- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kekayaan Cawagub NTT Paul Liyanto Rp 41,1 Miliar


TS
BERlSlK
Kekayaan Cawagub NTT Paul Liyanto Rp 41,1 Miliar
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Harta kekayaan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018 yang telah dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu untuk kepentingan pencalonan, kini telah diklarifikasi dan diverifikasi oleh tim dari KPK.
Hasil verifikasi dan klarifikasi oleh tim KPK menyatakan, harta kekayaan Frans Lebu Raya bertambah, sedangkan Ibrahim Agustinus Medah dan Abraham Paul Liyanto berkurang. Sementara calon lainya belum dilakukan diverifikasi dan klarifikasi.
Data yang disampaikan Group Head Tim KPK, Adlinsyah Nasution, kepada wartawan usai melakukan klarifikasi dan verifikasi, Senin (18/2/2013), menunjukkan bahwa harta kekayaan Calon Gubernur (Cagub)
Harta sekecil itu bisa membiayai politik dan kemudian memenangkan pilgub di NTT? Medah menegaskan, untuk menangkan pilgub NTT, bukan harta yang memenangkannya. "Tergantung kemurahan Tuhan saja, dan pasti saya menang walaupun hanya dengan ini saja," katanya.
Disampaikan bahwa publik tentu tidak percaya sedikitnya harta yang dimiliki meski Medah telah menjadi pejabat puluhan tahun, Medah mengatakan, memang kenyataannya seperti itu. "Ya kalian lihatlah. Kalian hari-hari kan dengan saya di sini. Masa kalian tidak tahu saya. Kalau saya sembunyi di mana pasti kalian tahulah," tegas Medah.
Calon Wakil Gubernur NTT, Abraham Liyanto memiliki harta sebesar Rp 41,3 miliar yang dilaporkan ke KPK. Hasil klarifikasi dan verifikasi ternyata berkurang menjadi Rp 41,1miliar, atau berkurang sekitar Rp 190 juta. Pengurangan ini diakui Abraham sebagai biaya perjalanan sosialisasi selama menjadi calon wakil gubernur bersama Christian Rotok dari jalur independen.
"Pelaporan awal pada posisi bulan Desember tahun 2012 senilai Rp 41,3 miliar. Setelah diklarifikasi dan verifikasi menjadi Rp 41,1 miliar. Jadi, ada koreksi sekitar 190 juta, koreksi negatif. pengurangan dari pelaporan sebelumnya. Pengurangan dari harta tidak bergerak, tapi ada penambahan dari surat berharga," jelas Nasution.
Abraham Liyanto mengatakan, ia mendapat pembelajaran berharga karena ia sendiri tidak mengetahui hartanya secara pasti. "Karena saya selalu bekerja saja. Yang menyimpan ini justeru ibu (istri, Red). Kelihatannya memang banyak, ini ada di tanah. Karena ada sekitar 32 sertifikat. Dan memang saya hobinya di pertanian, kemudian juga basic saya insinyiur. Dulu cita-cita saya real estate, tapi sudah kelewatan 20 tahun lebih saya tidak manfaatkan, termasuk tanah yang di Telkom, tapi itu terkoreksi. Ada yang baru terjual, termasuk untuk kantor BPK.
Itu konsorsium waktu melaporkan. Jadi perbedaan Rp 190 juta itu kebanyakan koreksinya aset tanah, sedangkan pendapatan tetap. Harta-harta tidak bergerak masih ada," jelasnya.
Adlinsyah mengatakan, kekayaan Calon Wakil Gubernur NTT, Paul Edmundus Talo yang diverifikasi dan klarifikasi KPK di Bali dalam pelaporan sebesar Rp 3.776.750.320 dan 15.602 dolar Amerika Serikat (AS).
Setelah diklarifikasi, jelas Adlinsyah, kekayaan Paul Edmundus Talo menjadi Rp 5.103.553.895 dan 15.602 dolar AS. Kenaikannya sebesar Rp 1.326.803.575. Perubahan nilai kekayaan itu, kata Adlinsyah, karena ada penambahan harta tidak bergerak sebesar Rp 950 juta dan harta bergerak senilai Rp 358.396.000, kas setara kas naik Rp 15.365.910.*
tribunnews
Hasil verifikasi dan klarifikasi oleh tim KPK menyatakan, harta kekayaan Frans Lebu Raya bertambah, sedangkan Ibrahim Agustinus Medah dan Abraham Paul Liyanto berkurang. Sementara calon lainya belum dilakukan diverifikasi dan klarifikasi.
Data yang disampaikan Group Head Tim KPK, Adlinsyah Nasution, kepada wartawan usai melakukan klarifikasi dan verifikasi, Senin (18/2/2013), menunjukkan bahwa harta kekayaan Calon Gubernur (Cagub)
Harta sekecil itu bisa membiayai politik dan kemudian memenangkan pilgub di NTT? Medah menegaskan, untuk menangkan pilgub NTT, bukan harta yang memenangkannya. "Tergantung kemurahan Tuhan saja, dan pasti saya menang walaupun hanya dengan ini saja," katanya.
Disampaikan bahwa publik tentu tidak percaya sedikitnya harta yang dimiliki meski Medah telah menjadi pejabat puluhan tahun, Medah mengatakan, memang kenyataannya seperti itu. "Ya kalian lihatlah. Kalian hari-hari kan dengan saya di sini. Masa kalian tidak tahu saya. Kalau saya sembunyi di mana pasti kalian tahulah," tegas Medah.
Calon Wakil Gubernur NTT, Abraham Liyanto memiliki harta sebesar Rp 41,3 miliar yang dilaporkan ke KPK. Hasil klarifikasi dan verifikasi ternyata berkurang menjadi Rp 41,1miliar, atau berkurang sekitar Rp 190 juta. Pengurangan ini diakui Abraham sebagai biaya perjalanan sosialisasi selama menjadi calon wakil gubernur bersama Christian Rotok dari jalur independen.
"Pelaporan awal pada posisi bulan Desember tahun 2012 senilai Rp 41,3 miliar. Setelah diklarifikasi dan verifikasi menjadi Rp 41,1 miliar. Jadi, ada koreksi sekitar 190 juta, koreksi negatif. pengurangan dari pelaporan sebelumnya. Pengurangan dari harta tidak bergerak, tapi ada penambahan dari surat berharga," jelas Nasution.
Abraham Liyanto mengatakan, ia mendapat pembelajaran berharga karena ia sendiri tidak mengetahui hartanya secara pasti. "Karena saya selalu bekerja saja. Yang menyimpan ini justeru ibu (istri, Red). Kelihatannya memang banyak, ini ada di tanah. Karena ada sekitar 32 sertifikat. Dan memang saya hobinya di pertanian, kemudian juga basic saya insinyiur. Dulu cita-cita saya real estate, tapi sudah kelewatan 20 tahun lebih saya tidak manfaatkan, termasuk tanah yang di Telkom, tapi itu terkoreksi. Ada yang baru terjual, termasuk untuk kantor BPK.
Itu konsorsium waktu melaporkan. Jadi perbedaan Rp 190 juta itu kebanyakan koreksinya aset tanah, sedangkan pendapatan tetap. Harta-harta tidak bergerak masih ada," jelasnya.
Adlinsyah mengatakan, kekayaan Calon Wakil Gubernur NTT, Paul Edmundus Talo yang diverifikasi dan klarifikasi KPK di Bali dalam pelaporan sebesar Rp 3.776.750.320 dan 15.602 dolar Amerika Serikat (AS).
Setelah diklarifikasi, jelas Adlinsyah, kekayaan Paul Edmundus Talo menjadi Rp 5.103.553.895 dan 15.602 dolar AS. Kenaikannya sebesar Rp 1.326.803.575. Perubahan nilai kekayaan itu, kata Adlinsyah, karena ada penambahan harta tidak bergerak sebesar Rp 950 juta dan harta bergerak senilai Rp 358.396.000, kas setara kas naik Rp 15.365.910.*
tribunnews
0
1.6K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan