- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- All About Design
Puisi Romeo


TS
ichsan..maulana
Puisi Romeo
ROMEO ACEH
Oleh: Ichsan maulana (Icm)
Sebuah persembahan sederhana untuk lelaki Aceh yang kharismatik.
Sederhana, biasa saja
Tak sempurna, hanya sebatas indah di pandang mata
Bukan hitam pekat! Tak pula putih licin berlian!
Hanya putih bersayup-sayup langsat, jikapun hitam
Hitam manis yang merindukan.
Berbajukan rapi atau berpakaian serasi.
Rencong kiri kanan lambang kegagahan.
Tapi jangam lupakan yang satu, ‘Kopiyah’
Lambang supremasi yang tak terbantahkan dengan legitimasi
Rencong cilik di tampuk sudut kanan kopiahnya.
Lelaki pekerja keras, demi lembaran rupiah yang menghalalkan.
Lelaki yang tanggung jawab, tanggung jawab akan anak istrinya.
Lelaki yang mengimami, bukan sebatas shalat magrib tapi sampai
Fajar menyingsing shalat shubhi.
Lelaki yang ketika di sudut sempit terhimpit getir,
Tapi ia masih bias tersenyum kepada anak-anak dan istrinya
Sambil berkata dalam balutan senyumannya
‘Aku baik-baik saja’
Dan di baldah negariku tanah rencong bumi segitiga,
Ku sebut ia ‘ROMEO ACEH’ .
Pria harapan, lelaki impian, imam panutan, si pemilik tanggung jawab,
Dan penyejuk tatkalahati kering kerontang melanda.
Semoga aku, kamu, engkau, mereka, dan semuanya menemukan ia. AMIN
Penulis adalah mahasiswa fakulty economic unsyiah university prodi EKP12.
Oleh: Ichsan maulana (Icm)
Sebuah persembahan sederhana untuk lelaki Aceh yang kharismatik.
Sederhana, biasa saja
Tak sempurna, hanya sebatas indah di pandang mata
Bukan hitam pekat! Tak pula putih licin berlian!
Hanya putih bersayup-sayup langsat, jikapun hitam
Hitam manis yang merindukan.
Berbajukan rapi atau berpakaian serasi.
Rencong kiri kanan lambang kegagahan.
Tapi jangam lupakan yang satu, ‘Kopiyah’
Lambang supremasi yang tak terbantahkan dengan legitimasi
Rencong cilik di tampuk sudut kanan kopiahnya.
Lelaki pekerja keras, demi lembaran rupiah yang menghalalkan.
Lelaki yang tanggung jawab, tanggung jawab akan anak istrinya.
Lelaki yang mengimami, bukan sebatas shalat magrib tapi sampai
Fajar menyingsing shalat shubhi.
Lelaki yang ketika di sudut sempit terhimpit getir,
Tapi ia masih bias tersenyum kepada anak-anak dan istrinya
Sambil berkata dalam balutan senyumannya
‘Aku baik-baik saja’
Dan di baldah negariku tanah rencong bumi segitiga,
Ku sebut ia ‘ROMEO ACEH’ .
Pria harapan, lelaki impian, imam panutan, si pemilik tanggung jawab,
Dan penyejuk tatkalahati kering kerontang melanda.
Semoga aku, kamu, engkau, mereka, dan semuanya menemukan ia. AMIN
Penulis adalah mahasiswa fakulty economic unsyiah university prodi EKP12.
0
628
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan