- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Loyalis Anas Urbaningrum Ancam Walkout dari Rapimnas PD


TS
Ekspresi2nd
Loyalis Anas Urbaningrum Ancam Walkout dari Rapimnas PD
Jakarta - - Perhelatan Rapimnas Partai Demokrat (PD) yang akan berlangsung Minggu (17/2) besok dihiasi dengan ancaman walkout dari para loyalis Ketum PD Anas Urbaningrum. Loyalis Anas mengancam akan keluar dari arena Rapimnas jika ada pembahasan yang mengarah ke penggantian posisi ketua umum.
"Melengserkan Anas Urbaningrum dari jabatan ketum adalah inkonstitusional. Ketum Anas Urbaningrum hanya dapat diganti melalui kongres sebagaimana yang termaktub dalam AD ART PD," kata Sekretaris DPD DKI Jakarta PD, Irfan Gani, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (16/2/2013).
Dalam pernyataannya, Irfan tak sendirian, ada Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto dan Masrigi Ketua DPC Dharmasraya.
Irfan menegaskan Anas Urbaningrum adalah produk konstitusional hasil Kongres PD ke II di Bandung pada 2010 silam. Oleh karenanya Anas tak bisa serta merta diganti hanya berdasarkan desakan beberapa pihak.
"Menoak dan mengutuk keras upaya-upaya yang mengarah pada upaya-upaya kepada pemaksaan KLB yang tidak sesuai dengan AD ART PD," ujarnya.
Sebelumnya muncul desakan agar Ketua Majelis Tinggi SBY mengganti Anas dari posisi ketua umum PD. Empat tokoh internal PD yang terdiri dari Ulil Abshar Abdalla, Rachlan Nashiddiq, Didi Irawadi, dan Husni Thamrin memberi pernyataan di Gado-gado Boplo di Jl Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013), meminta SBY mengganti Anas.
Sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2013/02/16/071640/2171698/10/loyalis-anas-urbaningrum-ancam-walkout-dari-rapimnas-pd?9911012"]sini[/URL]
Beredar, Petisi Ancaman 'Walk Out' Rapimnas Demokrat
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang akan berlangsung pada Minggu (17/2/2013), beredar pesan melalui jejaring layanan pesan telekomunikasi yang berisi ancaman walk out dari rapimnas. Pesan bertajuk petisi "Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi" tersebut menyatakan, mereka akan berupaya menggagalkan rapimnas bila ada upaya melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Kompas.com menerima pesan layanan singkat berisi petisi itu dari Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani. Petisi diatasnamakan tiga pengurus cabang Partai Demokrat, yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi.
Berikut isi petisi tersebut:
PETISI PEMUDA DEMOKRAT PENEGAK KONSTITUSI
1. Ketum ANAS URBANINGRUM adalah produk konstitusional kongres Partai Demokrat II di Bandung yang sah.
2. Melengserkan Anas Urbaningrum dari jabatan Ketum adalah inkonstitusional. Ketum Anas Urbaningrum hanya dapat diganti melalui kongres sebagaimana yang termaktub dalam AD/ART Partai Demokrat.
3. Menolak dan mengutuk keras upaya-upaya yang mengarah kepada pemaksaan KLB (Kongres Luar Biasa) yang tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat.
4. Jika dalam rapimnas tanggal 17 Februari 2013 ada kondisi yang mengarah pada upaya-upaya inkonstitusional, maka kami akan menyatakan walk out dan melakukan pressure massa untuk menggagalkan acara tersebut.
5. Meminta kepada Majelis Tinggi untuk mengembalikan pelaksanaan organisasi ke DPP.
Sumber : disini
Sejumlah Pengurus DPC Demokrat Kumpul di Rumah Anas
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat disebut berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (15/2/2013). Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani menyebut petemuan itu sebagai konsolidasi. Ia tidak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan konsolidasi.
"Saya di Duren Sawit bersama DPC-DPC untuk konsolidasi," tulis Irfan Gani dalam layanan pesan singkat pada Kompas.com, Jumat jelang tengah malam. Duren Sawit yang dimaksud Irfan adalah kediaman Anas.
Sebelumnya, Kompas.com menerima pesan layanan singkat dari Irfan berisi petisi "Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi". Petisi tersebut berisi ancaman aksi walkout rapimnas, bila ada upaya melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat (baca: Beredar, Petisi Ancaman "Walkout" Rapimnas Demokrat). Petisi itu mengatasnamakan tiga pengurus cabang Partai Demokrat, yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi.
Irfan mengaku, malam ini ia berada di kediaman Anas bersama ketiga pembuat petisi tersebut. Irfan menyebut, pengurus DPC Jawa Tengah dan DPC Sumatera Barat juga hadir. Dia mengatakan, Anas yang sebelumnya dikabarkan sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan, sudah kembali ke rumahnya.
Polemik di tubuh Partai Demokrat menyeruak sesudah muncul hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei itu menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas, tinggal menjadi 8,3 persen dukungan responden. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik langsung menggelar konferensi pers, meminta Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan membenahi partai, dan bahkan berpendapat bila Anas mengundurkan diri adalah pilihan yang terbaik.
Pernyataan Jero itu pun kemudian memicu reaksi para pendukung Anas di daerah. Tak lama setelah itu, Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi mengambil alih kendali partai, terutama terkait penataan dan konsolidasi partai. Meski Anas dinyatakan tetap menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, dia diminta fokus pada dugaan kasusnya di KPK. Majelis Tinggi pun kemudian memutuskan menggelar Rapimnas, yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (17/2/2013).
Rapimnas direncanakan akan dihadiri jajaran pimpinan partai, dari pusat, daerah, hingga cabang. Hadir pula Dewan Pembina, Komisi Pengawas, dan Dewan Kehormatan. Undangan untuk kegiatan ini pun tak kurang mengundang pertanyaan karena tidak mencantumkan nama dan tanda tangan Anas sebagai pengundang.
Sumber : disini
Akankah pecah
klo "lolos", sudah ikuti jejak HT aja, keluar dan buat partai baru atau jadi kutu loncat ke sebelah
atau klo memang sanggup,gak usah keluar dan telan sekalian kubu sebelah
"Melengserkan Anas Urbaningrum dari jabatan ketum adalah inkonstitusional. Ketum Anas Urbaningrum hanya dapat diganti melalui kongres sebagaimana yang termaktub dalam AD ART PD," kata Sekretaris DPD DKI Jakarta PD, Irfan Gani, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (16/2/2013).
Dalam pernyataannya, Irfan tak sendirian, ada Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto dan Masrigi Ketua DPC Dharmasraya.
Irfan menegaskan Anas Urbaningrum adalah produk konstitusional hasil Kongres PD ke II di Bandung pada 2010 silam. Oleh karenanya Anas tak bisa serta merta diganti hanya berdasarkan desakan beberapa pihak.
"Menoak dan mengutuk keras upaya-upaya yang mengarah pada upaya-upaya kepada pemaksaan KLB yang tidak sesuai dengan AD ART PD," ujarnya.
Sebelumnya muncul desakan agar Ketua Majelis Tinggi SBY mengganti Anas dari posisi ketua umum PD. Empat tokoh internal PD yang terdiri dari Ulil Abshar Abdalla, Rachlan Nashiddiq, Didi Irawadi, dan Husni Thamrin memberi pernyataan di Gado-gado Boplo di Jl Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013), meminta SBY mengganti Anas.
Sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2013/02/16/071640/2171698/10/loyalis-anas-urbaningrum-ancam-walkout-dari-rapimnas-pd?9911012"]sini[/URL]
Beredar, Petisi Ancaman 'Walk Out' Rapimnas Demokrat
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang akan berlangsung pada Minggu (17/2/2013), beredar pesan melalui jejaring layanan pesan telekomunikasi yang berisi ancaman walk out dari rapimnas. Pesan bertajuk petisi "Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi" tersebut menyatakan, mereka akan berupaya menggagalkan rapimnas bila ada upaya melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Kompas.com menerima pesan layanan singkat berisi petisi itu dari Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani. Petisi diatasnamakan tiga pengurus cabang Partai Demokrat, yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi.
Berikut isi petisi tersebut:
PETISI PEMUDA DEMOKRAT PENEGAK KONSTITUSI
1. Ketum ANAS URBANINGRUM adalah produk konstitusional kongres Partai Demokrat II di Bandung yang sah.
2. Melengserkan Anas Urbaningrum dari jabatan Ketum adalah inkonstitusional. Ketum Anas Urbaningrum hanya dapat diganti melalui kongres sebagaimana yang termaktub dalam AD/ART Partai Demokrat.
3. Menolak dan mengutuk keras upaya-upaya yang mengarah kepada pemaksaan KLB (Kongres Luar Biasa) yang tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat.
4. Jika dalam rapimnas tanggal 17 Februari 2013 ada kondisi yang mengarah pada upaya-upaya inkonstitusional, maka kami akan menyatakan walk out dan melakukan pressure massa untuk menggagalkan acara tersebut.
5. Meminta kepada Majelis Tinggi untuk mengembalikan pelaksanaan organisasi ke DPP.
Sumber : disini
Sejumlah Pengurus DPC Demokrat Kumpul di Rumah Anas
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat disebut berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (15/2/2013). Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani menyebut petemuan itu sebagai konsolidasi. Ia tidak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan konsolidasi.
"Saya di Duren Sawit bersama DPC-DPC untuk konsolidasi," tulis Irfan Gani dalam layanan pesan singkat pada Kompas.com, Jumat jelang tengah malam. Duren Sawit yang dimaksud Irfan adalah kediaman Anas.
Sebelumnya, Kompas.com menerima pesan layanan singkat dari Irfan berisi petisi "Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi". Petisi tersebut berisi ancaman aksi walkout rapimnas, bila ada upaya melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat (baca: Beredar, Petisi Ancaman "Walkout" Rapimnas Demokrat). Petisi itu mengatasnamakan tiga pengurus cabang Partai Demokrat, yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi.
Irfan mengaku, malam ini ia berada di kediaman Anas bersama ketiga pembuat petisi tersebut. Irfan menyebut, pengurus DPC Jawa Tengah dan DPC Sumatera Barat juga hadir. Dia mengatakan, Anas yang sebelumnya dikabarkan sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan, sudah kembali ke rumahnya.
Polemik di tubuh Partai Demokrat menyeruak sesudah muncul hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei itu menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas, tinggal menjadi 8,3 persen dukungan responden. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik langsung menggelar konferensi pers, meminta Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan membenahi partai, dan bahkan berpendapat bila Anas mengundurkan diri adalah pilihan yang terbaik.
Pernyataan Jero itu pun kemudian memicu reaksi para pendukung Anas di daerah. Tak lama setelah itu, Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi mengambil alih kendali partai, terutama terkait penataan dan konsolidasi partai. Meski Anas dinyatakan tetap menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, dia diminta fokus pada dugaan kasusnya di KPK. Majelis Tinggi pun kemudian memutuskan menggelar Rapimnas, yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (17/2/2013).
Rapimnas direncanakan akan dihadiri jajaran pimpinan partai, dari pusat, daerah, hingga cabang. Hadir pula Dewan Pembina, Komisi Pengawas, dan Dewan Kehormatan. Undangan untuk kegiatan ini pun tak kurang mengundang pertanyaan karena tidak mencantumkan nama dan tanda tangan Anas sebagai pengundang.
Sumber : disini
Akankah pecah

klo "lolos", sudah ikuti jejak HT aja, keluar dan buat partai baru atau jadi kutu loncat ke sebelah

atau klo memang sanggup,gak usah keluar dan telan sekalian kubu sebelah

Diubah oleh Ekspresi2nd 16-02-2013 07:36
0
1.2K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan