Kaskus

Entertainment

satria3496Avatar border
TS
satria3496
Penjelasan Sains Tentang Keabadian Setelah Kematian
No emoticon-Blue Repostgan

Spoiler for No Repost:


Jangan lupa emoticon-Rate 5 Stardan emoticon-Blue Guy Cendol (L) nya gan

Penjelasan Sains Tentang Keabadian Setelah Kematian

Penjelasan Sains Tentang Keabadian Setelah Kematian

Kehidupan yang ada di bumi ini adalah sementara saja. Makhluk hidup yang ada di bumi tentunya akan merasakan kematian. Tidak bisa dipungkiri memang. Kehidupan setelah kematian selama ini hanya dianggap sebagai doktrin agama. Namun kini sains dapat menjelaskan kebenaran ranah dan dokrin agama tersebut. Sebuah penelitian ilmiah terbaru menunjukkan kematian bukanlah pemberhentian terakhir. Observasi ilmiah yang dilakukan menyimpulkan kehidupan dan kematian ternyata berkorespondensi dengan "alam lain" (multiverse).

Paparan ilmiah tersebut dijelaskan oleh teori ilmiah bernama biosentrisme. Menurut teori ini, kendati tubuh dirancang untuk hancur sendiri, namun ada sebuah 'energi' yang bekerja dalam otak, yaitu 'perasaan hidup' mengenai 'siapakah saya'.

"Energi itu tidak musnah ketika manusia mati," tulis ilmuwan terkemuka dunia dan pengarang buku Biocentrism, Robert Lanza, Jumat, 25 Januari 2013. Teori sains tentang energi memang menjelaskan hukum kekekalan energi.Menurut Lanza, energi 'perasaan hidup' itu tak tercipta, tapi tak juga bisa musnah. Lantas, apakah energi ini berpindah dari satu dunia ke dunia lain?

Sebuah eksperimen yang belum lama ini dipublikasikan dalam jurnalScience memperlihatkan para ilmuwan bisa mengubah sesuatu yang sudah terjadi pada masa lalu. Lewat percobaan yang menggunakan beam splitter(perangkat optik yang membelah berkas cahaya), partikel-partikel energi diputuskan keberadaannya. Ternyata, dari situ dapat ditentukan apa yang berlaku pada partikel ini pada masa lalu sehingga seseorang dapat menyelami pengalaman di masa lalu.

Kaitan antara pengalaman dan semesta ini melampaui gagasan-gagasan manusia mengenai ruang dan waktu. Tapi biosentrisme sendiri menyatakan, ruang dan waktu bukan obyek sulit seperti yang dibayangkan.

Teori ini menganalogikan waktu sebagai udara yang sia-sia untuk ditangkap manusia karena memang tak pernah bisa diraih. "Anda tak bisa melihat apa pun melalui tulang tengkorak yang menyelimuti otak Anda," kata Robert Lanza. "Apa yang Anda lihat dan rasakan sekarang adalah putaran informasi pada otak Anda."

Menurut biosentrisme, ruang dan waktu semata-mata adalah alat penghimpun informasi secara bersamaan. Karena itulah, dalam dunia yang tidak ada ruang dan waktu, tak ada istilah kematian.

referensi : tempo.co
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.5K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan