Quote:
[JAKARTA] Pengunduran diri dari Partai NasDem kembali terjadi. Kali ini, para
penggurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan para kader NasDem di Provinsi Banten
ramai-ramai mengundurkan diri.
Mereka merasa sudah tidak nyaman lagi berada di partai besutan Surya Paloh (SP).
Paloh dinilai otoriter dan tidak menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam
partai yang mengusung Restorasi Indonesia itu.
“Kami merasa terzolimi secara politik baik oleh DPP, DPW maupun pejabat-pejabat
Ormas Nasional Demokrat. Kami yang telah berjuang meloloskan Partai NasDem dari
verifikasi administrasi maupun faktual KPU harus menanggung kecewa ketika
terjadi pengambilalihan partai secara sepihak tanpa melihat konstitusi yang
telah disepakati bersama,” kata Sekretaris DPW Banten, Titin Khalawiyah di
Jakarta, Selasa (19/2).
Ia menjadi juru bicara ribuan kader Partai NasDem yang mengundurkan diri.
Menurutnya, kongres yang digelar akhir Januari lalu tidak ubahnya perampokan hak
konstitusi dari pejuang-pejuang pendiri partai NasDem.
Masuknya pengurus-pengurus baru yang disisipkan pada posisi-posisi penting telah
berdampak pada perampasan hak-hak konstitusi pengurus yang ada.
Padahal mereka telah nyata-nyata membuktikan pengorbanan pikiran, waktu, tenaga,
materi bahkan keluarga untuk meloloskan Partai NasDem.
Di sisi lain, tidak ada demokrasi di Partai NasDem. Yang ada adalah pembiaran
dan adu domba yang memancing kekisruhan dan rasa saling curiga sesama pengurus
dan kader partai NasDem di Provinsi Banten.
“Partai NasDem semakin nyata tidak mempunyai ideologi, apalagi cita-cita besar
ingin menegakkan restorasi. Sikap Ketua DPW Banten Wawan Iriawan sebagai orang
baru yang bergaya preman, suka mengancam bahkan melakukan pemecatan tanpa
alasan-alasan yang jelas semakin menjauhkan partai dari cita-cita Restorasi.
Kami semakin bertanya, apakah yang dilakukan ini demi kepentingan partai atau
syahwat sekelompok orang yang ingin mengelabui rakyat banyak,” ujarnya. [R-14]
sumber=
Ribuan Kader NasDem Banten Mengundurkan Diri
kalau pada mengundurkan diri siapa yang bantuin partai nya?