JhatiexAvatar border
TS
Jhatiex
1500 Pasukan dari Kesultanan Sulu Serbu Sabah, Malaysia (Mampus lho Maling!)
Kesultanan Sulu Tambah Pasukan ke Sabah (Mampus lho Malaysia!)

Situasi antara pasukan Kesultanan Sulu asal Filipina dengan pemerintah Malaysia di wilayah Sabah semakin tegang. Pasukan Malaysia telah mengepung lokasi walaupun belum melakukan agresi. Sementara itu, Kesultanan Sulu dilaporkan menambah pasukannya.

Anjrit, pasukan Malaysia kayak penunggu villa Bogor, hahahaha!

Sebelumnya diberitakan, Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan negaranya tidak akan berkompromi dalam menegakkan kedaulatan. Namun demikian dia berharap pendudukan desa Tanduao, Lahad Datu, sabah, tidak akan berakhir dengan pertumpahan darah.

Diberitakan kantor berita Filipina Inquirer, Rabu 20 Februari 2013, pihak Kesultanan Sulu di Mindanao memperingatkan pemerintah Malaysia untuk tidak menyakiti saudara lelaki Sultan Jamalul Kiram III, Rajah Mudah Agbimuddin Kiram, yang menjadi komandan dalam pendudukan yang berlangsung hampir dua minggu itu.

Danny Virtudazo, yang mengaku kepala negara bagian Palawan, wilayah bagian Kesultanan Sulu, mengatakan bahwa mereka telah menambah pasukan di Sabah. Sebelumnya menurut pemerintah Malaysia, ada sekitar 100-300 orang Sulu yang bertahan di Luhud Datu.

Virtudazo mengatakan, mereka telah mengirimkan 1.500 pasukan tambahan yang telah mendarat di pantai Tanduao. Menurutnya, pasukan ini adalah "pasukan pengaman kerajaan" yang merupakan sempalan dari kelompok Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan kelompok Abu Sayyaf.

Klaim ini tidak bisa dikonfirmasi dan pemerintah Malaysia belum membenarkannya. Namun Virtudazo mengatakan, pasukan ini berada di tempat yang tidak diketahui militer Malaysia.

"Win-win solution bagi Malaysia adalah menyetujui perundingan dengan Rajah Mudah dan Kesultanan Sulu. Kami terbuka untuk negosiasi," kata dia.

Rajah Mudah saat ini tinggal di sebuah rumah petani di desa kecil itu. Petani pemilik rumah dan istrinya adalah satu-satunya yang masih tinggal. Sebanyak 14 keluarga petani di Tanduao telah meninggalkan desa setelah pasukan Sulu mendarat lewat pantai.

Rajah Mudah juga masih terus berhubungan dengan jurnalis di Filipina. Menurut laporan media di negara tersebut, kelompok ini dipersenjatai dengan senapan M16 dan M14 serta peluncur granat M203.

Sultan Jamalul sebelumnya mengatakan bahwa kelompok ini ketika datang ke Sabah tidak membawa senjata. Jikapun mereka bersenjata, berarti senjata itu diperolehnya di Sabah.

Kelompok ini menuntut Malaysia mengembalikan wilayah Sabah kepada Kesultanan Sulu. Mereka mengklaim, wilayah itu milik mereka berdasarkan sejarah leluhur dari zaman kolonial dulu. Hal ini dilakukan karena mereka tersingkir dari Mindanao setelah pemerintah berdamai dengan separatis.

Sumber:
http://dunia.news.viva.co.id/news/re...sukan-ke-sabah

Kesultanan Sulu Ingin Damai, Bukan Perang

VIVAnews - Ketegangan antara pemerintah Malaysia dengan ratusan orang dari Kesultanan Sulu yang menduduki sebuah desa di Sabah telah memasuki pekan kedua. Sejauh ini, kedua kubu masih menahan diri dan menghindari pertumpahan darah.

Sekretaris Jenderal dari Kesultanan Sulu di Filipina, Abraham Idjirani, mengatakan bahwa mereka telah menghubungi orang-orang yang tengah berada di desa desa Tanduao, Lahad Datu, sabah. "Mereka belum diusir atau dilukai oleh pasukan keamanan Malaysia," kata Idjirani, dilansir Philippine Star, Rabu 20 Februari 2013.

Terdapat sekitar 300 orang dari kesultanan Sulu di Sabah. Namun menurut klaim Danny Virtudazo, yang mengaku kepala negara bagian Palawan, wilayah bagian Kesultanan Sulu, diberitakan Inquirer, sekitar 1.500 pasukan tambahan telah mendarat di Sabah. Namun ini klaim ini tidak bisa dikonfirmasi.

Malaysia saat ini telah menurunkan pasukan angkatan darat, polisi dan angkatan laut untuk mengepung wilayah di utara pulau Kalimantan itu. Namun, mereka menjaga jarak hingga lebih dari 500 meter dari kelompok Sulu untuk menghindari agresi.

Diduga, kelompok Sulu dipersenjatai dengan senapan senapan M16 dan M14 serta peluncur granat M203. Pemerintah Malaysia mengaku masih menahan diri dan memilih opsi negosiasi.

Cari Damai

Idjirani mengatakan bahwa kedatangan mereka ke Sabah bukan untuk mencari gara-gara. Dia juga mengatakan, kesultanan telah melarang ribuan rakyatnya untuk ke Sabah, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sultan Jamalul Kiram III melarang ribuan pengikut kami ke sana, karena kami tujuan kami bukan berperang, tapi menunjukkan perdamaian dan pemahaman bahwa kita punya lahan yang dipersengketakan," kata dia.

Menurut Inquirer, saat ini saudara lelaki sultan yang menjadi komandan pendudukan tersebut, Rajah Mudah Agbimuddin Kiram, masih menempati rumah seorang petani di desa tersebut. Menurut sumber, dia tengah menunggu kedatangan Sultan Jamalul Kiram III. Namun, sultan harus menjalani perawatan rutin di rumah sakit.
Pintu masuk menuju desa itu dijaga ketat pasukan bersenjata Malaysia. Tentara juga terlihat tersebar di kebun kelapa sawit yang berada di sekitarnya. Para wartawan mendirikan tenda di dekat lokasi, bersiap memberitakan setiap situasi yang semakin tidak menentu itu.

Sumber:
http://dunia.news.viva.co.id/news/re...--bukan-perang

emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak Mampus Loo Malingshit!

Diubah oleh Jhatiex 20-02-2013 08:41
0
29.4K
327
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan