- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
“Bolehkah saya memanggil Om, ‘ayah?”


TS
sildambako
“Bolehkah saya memanggil Om, ‘ayah?”
BACA sampe selesai ya gan, jangan lupa komeng atau share ke twitter / facebook
Aku bersiap-siap hendak ke mobil, ketika seorang anak perempuan sebaya Salsabilla, putriku berusia tujuh tahun, takut-takut mendekatiku.
“ Om …..” tanyanya ragu
“ Ya,ada apa sayang ?” aku mencoba ramah. Kulihat dia tidak seperti anak lainnya. Kulitnya sawo matang bersih dan wajahnya cantik. Matanya yang berbinar menunjukkan kecerdasan dan kemurnian hati.
“ Om boleh saya minta sesuatu ?”
“ Mau minta apa lagi ?” jawabanku terdengar agak ketus. Aku kaget juga mendengarnya.
“ Eh….ee,maksud Om, apa lagi yang kamu butuhkan ?” kucoba memperbaiki
diri saat kulihat bola matanya mulai digenangi air mata.
“ Bo-bolehkah saya minta se..se..suatu?” tanyanya terbata dengan suara nyaris
Hilang diembus angin.
“ Tentu saja boleh,sayang. Mau boneka Barbie ?” aku teringat Salsa yang meng-Koleksi Barbie lengkap dengan rumah, pakaian, dan pernik-pernik lainnya.Tapi , gadis kecil ini menggelengkan kepala.
“ Hmm…,sepatu baru mungkin ?” aku mencoba mulai bermain teka-teki. Dia Masih tetap menggeleng.
“ Atau sebuah sepeda mini ?” Tapi tetap saja dia menggeleng. Aku jadi kesal. Mau minta apa sih ? Uang barangkali,omelku dalam hati.
“ Apa Om enggak marah ?” tanyanya takut-takut. Aku menggeleng menyejajarkan pandanganku dengan matanya sambil memegang kedua bahunya.
“ Katakan sayang, mau minta apa ?”
“ Mmm,mmm,bolehkah saya memanggil Om,ayah ? tuturnya dengan penuh ke
Raguan. Saya tidak pernah punya ayah. Kata ibu Tien,Kepala panti,Bapak mati
Ditabrak kereta api waktu saya masih dalam perut Emak.Saya kepingin sekali punya ayah
Bolehkah saya memanggil Om, ‘ayah?”
Duhai Allah,ada apa ini ?Mengapa seorang anak Panti tidak tertarik dengan benda-benda mahal yang kutawarkan kepadanya ? Dia hanya ingin memanggilku Ayah.
Aku tidak pernah menangis, kehidupan yang keras telah mengajariku lupa menitikkan
Air mata, pun saat shalat yang hanya sekali-sekali kulakukan.
Tapi saat ini hatiku terguncang hebat. Allah swt secara telak mengalahkanku.
Astaqhfirullah al’-azhiim. Kupeluk dia erat-erat,”Tentu saja sayang, kamu boleh me-
Manggil ku Ayah”.
“ Betul ?” wajahnya menyiratkan rasa tidak percaya namun bahagia. Kami ber Pelukan beberapa saat.
“ Ayah, bolehkan saya minta satu lagi ?, aku mengangguk “
“ Bolehkah saya minta foto ayah, ibu dan kakak-kakak ?,” saya akan kasih lihat
Sama Teman-teman di sekolah bahwa saya juga punya keluarga seperti mereka , Boleh ?

sumber : dari browsing Internet
Aku bersiap-siap hendak ke mobil, ketika seorang anak perempuan sebaya Salsabilla, putriku berusia tujuh tahun, takut-takut mendekatiku.
“ Om …..” tanyanya ragu
“ Ya,ada apa sayang ?” aku mencoba ramah. Kulihat dia tidak seperti anak lainnya. Kulitnya sawo matang bersih dan wajahnya cantik. Matanya yang berbinar menunjukkan kecerdasan dan kemurnian hati.
“ Om boleh saya minta sesuatu ?”
“ Mau minta apa lagi ?” jawabanku terdengar agak ketus. Aku kaget juga mendengarnya.
“ Eh….ee,maksud Om, apa lagi yang kamu butuhkan ?” kucoba memperbaiki
diri saat kulihat bola matanya mulai digenangi air mata.
“ Bo-bolehkah saya minta se..se..suatu?” tanyanya terbata dengan suara nyaris
Hilang diembus angin.

“ Tentu saja boleh,sayang. Mau boneka Barbie ?” aku teringat Salsa yang meng-Koleksi Barbie lengkap dengan rumah, pakaian, dan pernik-pernik lainnya.Tapi , gadis kecil ini menggelengkan kepala.
“ Hmm…,sepatu baru mungkin ?” aku mencoba mulai bermain teka-teki. Dia Masih tetap menggeleng.
“ Atau sebuah sepeda mini ?” Tapi tetap saja dia menggeleng. Aku jadi kesal. Mau minta apa sih ? Uang barangkali,omelku dalam hati.
“ Apa Om enggak marah ?” tanyanya takut-takut. Aku menggeleng menyejajarkan pandanganku dengan matanya sambil memegang kedua bahunya.
“ Katakan sayang, mau minta apa ?”
“ Mmm,mmm,bolehkah saya memanggil Om,ayah ? tuturnya dengan penuh ke
Raguan. Saya tidak pernah punya ayah. Kata ibu Tien,Kepala panti,Bapak mati
Ditabrak kereta api waktu saya masih dalam perut Emak.Saya kepingin sekali punya ayah
Bolehkah saya memanggil Om, ‘ayah?”
Duhai Allah,ada apa ini ?Mengapa seorang anak Panti tidak tertarik dengan benda-benda mahal yang kutawarkan kepadanya ? Dia hanya ingin memanggilku Ayah.
Aku tidak pernah menangis, kehidupan yang keras telah mengajariku lupa menitikkan
Air mata, pun saat shalat yang hanya sekali-sekali kulakukan.
Tapi saat ini hatiku terguncang hebat. Allah swt secara telak mengalahkanku.
Astaqhfirullah al’-azhiim. Kupeluk dia erat-erat,”Tentu saja sayang, kamu boleh me-
Manggil ku Ayah”.
“ Betul ?” wajahnya menyiratkan rasa tidak percaya namun bahagia. Kami ber Pelukan beberapa saat.
“ Ayah, bolehkan saya minta satu lagi ?, aku mengangguk “
“ Bolehkah saya minta foto ayah, ibu dan kakak-kakak ?,” saya akan kasih lihat
Sama Teman-teman di sekolah bahwa saya juga punya keluarga seperti mereka , Boleh ?

sumber : dari browsing Internet
Diubah oleh sildambako 16-02-2013 19:07
0
4.9K
86


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan