- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengaku Kyai, Gus Im Tipu Korban Miliaran Rupiah
TS
4bugs
Mengaku Kyai, Gus Im Tipu Korban Miliaran Rupiah
Pelaku penipuan berkedok bantuan sapi di Tegal, Jawa Tengah berhasil diamankan polisi bersama puluhan korbannya. Pelaku langsung digelandang ke Mapolres Tegal untuk dimintai keterangan lebih lanjut oleh polisi.
Dari hasil kejahatannya, pelaku berhasil meraup uang hingga miliaran rupiah. Korbannya berasal dari sejumlah kota di Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan berasal dari luar Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan.
Modus kejahatan yang dilakukan pelaku yakni menawarkan investasi bantuan sapi kepada sejumlah kelompok ternak sapi dengan syarat membayar uang investasi paling sedikit Rp 5 jutahingga Rp 10 juta. Sebagai syarat untuk menjadi anggota dan pengurus perwilayah dalam investasi bohong-bohongan itu.
"Sebetulnya aksi penipuan ini sudah berjalan lama. Tapi saya baru kena 1-2 tahun lalu. Namun, karena para korban takut melapor, baru kali ini kasus ini terbongkar. Bahkan, begitu saya dari Semarang, beberapa korban lainya secara bergelombang langsung menyusul melapor ke polres," ujar Novi Ariyanti asal Kota Semarang yang merugi sebesar Rp 1 miliar kepada merdeka.com, Sabtu (16/2).
Penggerebegan dilakukan di sebuah rumah di Jalan Gajah Mada, Desa Kalisapu Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Polisi menangkap pelaku bernama Imam Suprianto (51) yang tak lain adalah penghuni rumah. Awalnya, Imam berupaya mengelak terhadap aksi penipuan yang dijanjikan. Namun, karena didesak puluhan korban, polisi akhirnya menggelandang Imam ke Mapolres Tegal.
Imam Suprihanto yang dikenal dengan panggilan Gus Im ini diduga telah melakukan penipuan berkedok investasi bantuan sapi, dengan dijanjikanakan mendapatkan bantuan sapi sebanyak 22 ekor dengan syarat menyetorkan uang investasi.
Namun, hingga kini sapi yang dijanjikan pelaku tidak pernah diterima para peternak untuk meyakinkan korbannya. Untuk melancarkan aksinya, Imam Suprianto membentuk Asosiasi Peternak Sapi Indonesia (APTESI) yang berkantor di rumah kontrakannya.
"Penipuan dengan berkedok pembentukan APTESI di daerah kami juga dia lakukan. Kami harus menyetor uang sebesar Rp 100 juta-Rp 150 juta. Usai membayar kami akan diberi SK. Selain itu, jika kandang dan kantor sudah sia, selain investasi berbunga kami juga akan mendapat bantuan sapi. Namun sampai sekarang tidak terwujud," ungkap Abdul Basit korban yang berasal dari Nganjuk, Kertosono, Jawa Timur.
Pelaku Imam juga menggunakan mediator acara pengajian dalam merekrut dan mengelabuhi korbanya yang merupakan jamaah pengajianya sendiri. Bahkan dalam pengajian tersebut, dirinya berani mengaku sebagai seorang kyai atau ulama besar. Sehingga beberapa korbanya sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya telah ditipunya.
Diduga Iman Suprihanto telah menjalankan aksinya lebih dari lima tahun. Selama ini para korban tidak berani melapor karena kuatir uang yang telah mereka setorkan hilang begitu saja.
Iptu Agung KBO Reskrim Polres Slawi mengatakan, korban ke polres sudah membawa tersangka modusnya korban menyerahkan uang terus di janjikan transportasi gaji dan keuntungan api tidak pernah di tepati.
Selain memeriksa Imam Suprianto, polisi juga menyita sejumlah kwitansi pembayaran serta dokumen perjanjian investasi hingga saat initersangka masih menjalani pemeriksaan tertutup di ruang reskrim Polres Tegal. Polisi terus mengembangkan kasus ini karena diperkirakan masih banyak korban lainnya.
"Sampai malam ini sudah sebanyak sekitar 70 korban yang dimintai keterangan petugas kepolisian Polres Tegal," pungkas Basit.
Sumbernya gan
Lagi-lagi kedok keagamaan menjadi lumbung uang
0
6.1K
45
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan