Entah darimana datangnya, ane tiba2 teringat seseorang yang ane kenal dlu sewaktu SMA.
Dia adalah seorang pemimpin dari sebuah organisasi, dan ane merupakan salah satu anggotanya.

Darinya, ane belajar bahwa, tidak semua orang paham, bahwa setiap manusia memiliki pola pikir yang berbeda akan suatu masalah, yang dalam hal ini ane ibaratkan seperti 2 orang yang sedang bermain catur.



Ane yakin, agan n’ sista lebih paham dari ane mengenai masalah pola pikir. Namun, terkadang kita lupa mengenai hal tersebut ketika kita dihadapkan pada situasi “ego” yang muncul pada diri kita, terutama ketika kita berada pada posisi yang tinggi. Posisi yang tinggi disini, dapat berarti kita menjadi seorang pemimpin, manajer, ketua panitia, atau hal lainnya yang memiliki kedudukan yang tinggi.



Misalnya, ketika kita dihadapkan pada situasi permasalahan yang harus didiskusikan bersama, banyak dari kita yang sering lupa untuk menyamakan persepsi kita mengenai masalah yang akan kita bahas untuk dicari jalan penyelesaiannya. Ke-“ego”-an kita lah yang selalu muncul tiap kali kita hadir di dalam sebuah meeting ataupun rapat. Merasa ingin didengar, merasa paling hebat, dan alasan2 lain yang mendasari seseorang secara tidak sengaja lupa akan akar permasalahan yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan seseorang yang memiliki pola pikir yang jernih, jelas, dan terarah akan suatu masalah yang sedang dibahas. Bukan tentang “ego” dan keinginan2 lain, tetapi mengenai penetapan langkah2 yang tepat guna menyelesaikan permasalahan yang ada.

Ketika sebuah ke-“ego”-an muncul dan mendominasi sebuah pertemuan ataupun rapat didalam membahas sebuah permasalahan, maka permasalan yang ada akan semakin terlihat besar dan berat untuk diselesaikan. Terlebih, jika tidak ada satu pihak pun yang mencoba untuk menjadi sebuah “air” yang mendinginkan “panas”nya sebuah "ego" yang sedang membara.



Didalam sebuah permainan catur, kita dapat melihat bahwa langkah demi langkah yang masing2 para pemain jalankan merupakan langkah2 yang mereka anggap jitu untuk memenangkan permainan tersebut. Menekan sikap ke-"ego"-an yang ada didalam diri setiap pemain merupakan hal yang sangat penting didalam upaya menjernihkan pikiran untuk mendapatkan langkah2 yang tepat untuk memenangkan sebuah permainan. Oleh karena itulah, pemenang dalam permainan catur, pada umumnya memiliki pemikiran kedepan akan langkah2 yang mungkin lawan akan lakukan dan cara2 pencegahannya dari langkah2 tersebut. Secara sederhana dapat disimpulkan, bahwa ketika terdapat 2 orang pemain catur, dimana 1 pihak memiliki pemikiran 10 langkah kedepan, sedangkan di pihak lain memiliki 20 langkah kedepan, maka pihak yang memiliki pemikiran yang jauh kedepan lah yang akan memenangkan permainan tersebut.



Hal ini sama dengan diri kita, ketika kita dihadapkan pada suatu masalah yang ada, dimana sebuah diskusi perlu dilakukan. Kita harus mampu melakukan sebuah manuver “penghilangan” sifat ke-"ego"-an diri kita didalam menyelesaikan masalah yang ada. Langkah demi langkah yang kita ambil haruslah merupakan sebuah hasil pemikiran yang jernih atas berbagai solusi yang ada. Terlebih ketika kita menjadi seorang pemimpin. Membuka telinga selebar-lebarnya atas masukan2 yang ada dari berbagai lini, tidak akan membuat kita nampak begitu bodoh. Hal ini yang justru akan membuat pola pikir kita akan semakin berkembang untuk menentukan langkah2 selanjutnya di dalam menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi, atau bahkan mungkin masalah yang akan kita hadapi kelak.

Mengutip sebuah kalimat yang selalu diingatkan ayah ane kepada ane :
“Jangan pernah berfikir ‘bagaimana nanti’, tetapi berfikirlah ‘nanti bagaimana’ “.

Secara sederhana, dapat diartikan bahwa, jangan pernah tidak mempersiapkan apapun akan hari esok, namun persiapkan sedini mungkin dan semaksimal mungkin untuk hari esok.


Sekian dan Terima Kasih