- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[GALAU] 5 Curhat SBY soal media
TS
partaimerah
[GALAU] 5 Curhat SBY soal media
Jumat, 15 Februari 2013 07:58:37
Lagi-lagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) curhat soal media. Bukan curhat soal media yang sering memberitakan miring tentang dirinya dan keluarganya. Melainkan curhat tak memiliki media sebagai sarana propaganda.
Curhatan tersebut dia sampaikan saat menanggapi mundurnya putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dari anggota DPR. "Harapan saya, keluarga saya, karena kami tidak memiliki media, jadi mudah-mudahan mendapatkan tempat untuk diliput sebagaimana mestinya," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2) kemarin.
Tak cuma kemarin saja Presiden SBY curhat soal media. Sudah beberapa kali orang nomor satu di Indonesia tersebut curhat ke media tentang berbagai persoalan, terutama persoalan pribadi SBY dan keluarga.
Berikut curhat-curhat SBY soal media yang dihimpun merdeka.com, Jumat (15/2):
1. SBY minta media adil beritakan Pemilu 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan para pemilik media memberikan ruang yang sama dan nisbi adil dalam peliputan para calon kandidat legislatif dan calon presiden pada pemilu 2014. Menurut SBY, pemberitaan yang adil sangat penting dalam demokrasi.
"Berikan ruang yang cukup dan relatif adil, kalau adil benar barangkali sulit, saya harus realistik, jadi kepada pemilik dan manajemen televisi, radio, surat kabar, majalah, semua termasuk sosial media, berikan ruang yang cukup dan relatif adil bagi semua peserta pemilu, ikutlah menyebarkan visi, opsi dan solusi yang ditawarkan setiap kandidat," Kata Presiden saat memberikan sambutan dalam hari puncak acara peringatan Hari Pers Nasional di Manado, Senin (11/2) lalu.
Presiden mengungkapkan pers penting dalam menyebarkan informasi yang akurat kepada masyarakat terkait para kandidat yang akan berkompetisi pada 2014 nanti. Sehingga diharapkan, masyarakat memiliki gambaran dan mengetahui para wakil rakyatnya ketika hendak memilih.
"Istilah yang saya gunakan, jangan sampai rakyat kita memilih kucing dalam karung," kata Presiden.
Presiden menambahkan, pers merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. "Bukan hanya milik partai politik, calon-calon legislatif ataupun calon presiden semata," tukas Presiden.
Untuk itu Dia mengharapkan agar insan pers juga berkontribusi secara aktif dalam menyukseskan pemilu dan mematangkan demokrasi, sehingga semakin kokoh dan kuat.
2. SBY sindir media yang pakai sumber SMS maupun BBM
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu menggelar jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor. Saat itu, Presiden menyindir media yang terlalu percaya dengan SMS, Blackberry Messengers (BBM) sebagai bahan sumber berita tanpa melakukan kroscek yang mendalam.
"Termasuk yang memiliki kredibilitas dan reputasi baik, yang terus mendiskreditkan Partai Demokrat dengan hanya bersumber pada SMS maupun BBM (BlackBerry Messenger)," kata SBY, Senin (11/7/2011) lalu.
"Yang saya tak pernah paham, dengan akal dan logika, justru SMS dan BBM dijadikan judul besar, tema utama, dan headline," imbuh SBY.
Apalagi menurut SBY BBM yang beredar tersebut dikirim oleh yang orang mengaku-ngaku sebagai mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang saat itu masih menjadi buron. Bunyi SMS tersebut menurut SBY sangat menghakimi Partai Demokrat.
"Saya pribadi dan Partai Demokrat sangat ingin Nazar ditemukan dan dibawa kembali ke tanah air. Agar hukum dapat dilaksanakan dan ditegakkan secara transparan dan akuntabel," sindir SBY.
3. SBY menuduh pernyataannya diplintir terkait kasus bom Marriot
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono protes kepada media yang dianggapnya memutarbalikkan fakta, terkait pidatonya menanggapi ledakan bom di Hotel JW Marriot tahun 2009 lalu.
SBY waktu itu merasa prihatin atas isu yang bergulir di media yang menganggap ancaman teroris terhadap SBY hanya rekayasa.
"Setelah saya mencetak transkrip pernyataan saya, tidak ada itu, coba pahami kata demi kata, kalimat demi kalimat, namun yang terjadi berubah apa yang saya katakan, seperti diplintir dianggap SBY menuduh begitu saja, kaitannya terjadinya pengeboman," kata SBY saat membuka rapat koordinasi Partai Demokrat di Kemayoran (22/7/2009).
Saat jumpa pers, Presiden SBY mengatakan dirinya juga menjadi target sasaran para teroris. SBY bahkan menunjukkan foto-foto para teroris yang sedang latihan di suatu tempat.
SBY mengeluh gambar-gambar yang dia tunjukkan ke media dianggap sebagai gambar tahun 2004. Padahal menurutnya kejadian itu baru terjadi Mei 2009.
"Saya mendapat laporan itu untuk berjaga-jaga dan ini laporan intelijen bukan gosip, bukan plintiran," tuturnya.
"Sebagai kepala negara, saya wajib mengingatkan rakyat Indonesia dan terutama bagi pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan melawan hukum, kita ini menghadapi ancaman serius yakni terorisme," tegas SBY.
4. SBY kritik media yang sering beritakan buruk kinerja pemerintah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik media yang kerap memberitakan buruk kinerja pemerintah. Sementara prestasi-prestasi pemerintah di berbagai bidang minim diberitakan.
"Kalau ada yang good news jangan disembunyikan, jangan malu-malu untuk diberitakan," ujar SBY saat memberikan penghargaan kepada 42 bupati dan wali kota di Istana Negara, Kamis (11/2/2010) lalu.
Menurut SBY, pemberitaan-pemberitaan buruk tentang Indonesia dapat merusak citra Indonesia di mata internasional. Akibatnya, investasi bisa terhambat.
"Mengapa sekali-kali tidak diangkat yang baik-baik supaya negara tetangga kita melihat Indonesia utuh. Ada yang mengatakan good news is no news, ada yang mengatakan justru bad news itu good news. Saya kurang setuju, menurut saya bad news is bad news, good news is good news," papar SBY.
Kepala negara tidak mempermasalahkan pemberitaan buruk tentang pemerintah dimunculkan. Namun dia juga meminta agar berita-berita bagus tentang kinerja dan prestasi pemerintah tidak 'disembunyikan'.
5. SBY curhat tak punya media
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi pengunduran diri putranya Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dari DPR. SBY pun berharap agar pendapatnya ini disiarkan oleh media.
SBY menyampaikan harapan agar pernyataannya disiarkan karena dia mengaku tidak punya media. "Harapan saya, keluarga saya, karena kami tidak memiliki media, jadi mudah-mudahan mendapatkan tempat untuk diliput sebagaimana mestinya," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2) kemarin.
SBY menanggapi pengunduran diri Ibas setelah muncul permintaan dari juru bicara kepresidenan. "Saya diberi tahu oleh jubir kepresidenan bahwa saudara ingin dengarkan komentar dan pernyataan saya berkaitan dengan pengunduran diri Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dari anggota DPR RI," kata SBY.
Presiden mengakui, tadi malam Ibas berkonsultasi dengan keluarga. "Ini insiatif serta pemikiran yang berangkat dari Ibas sendiri," kata SBY.
sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/5-c...oal-media.html
SBY lagi curhat ini Pasti Propaganda
Lagi-lagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) curhat soal media. Bukan curhat soal media yang sering memberitakan miring tentang dirinya dan keluarganya. Melainkan curhat tak memiliki media sebagai sarana propaganda.
Curhatan tersebut dia sampaikan saat menanggapi mundurnya putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dari anggota DPR. "Harapan saya, keluarga saya, karena kami tidak memiliki media, jadi mudah-mudahan mendapatkan tempat untuk diliput sebagaimana mestinya," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2) kemarin.
Tak cuma kemarin saja Presiden SBY curhat soal media. Sudah beberapa kali orang nomor satu di Indonesia tersebut curhat ke media tentang berbagai persoalan, terutama persoalan pribadi SBY dan keluarga.
Berikut curhat-curhat SBY soal media yang dihimpun merdeka.com, Jumat (15/2):
1. SBY minta media adil beritakan Pemilu 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan para pemilik media memberikan ruang yang sama dan nisbi adil dalam peliputan para calon kandidat legislatif dan calon presiden pada pemilu 2014. Menurut SBY, pemberitaan yang adil sangat penting dalam demokrasi.
"Berikan ruang yang cukup dan relatif adil, kalau adil benar barangkali sulit, saya harus realistik, jadi kepada pemilik dan manajemen televisi, radio, surat kabar, majalah, semua termasuk sosial media, berikan ruang yang cukup dan relatif adil bagi semua peserta pemilu, ikutlah menyebarkan visi, opsi dan solusi yang ditawarkan setiap kandidat," Kata Presiden saat memberikan sambutan dalam hari puncak acara peringatan Hari Pers Nasional di Manado, Senin (11/2) lalu.
Presiden mengungkapkan pers penting dalam menyebarkan informasi yang akurat kepada masyarakat terkait para kandidat yang akan berkompetisi pada 2014 nanti. Sehingga diharapkan, masyarakat memiliki gambaran dan mengetahui para wakil rakyatnya ketika hendak memilih.
"Istilah yang saya gunakan, jangan sampai rakyat kita memilih kucing dalam karung," kata Presiden.
Presiden menambahkan, pers merupakan milik seluruh masyarakat Indonesia. "Bukan hanya milik partai politik, calon-calon legislatif ataupun calon presiden semata," tukas Presiden.
Untuk itu Dia mengharapkan agar insan pers juga berkontribusi secara aktif dalam menyukseskan pemilu dan mematangkan demokrasi, sehingga semakin kokoh dan kuat.
2. SBY sindir media yang pakai sumber SMS maupun BBM
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu menggelar jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor. Saat itu, Presiden menyindir media yang terlalu percaya dengan SMS, Blackberry Messengers (BBM) sebagai bahan sumber berita tanpa melakukan kroscek yang mendalam.
"Termasuk yang memiliki kredibilitas dan reputasi baik, yang terus mendiskreditkan Partai Demokrat dengan hanya bersumber pada SMS maupun BBM (BlackBerry Messenger)," kata SBY, Senin (11/7/2011) lalu.
"Yang saya tak pernah paham, dengan akal dan logika, justru SMS dan BBM dijadikan judul besar, tema utama, dan headline," imbuh SBY.
Apalagi menurut SBY BBM yang beredar tersebut dikirim oleh yang orang mengaku-ngaku sebagai mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang saat itu masih menjadi buron. Bunyi SMS tersebut menurut SBY sangat menghakimi Partai Demokrat.
"Saya pribadi dan Partai Demokrat sangat ingin Nazar ditemukan dan dibawa kembali ke tanah air. Agar hukum dapat dilaksanakan dan ditegakkan secara transparan dan akuntabel," sindir SBY.
3. SBY menuduh pernyataannya diplintir terkait kasus bom Marriot
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono protes kepada media yang dianggapnya memutarbalikkan fakta, terkait pidatonya menanggapi ledakan bom di Hotel JW Marriot tahun 2009 lalu.
SBY waktu itu merasa prihatin atas isu yang bergulir di media yang menganggap ancaman teroris terhadap SBY hanya rekayasa.
"Setelah saya mencetak transkrip pernyataan saya, tidak ada itu, coba pahami kata demi kata, kalimat demi kalimat, namun yang terjadi berubah apa yang saya katakan, seperti diplintir dianggap SBY menuduh begitu saja, kaitannya terjadinya pengeboman," kata SBY saat membuka rapat koordinasi Partai Demokrat di Kemayoran (22/7/2009).
Saat jumpa pers, Presiden SBY mengatakan dirinya juga menjadi target sasaran para teroris. SBY bahkan menunjukkan foto-foto para teroris yang sedang latihan di suatu tempat.
SBY mengeluh gambar-gambar yang dia tunjukkan ke media dianggap sebagai gambar tahun 2004. Padahal menurutnya kejadian itu baru terjadi Mei 2009.
"Saya mendapat laporan itu untuk berjaga-jaga dan ini laporan intelijen bukan gosip, bukan plintiran," tuturnya.
"Sebagai kepala negara, saya wajib mengingatkan rakyat Indonesia dan terutama bagi pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan melawan hukum, kita ini menghadapi ancaman serius yakni terorisme," tegas SBY.
4. SBY kritik media yang sering beritakan buruk kinerja pemerintah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik media yang kerap memberitakan buruk kinerja pemerintah. Sementara prestasi-prestasi pemerintah di berbagai bidang minim diberitakan.
"Kalau ada yang good news jangan disembunyikan, jangan malu-malu untuk diberitakan," ujar SBY saat memberikan penghargaan kepada 42 bupati dan wali kota di Istana Negara, Kamis (11/2/2010) lalu.
Menurut SBY, pemberitaan-pemberitaan buruk tentang Indonesia dapat merusak citra Indonesia di mata internasional. Akibatnya, investasi bisa terhambat.
"Mengapa sekali-kali tidak diangkat yang baik-baik supaya negara tetangga kita melihat Indonesia utuh. Ada yang mengatakan good news is no news, ada yang mengatakan justru bad news itu good news. Saya kurang setuju, menurut saya bad news is bad news, good news is good news," papar SBY.
Kepala negara tidak mempermasalahkan pemberitaan buruk tentang pemerintah dimunculkan. Namun dia juga meminta agar berita-berita bagus tentang kinerja dan prestasi pemerintah tidak 'disembunyikan'.
5. SBY curhat tak punya media
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi pengunduran diri putranya Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dari DPR. SBY pun berharap agar pendapatnya ini disiarkan oleh media.
SBY menyampaikan harapan agar pernyataannya disiarkan karena dia mengaku tidak punya media. "Harapan saya, keluarga saya, karena kami tidak memiliki media, jadi mudah-mudahan mendapatkan tempat untuk diliput sebagaimana mestinya," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2) kemarin.
SBY menanggapi pengunduran diri Ibas setelah muncul permintaan dari juru bicara kepresidenan. "Saya diberi tahu oleh jubir kepresidenan bahwa saudara ingin dengarkan komentar dan pernyataan saya berkaitan dengan pengunduran diri Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dari anggota DPR RI," kata SBY.
Presiden mengakui, tadi malam Ibas berkonsultasi dengan keluarga. "Ini insiatif serta pemikiran yang berangkat dari Ibas sendiri," kata SBY.
sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/5-c...oal-media.html
SBY lagi curhat ini Pasti Propaganda
0
1.5K
11
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan