Ketika Anda memikirkan teknologi mobil self-driving, Anda mungkin akan berpikir tentang proyek Google dan beberapa pabrikan mobil di dunia seperti Audi dan Toyota, dan harganya pun pasti akan menjadi sangat mahal dan sistemnya lebih rumit.

Namun peneliti di Inggris sedang mengembangkan teknologi serupa dengan versi mereka sendiri yang jauh lebih murah, hanya sekitar US$150.

RobotCar, yang diujicobakan pada mobil listrik Nissan Leaf adalah proyek berupa perangkat yang saat ini sedang dikembangkan oleh para peneliti di University of Oxford., demikian dilaporkan Gizmodo.

Sejauh ini sistem yang menggunakan kamera stereo ini dan laser berjalan dengan biaya sekitar US$7,750, tetapi para peneliti yakin mereka dapat menekan biayanya hingga US$150 saja.

"Kita harus mengatasi tantangan teknik agar tidak bergantung pada sensor yang mahal, tetapi bergantung pada sensor yang murah. Lalu melakukan hal yang benar-benar cerdas dengan sensor murah tersebut," papar Profesor Paul Newman dari University of Oxford kepada Telegraph.

Sistem ini bekerja dengan memproduksi gambar 3D dari rute jalan dengan menggunakan laser yang melekat di depan mobil dan kamera yang dipasang di atap mobil.

Sensornya bukan hanya memetakan rute jalan, tetapi juga menampilkan hal-hal lain di jalan seperti misalnya para pejalan kaki. Tujuannya adalah menghasilkan mobil self-driving yang aman dan terjangkau.

"Pendekatan kami ini dimungkinkan karena kemajuan dalam pemetaan laser tiga dimensi dengan mobil terjangkau dengan sistem robotik untuk dapat dengan cepat membangun gambaran yang mendetail dari lingkungan sekitarnya," tambahnya seraya berharap dapat segera menguji perangkat ini di jalan raya di Inggris.

Setiap kota tidak akan berubah dengan cepat, sehingga perangkat ini akan dengan cepat mengetahui dan mengenali lingkungan di sekitarnya hingga nantinya perangkat ini dapat menanyakan langsung pada pengemudi, 'Hei, saya tahu rute jalan ini, apakah Anda ingin saya untuk mengemudikannya?' [ikh]