di posisi ke 8.
Elektabilitas PD semakin merosot di survei yang digelar oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ) pada 9-25 Februari 2013. Sementara PKS yang tersandung kasus impor daging sapi belum beranjak dari angka 2 persen.
Hasil survei LSJ menempatkan PD merosot ke posisi empat dengan perolehan suara 6,9 persen. Sementara PKS di posisi 7 dengan perolehan suara 2,6 persen. LSJ juga menyertakan alasan terpuruk kedua parpol karena kadernya tersangkut korupsi.
Berikut perbandingan hasil survei SMRC dan LSJ , jika Pemilu digelar hari ini:
Survei SMRC 6-20 Desember 2012 :
1. Partai Golkar : 21 persen
2. PDIP : 18 persen
3. Partai Demokrat : 8 persen
4. Partai Gerindra : 7 persen
5. PKB : 5 persen
6. NasDem : 5 persen
7. PPP : 4 persen
8. PKS: 2 persen
9. PAN : 1 persen
10. Hanura: 1 persen
Survei LSJ 9-15 Februari 2013:
1. Partai Golkar: 18,5 persen
2. PDI Perjuangan: 16,5 persen
3. Partai Gerindra: 10,3 persen
4. Partai Demokrat: 6,9 persen
5. Partai Hanura: 5,8 persen
6. Partai NasDem: 4,5 persen
7. PKS: 2,6 persen
8. PAN: 2,5 persen
9. PPP: 2,4 persen
10. PKB: 1,8 persen
(van/nrl)
[URL="http://news.detik..com/read/2013/02/20/102806/2174742/10/pd-dan-pks-terpuruk-karena-kasus-korupsi?9922032"]sumber[/URL]
kalo PD sih udah no comment dah. cman kalo partai sapi ngeklaim paling suci ternyata oh ternyata
Daftar Kader PKS yang Terkait Isu Korupsi
Jakarta - Banyak yang beranggapan bahwa kasus korupsi yang kini menjerat bekas Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, merupakan peristiwa yang baru menimpa partai berlambang bulan Sabit terbelah ini. Padahal, sejumlah kader dan elit PKS sebelumnya pernah disebut-sebut memiliki keterlibatan di beberapa kasus korupsi.
Berikut adalah sejumlah nama kader PKS yang pernah disebut terlibat kasus korupsi:
1. Ahmad Ru'yat
Ahmad Ru'yat adalah kader PKS yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Bogor. Dia diduga terlibat kasus korupsi APBD Kota Bogor tahun 2002 saat ia masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bogor. Bersama 45 anggota DPRD periode 1999-2004 lainnya, Ru'yat ditahan atas skandal korupsi yang populer disebut APBD Gate.
Setelah melakukan pemeriksaan, pihak kejaksaan akhirnya menahan Ru'yat pada 8 Maret 2011. Setelah mendekam sekitar sebulan di LP Paledang, Bogor, dengan jaminan Walikota Bogor yang juga kader PKS, Diani Budhiarto, pada 11 April 2011 Ru'yat menjadi tahan kota.
Ru'yat diputus bebas pada 8 September 2011 oleh Pengadilan Tipikor Jawa Barat. Namun, putusan kontroversial Pengadilan Tipikor membuat KY membentuk tim khusus yang menyelidiki profesionalitas hakim Tipikor Jawa Barat. Pengadilan Tipikor Jawa Barat merupakan pengadilan yang paling disorot lantaran kerap membebaskan banyak terdakwa kasus korupsi.
2. Beni Bambang Erawan
Beni Bambang Erawan adalah anggota DPRD Jawa Barat periode 2004-2009 yang tersangkut kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp 87 miliar pada tahun 2008. Beni juga mengaku menerima suap sebesar Rp 125 juta dari salah seorang rekanan dalam pengadaan alat kesehatan senilai 800 juta rupiah. Beni ditetapkan sebagai tersangka oleh kejaksaan pada tahun 2010
3. M. Misbakhun
Misbakhun adalah anggota DPR RI Fraksi PKS periode 2009-2014. Dia terkenal cukup vokal saat mencuatnya kasus pemberian bailout Bank Century. Misbakhun merupakan salah seorang penggagas dibentuknya Pansus Century bersama sejumlah anggota DPR lainnya.
Misbakhun kemudian tersandung kasus dugaan pencairan LC fiktif Bank Century senilai sekitar Rp 200 miliar. Misbakhun sempat ditahan dan divonis bersalah mulai dari PN (Pengadilan Negeri), PT (Pengadilan Tinggi), hingga MA (Mahkamah Agung). Namun, pada upaya PK (Peninjauan Kembali) MA membebaskan Misbakhun. Pembebasan Misbakhun menimbulkan kontroversi dan sejumlah hakim yang membebaskannya diadukan ke Komisi Yudisial (KY).
4. Tamsil Linrung
Tamsil Linrung adalah anggota Banggar DPR dari fraksi PKS yang paling sering disebut terlibat sejumlah kasus korupsi. Terdakwa kasus korupsi di Kemenakertrans atau yang populer 'Durian Gate', Dharnawati, menyebut adanya setoran dana yang ia berikan kepada Tamsil Linrung.
Wa Ode Nurhayati juga menyebut Tamsil menerima uang suap terkait dana PPID. Tamsil pun kerap dipanggil oleh untuk diperiksa oleh KPK. Namun, hingga saat ini Tamsil belum sekalipun ditetapkan jadi tersangka atau diproses lebih lanjut.
5. Rama Pratama
Rama Pratama adalah anggota DPR RI fraksi PKS periode 2004-2009. Ketika terungkapnya kasus penggelapan pajak oleh Dhana Widyatmika pada 2012 lalu, nama Rama disebut oleh Kejaksaan Agung sebagai salah seorang yang kerap mendapat transfer uang dari Dhana Widyatmika.
Selain kepada Rama, dari hasil penelusuran PPATK kejaksaan menyebut adanya transfer yang dilakukan Dhana kepada salah seorang petinggi Komisi di DPR RI dari fraksi PKS. Hingga kini, kasus ini tidak jelas kelanjutannya.
6. Anis Matta
Anis Matta adalah Sekjen di 4 Presiden PKS (Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Luthfi Hasan Ishaaq). Sejak Luthfi mundur dari jabatan Presiden PKS akibat tersandung kasus suap, Anis Matta resmi ditunjuk sebagai Presiden PKS.
Nama Anis pernah santer disebut terlibat dalam perubahan alokasi dana PPID oleh DPR RI. Menurut pengakuan Wa Ode Nurhayati, bersama anggota Banggar lainnya Anis menandatangani perubahan alokasi dana yang ditujukan ke Kemenkeu. Kasus ini baru mengantarkan Wa Ode seorang menjadi narapidana, sementara kelanjutan nama-nama lainnya belum ada kabar berikutnya.
7. Luthfi Hasan Ishaaq
Luthfi saat terjerat kasus suap masih menjabat sebagai Presiden PKS. Sehari setalah penahanan dirinya, Luthfi menyatakan mengundurkan diri. Luthfi terjerat kasus dugaan suap terkait pembukaan keran impor daging sapi. Hingga kini KPK masih mengembangkan kasus ini dan Luthfi sudah mendekam di tahanan Guntur.
[001-Kabar Cepat]
sumber diatas
seperti nya guncangan yang menerpa partai sapi akan kembali lagi cetar membahana di kalangan pendulum bermata gelap
Diubah oleh Teu.Nya.Kung 20-02-2013 12:35
0
1.2K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan