- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
|Sudah Diamankan Bokapnya| Ada Perjanjian Rasyid Rajasa Tak Akan Dituntut


TS
emperasanko
|Sudah Diamankan Bokapnya| Ada Perjanjian Rasyid Rajasa Tak Akan Dituntut
Ada Perjanjian Rasyid Rajasa Tak Akan Dituntut
Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Senin, 18 Februari 2013 | 14:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarga korban tewas pada kecelakaan BMW yang menabrak Daihatsu Luxio diminta menandatangani surat pernyataan tidak menuntut Rasyid Rajasa. Kakak korban pun dijanjikan akan disekolahkan hingga kuliah.
Hal ini diungkapkan Enung (30), ibu dari Raihan (1,5), bocah yang tewas pada kecelakaan tersebut, dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. "Iya, dibantu sepenuhnya. Dibantu sekolah sampai kuliah" ujar Enung (30), Senin (18/2/2013) siang.
Suami Enung, Eman, mengungkapkan hal senada saat menjadi saksi dalam persidangan tersebut. Menurutnya, seusai kecelakaan, perwakilan keluarga pengemudi BMW maut itu, termasuk ayahnya, Hatta Rajasa, mendatangi rumahnya untuk memberi santunan.
Adapun surat pernyataan bahwa keluarga korban tidak melakukan penuntutan, ia mengaku menandatanganinya dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak mana pun.Eman menganggap insiden yang merenggut putra bungsunya tersebut sebagai musibah yang tak bisa dihindari.
"Tidak ada menuntut apa-apa. Saya dalam keadaan sadar saat menandatangani itu," tuturnya.
Pukul 13.30 WIB, sidang yang digelar di ruang sidang utama tersebut selesai. Empat orang saksi telah didengar keterangannya. Empat orang saksi itu yakni sopir Luxio, Frans Joner Sirait; Eman dan Enung (orangtua Raihan); dan Supriyanti, salah seorang korban penumpang selamat.
Rasyid adalah tersangka kasus kecelakaan maut di Tol Jagorawi arah Bogor, Km 3+335, pada 1 Januari 2013 pagi. Mobil BMW berpelat nomor B 272 HR yang dikemudikan Rasyid menghantam angkutan umum jenis Daihatsu Luxio F 1622 CY hingga dua penumpangnya, Harun (60) dan Raihan (1,5), meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.
Polisi menerapkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pasal yang dikenakan yakni 283 tentang Mengemudi dalam Kondisi Tertentu, Pasal 287 tentang Melanggar Rambu Lalu Lintas, dan Pasal 310 mengenai Kelalaian Mengemudi yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal.
Sip, aman. Itulah enaknya jadi anak pejabat. Korban dapat santunan dari bokapnya & korban mau tandatangan surat pernyataan untuk tidak menuntut.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Senin, 18 Februari 2013 | 14:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarga korban tewas pada kecelakaan BMW yang menabrak Daihatsu Luxio diminta menandatangani surat pernyataan tidak menuntut Rasyid Rajasa. Kakak korban pun dijanjikan akan disekolahkan hingga kuliah.
Hal ini diungkapkan Enung (30), ibu dari Raihan (1,5), bocah yang tewas pada kecelakaan tersebut, dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. "Iya, dibantu sepenuhnya. Dibantu sekolah sampai kuliah" ujar Enung (30), Senin (18/2/2013) siang.
Suami Enung, Eman, mengungkapkan hal senada saat menjadi saksi dalam persidangan tersebut. Menurutnya, seusai kecelakaan, perwakilan keluarga pengemudi BMW maut itu, termasuk ayahnya, Hatta Rajasa, mendatangi rumahnya untuk memberi santunan.
Adapun surat pernyataan bahwa keluarga korban tidak melakukan penuntutan, ia mengaku menandatanganinya dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak mana pun.Eman menganggap insiden yang merenggut putra bungsunya tersebut sebagai musibah yang tak bisa dihindari.
"Tidak ada menuntut apa-apa. Saya dalam keadaan sadar saat menandatangani itu," tuturnya.
Pukul 13.30 WIB, sidang yang digelar di ruang sidang utama tersebut selesai. Empat orang saksi telah didengar keterangannya. Empat orang saksi itu yakni sopir Luxio, Frans Joner Sirait; Eman dan Enung (orangtua Raihan); dan Supriyanti, salah seorang korban penumpang selamat.
Rasyid adalah tersangka kasus kecelakaan maut di Tol Jagorawi arah Bogor, Km 3+335, pada 1 Januari 2013 pagi. Mobil BMW berpelat nomor B 272 HR yang dikemudikan Rasyid menghantam angkutan umum jenis Daihatsu Luxio F 1622 CY hingga dua penumpangnya, Harun (60) dan Raihan (1,5), meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.
Polisi menerapkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pasal yang dikenakan yakni 283 tentang Mengemudi dalam Kondisi Tertentu, Pasal 287 tentang Melanggar Rambu Lalu Lintas, dan Pasal 310 mengenai Kelalaian Mengemudi yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal.
Code:
hxxp://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/18/1433241/Ada.Perjanjian.Rasyid.Rajasa.Tak.Akan.Dituntut

Diubah oleh emperasanko 19-02-2013 10:05
0
2.9K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan