Ane cuma mau berbagi cerita yang baru aja ane alami di kosan bareng temen ane. Fresh banget nih gan beritanya baru kejadian barusan, hari minggu, tanggal
Jadi ceritanya begini, Awalnya ada orang yang nelfon temen ane dengan nomor telfon
K = ceritanya Korban, ngaku jadi kakak ane. (sebut saja abang, karena dia mengaku sebagai senior saya di kampus)
K: Hallo, ade! ini kakak, de. kakak kena tilang nih de. ade ada dimana?
A: Ada di kosan ka, kakak ketilang dimana?
K: Lagi ketilang ini de, kakak dijalan, kena razia. bisa tolong bantu kakak de?
A: Tolongin apa?
K: Bilang sama polisi nya, kalau STNK kakak ada di rumah, motornya bukan motor curian. tolong ya de, ini pak polisinya mau ngomong sama kamu.
- Lalu telepon berpindah tangan -
P: Selamat siang, dengan Ibu siapa?
A: Siang pak, ini dengan Ibu Tia (asal sebut aje ane gan namanya, wong ane panik ini ceritanya tadi)
P: Saudara ibu sekarang berada bersama saya, kami sedang mengadakan razia dan saudara ibu kedapatan tidak membawa STNK, maka dari itu kami meminta ibu untuk membantu membebaskan saudara ibu dengan memberikan jaminan.
A: Tapi saya lagi banyak urusan pak.tidak mungkin kesana sekarang.
P: Coba Ibu bicara dengan saudara ibu sendiri.
-telfon berpindah tangan-
K: Gimana dek? udah bilang apa aja tadi sama polisinya?
A: Polisinya nyuruh aku ngejamin kakak, kakak dimana?
K: kakak masih di jalan dek ini. atau kamu nego aja deh biaya denda tilangnya. kakak kasih telfonnya ke pak polisinya ya.
-telefon kembali di oper-
P: Selamat siang ibu, jadi bagaimana apa ibu mau menjamin saudara ibu yang terjaring razia ini?
A: Kasusnya apa pak kalo boleh tau?
P: Saudara ibu ini terjaring razia, saat kami minta keluarkan surat-surat, ternyata tidak ada, katanya tertinggal di rumah, lalu saudara ibu memberikan nomor telefon ibu, katanya ibu akan memberikan jaminan untuk membebaskan saudara ibu.
A: Tolong dibantu pak, jangan dipersulit. Kalo ngga saudara saya biar pulang dulu, motor tinggal, nanti dia balik lagi ambil motor sekalian bawa surat-surat lengkap.
P: baik bu jika maunya seperti itu, ini bicara dulu dengan saudara ibu.
-lagi lagi telfon di oper-
K: gimana dek?
A: Yaudah kakak pulang aja dulu, ambil uang, bawa surat. aku ga bisa kesana juga, lagi ga pegang uang segitu kak. (ane jujur nih

wong ane blm pulang ke rumah dari 3 minggu lalu, mana anak kosan, tengah bulan, ah mateeek lah ya. maap curhat ;hammer )
K: Atau adek transfer deh ke kakak, nanti kakak ganti de, adek transfer ke rekening kakak, nanti pulangnya kakak langsung ke kosan adek buat ganti uang adek yg kakak pinjem, gimana?
A: Di atm juga saldonya ga banyak ka, dendanya berapa kak?
K: Coba kamu ngomong sendiri sama polisinya, tolong dek, nanti kakak ganti uang kamu.
-telfonnya dioper lagi-
P: Iya ibu, jadi sudah diputuskan akan datang menjemput saudaranya?
A: Saya tidak bisa kesana pak, tolong dibantu pak, dendanya jangan terlalu mahal.
P: ini sedang kami bantu bu, saudara ibu kena denda sebesar 200 ribu. tetapi yang bersangkutan katanya tidak membawa dompet dan surat-surat apapun. jadi kami curigai kalau ini adalah motor bodong.
A: surat-surat ada pak disini. Tolonglah pak, jangan persulit kami.
P: Iya ibu bisa, kami sudah permudah semua proses, ibu bisa
transfer biaya tilang ke atm saudara ibu
A: Yah pak saya lagi kerja, ga bisa ninggalin tempat jam segini. soalnya bukan jam istirahat. atm juga jauh dari tempat kerja saya. jangan di persulit ya saudara saya.
P: Yasudah bu, biar saya bantu.
Tapi ini biar kita aja ya yang tau, jangan di publikasikan, saya hanya ingin membantu, mempermudah proses hukum saudara ibu, Ibu cukup
mentransfer pulsa untuk dana komunikasi pihak kepolisian. Bagaimana ibu?
- kemudian ponsel diberikan kembali ke orang yg mengaku kakak saya -
K: Yaudah de, kata polisinya kirimin aja pulsa 200.000, kirim 100.000 dulu kemudian kirim 100.000 lagi. kabarin kalo sudah transfer.
A: Kirim kemana pulsanya?
K: Ini ya de, telfonnya kakak kasih bapak polisinya ya.
- Telfon kembali dioper ke Pak Polisi -
P: selamat siang Ibu. Ibu bisa transfer pulsa ke nomor
Bapak Eko Satrio dengan nomor 085880729653
A: Iya tunggu ya pak! (ini ane belom sadar kalo ketipu)
-Telfon dimatikan dan 10 menit kemudian si Bapak Polisi menelfon kembali-
Ini sms dari si Pak Polisi

P: Selamat siang bu, bagaimana sudah di transfer pulsanya?
A: Ini masih dijalan pak, tunggu. (ane sepik doang gan

)
P: Cepat ibu! 15 menit lagi saudar aibu kita sidang di tempat. kalau begitu ibu saya pandu dari sini, jangan di tutup ya bu telfonnya.
Quote:
ane sadar kalo ini penipuan, karena mana mungkin si Polisi itu minta uang kompensasi berbentuk pulsa

lalu ane matiin telfonnya

-Polisinya nelfon lagi-
P: Bagaimana ibu, sudah di transfer?
A: Belum pak. saya masih di jalan. (sepik lagi aje ane gan

)
P: Tolong cepat bu, urusan kami masih banyak. bukan cuma saudara ibu saja yang kamu tangani.
A: Iya pak! Bapak tunggu saja.
P: Yasudah bu, jangan tutup telfonnya. biar saya pandu dari sini. (maksa si polisinya ga mau nutup telfon

)
- ane yg matiin telfon, terus si Polisi nelfon lagi-
P: Bagaimana bu? sudah di isikan pulsanya?
A: Sudah pak! bagaimana saudara saya? sudah bisa pulang
padahal mah ane di kosan aja, ga kemana mana. sepik aje gan biar kayanya ketipu 
P: Ibu jangan macam macam dengan kami, ibu jangan mempermainkan pihak kepolisian!!

A: saya sudah kirim pak!! coba bapak cek! (ane sok marah juga gan

)
P: tunggu ya bu, tapi ini sudah saya cek tidak ada.
A: Cek yang bener!!

(ane sok marah juga)

P: Ibu jangan main main dengan kami, motor saudara ibu ini bodong kan?!

A: Demi Allah motor kakak saya bukan motor bodong, saya punya surat-suratnya, itu dibeli pake uang kami pak!

(lagi lagi ane main sinetron gan)
P: Makanya jangan permainkan kami, pihak kepolisian!!!

A: Yasudah kalau bapak tidak percaya, saya kesana langsung bawa surat-suratnya. lokasi razianya dimana? biar saya kesana sekarang.
P:
ibu mau saya rudapaksa?!! Jangan permainkan pihak kepolisian bu!!
A: Bapak kenapa sebagai pihak kepolisian berbicara tidak pantas begitu? Bapak polisi gadungan pasti!
P: Ah setan!!
-Telfon terputus-
soalnya ane coba telfon kakak ane, ternyata doi ada di stasiun Bogor. Jadi yaudah deh ane tenang.
Intinya jangan percaya percaya banget sama orang di telfon, apalagi kalo tiba tiba ngaku jadi saudara