- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
keunikan danau kaco kerinci


TS
suryanala
keunikan danau kaco kerinci
permisi agan2 sekalian
ane mau share salah satu keindahan alam di kabupaten kerinci
dibaca dulu yah dibawah ini




SUMBER
ane mau share salah satu keindahan alam di kabupaten kerinci
dibaca dulu yah dibawah ini
Quote:
KERINCI, wilayah kabupaten paling barat di Provinsi Jambi ini dianugrahi dengan keindahan alam yang tiada duanya. Tidak salah jika Kabupaten Kerinci diberi gelar Bumi Segepal Tanah Surga yang Tercampak ke Bumi
Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30×30 meter ini, memiliki kedalaman yang masih misteri . Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat dengan jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.
Menurut cerita warga setempat dan beberapa orang anggota pecinta alam yang pernah berkunjung ke danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing.
Jika hanya menggunakan peralatan lain jangan harap bisa mendapatkan ikan. Pernah ada warga setempat yang memasang jaring untuk menangkap ikan semah di dalam danau, namun tak satu pun ikan didapat.
Menariknya lagi, bagi pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing.
“Jika pemancing niatnya mau ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah terlihat dari permukaan danau,” ujar Sofa, pecinta alam yang sudah beberapa kali mengunjungi danau tersebut.
Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang terutama pada saat bulan purnama. “Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan, karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit,” katanya.
Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30×30 meter ini, memiliki kedalaman yang masih misteri . Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat dengan jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.
Menurut cerita warga setempat dan beberapa orang anggota pecinta alam yang pernah berkunjung ke danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing.
Jika hanya menggunakan peralatan lain jangan harap bisa mendapatkan ikan. Pernah ada warga setempat yang memasang jaring untuk menangkap ikan semah di dalam danau, namun tak satu pun ikan didapat.
Menariknya lagi, bagi pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing.
“Jika pemancing niatnya mau ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah terlihat dari permukaan danau,” ujar Sofa, pecinta alam yang sudah beberapa kali mengunjungi danau tersebut.
Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang terutama pada saat bulan purnama. “Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan, karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit,” katanya.
Spoiler for REAL STORY DANAU KACO:
Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco, merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut, dulunya disimpan oleh Raja Gagak, yang berkuasa saat itu.
“Menurut cerita sesepuh desa, intan yang disimpan raja gagak di dasar Danau Kaco adalah intan dan emas titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang ada di Kerinci diterima Raja Gagak, akhirnya ia kebingungan menerima yang mana,” jelas warga Kecamatan Gunung Raya, Jon Hendri.
Putri Napal Melintang sendiri kata Jon Hendri, dikenal memiliki wajah yang sangat cantik, sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan karena kecantikannya ia juga dicintai ayahnya sendiri.
“Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau,” tambah Jon.
Sampai saat ini kata Jon Hendri, warga Kecamatan Gunung Raya, masih mempercayai intan tersebut masih tersimpan di dasar danau. Beberapa tahun lalu, sempat ada warga yang ingin mencoba mengeringkan air Danau Kaco, namun nasib naas dialami warga itu. Ia meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh.
“Percobaan pengambilan intan di dasar Danau Kaco ini, telah menbuat pria bernama Lisyuar Yusuf warga Koto Payang meninggal dunia. Sejak itu tidak ada lagi warga yang berani mengganggu intan yang ada di dasar danau,” sebut Jon Hendri.
“Menurut cerita sesepuh desa, intan yang disimpan raja gagak di dasar Danau Kaco adalah intan dan emas titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang ada di Kerinci diterima Raja Gagak, akhirnya ia kebingungan menerima yang mana,” jelas warga Kecamatan Gunung Raya, Jon Hendri.
Putri Napal Melintang sendiri kata Jon Hendri, dikenal memiliki wajah yang sangat cantik, sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan karena kecantikannya ia juga dicintai ayahnya sendiri.
“Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau,” tambah Jon.
Sampai saat ini kata Jon Hendri, warga Kecamatan Gunung Raya, masih mempercayai intan tersebut masih tersimpan di dasar danau. Beberapa tahun lalu, sempat ada warga yang ingin mencoba mengeringkan air Danau Kaco, namun nasib naas dialami warga itu. Ia meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh.
“Percobaan pengambilan intan di dasar Danau Kaco ini, telah menbuat pria bernama Lisyuar Yusuf warga Koto Payang meninggal dunia. Sejak itu tidak ada lagi warga yang berani mengganggu intan yang ada di dasar danau,” sebut Jon Hendri.
Spoiler for danau:


Spoiler for timpuk dong ane:



SUMBER
0
1.5K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan