Bertengkar tidak selama membawa dampak negatif pada hubungan. Jika agan dan kekasih agan bisa bertengkar dengan sehat, maka hubungan asmara bisa semakin langgeng dan kuat.

Dr. Stan Tatkin dalam bukunya 'Wired for Love: How Understanding Your Partner’s Brain and Attachment Style Can Help You Defuse Conflict and Build a Secure Relationship' mengatakan, pasangan seharusnya tidak meredam amarah mereka untuk berargumen. Hal itu karena, otak manusia terhubung dengan pertengkaran.

Daripada meredam atau menghindari konflik dan argumen, sebaiknya belajar untuk bertengkar secara sehat. Pertengkaran yang baik akan membawa kebahagiaan pada hubungan asmara. Dirangkum Urbanette ini dia cara bertengkar yang sehat.

Musuh di sini adalah kekasih Agan sendiri. Meski dia telah melakukan kesalahan dan sangat menyebalkan ketika itu, tapi tetap saja dia kekasih yang Agan cintai kan? Jadi selama mengekspresikan opini, pikirkan juga perasaannya dengan tidak terus memojokkan si dia. Waspadalah terhadap nada dan volume suara. Berdiskusilah dan Anda serta pasangan akan mendapatkan solusi terbaik.

Sebisa mungkin, buat argumen agan sesingkat mungkin dan tidak meledak-ledak. Bahaslah yang masalah inti dan tidak kembali mengulang isu yang telah lalu. Hal itu hanya membuat pertengkaran jadi lebih luas.

Pertengkaran bisa menjadi 'pemecah' kebosanan dalam hubungan. Jangan terlalu menganggap serius sebuah pertengkaran. Anggaplah argumen sebagai sebuah fase 'permainan' dalam asmara Anda. Meski begitu, memang jika ada masalah yang serius, tetap harus dicari solusinya.

Banyak pasangan menghindari argumen karena mereka takut menjadi bertengkar hebat. Menghindari argumen hanya menumpuk masalah dalam hubungan. Untuk itu ketika memiliki masalah, segera dibicarakan. Lebih baik lagi langsung bertemu. Terkadang tanpa berkata banyak, Anda bisa melihat mata dan raut wajah pasangan yang mengungkapkan banyak hal.