ini merupakan pondasi awal dalam semua pekerjaan, disiplin ini memang gampang – gampang susah, susahnya karena tidak terbiasa, tapi kalo sudah terbiasa ya gampang, hehe.
mau kerjaannya kaya gimana tapi ga disiplin satu kata no way bisa kerja dengan baik dan maksimal, perusahaan juga biasanya ngeliat juga kedisiplinan para karyawannya, walaupun kerjaan marketing itu mayoritas dil pangan tapi tetep aja disiplin ini jadi modal utamannya. jadi saya simpan disiplin ini pada poin yang pertama, disiplin itu membiasakan diri untuk tepat waktu dan mengatur waktu kita sendiri, jam berapa harus masuk kantor jam berapa pulang atau jam berapa nantinya ketemuan dengan clien2 kita

nah poin ini juga menerut saya sangat penting, karena yang namanya marketing tidak punya kemauan dan kemampuan untuk merubah dirinya sendiri akan susah mending jangan sekalian kalo gitu, hehe...
Kemauan dia bekerja dengan keras pasti menghasilkan hasil yang setimpal dengan kerajaanya.

Kerja keras tanpa tanpa punya cita – cita, buat apa kerja kalo ga ada tujuan hidup, kagak usah kerja aja, hehe... contoh kecil : kerja keras pengen beli pesawat terbang, mobil ferarri, dll. Bisa tidak, gak ada yang gak mungkin di dunia ini. contohnyata melinda dee itu seorang marketing liat aja mobilnya ferrari, hammer, rumahnya juga gede, ya walaupun kesandung masalah (jd gosip hehe) .

harus gerak lebih selangkah lebih cepat dari yang lain, mungkin di kerjaan agan2 – agan2wati sekarang banyak marketingnya, tapi kalo kita bisa bergerak lebih cepat dari mereka2, Insya Allah kita no wahid jadinya, pesaing2 kita bisa ngedatangin 6 calon2 cliennya, kita harus 12 calon clien yang di datengin.
jangan disia2in juga waktunya, misalkan ada calon clien mau ketemuan jam 2 kita setengah jam sebelumnya sudah stand by, karena biasanya yang namanya marketing tidak mengenal waktu, mau jam berapa pun di kejar yang penting jadi/deal.

nah ini poin yang terakhir, kadang kalo marketing2 yang masih baru (belum penah pengalaman jadi marketing) biasanya agak susah dalam hal finishing atu endingnya,
Ini juga sama gampang2 susah, misalkan : si clien kita sudah mau deal, karena kitanya ga tau dan jadi bertele2 atau kurang cepet tanggap jadi si mitranya keburu berubah pikiran dan hasilnya gagal. Nah untuk yang satu ini kita harus bisa baca situasi calon cliennya, kalo memang calon clien kita udah keliatan tertarik jangan dibiarkan melambung jauh lagi, langsung kunci dengan TTD aplikasi, persyaratan2 lainnya atau dengan uang DP, karena kalo orangnya di biarin atau kitanya bertele2 calon clien kita jadi mundur lagi.