- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dicekal, Anak Godfather PKS Lari ke Turki


TS
Kimak.Kaw
Dicekal, Anak Godfather PKS Lari ke Turki
Dicekal, Anak Bos Besar PKS Lari ke Turki
Jumat, 15/02/2013 | 14:18 WIB

Hilmi Aminuddin
Jakarta- Masih ingat bocoran penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bila kasus suap impor sapi mengarah ke Lembang (lokasi rumah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera/PKS, Hilmi Aminuddin)? Kejutan pun muncul, ternyata komisi anti-rasuah ini telah mencekal (cegah tangkal,Red) salah satu anak Hilmi, Ridwan Hakim per 8 Februari lalu. Kabar buruknya, putra keempat bos PKS ini dikabarkan telah ‘lari’ ke Turki sehari sebelum dicegah ke luar negeri --pada 7 Februari.
"Ridwan Hakim keluar Indonesia dengan pesawat Turkies Air TK67 pukul 18.49 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta," jelas Wamen Denny Indrayana saat dikonfirmasi, Jumat (15/2) Denny menuturkan, data Ridwan keluar Indonesia terlacak melalui Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, pada Kamis 7 Februari 2013.
Ini bak dejavu kala KPK mencegah mantan Bendahara Umum Demokrat, M Nazaruddin. Saat KPK mengeluarkan surat cekal, 24 Mei 2011, sehari sebelumnya atau 23 Mei 2011, terpidana suap Wisma Atlet ini pergi ke luar negeri dengan alasan berobat ke Singapura. Dia baru tertangkap di Cartageno, Kolombia pada Agustus atau tiga bulan kemudian.
"Surat cegah diterima pada 8 Februai 2013 pukul 19.40. Surat KPK ditandatangani 8 Februari 2013 oleh pimpinan KPK," jelasnya. Hilmi yang dikonfirmasi soal Ridwan melalui SMS tak memberi respons. Demikian juga Kepala Humas PKS Mardani Alisera.
Skenario KPK pun jadi berantakan. Sebab, pada hari ini, Jumat (15/2) Ridwan dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus impor daging."Benar, hari ini ada pemeriksaan untuk Ridwan Hakim," kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha di kantor KPK, Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (15/2).
Menurut Priharsa, Ridwan akan diperiksa sebagai saksi untuk mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, yang menjadi tersangka dalam kasus ini. Namun Priharsa belum bisa memberikan tanggapan perihal adanya informasi dari Kemenkum HAM mengenai Ridwan yang sudah terbang ke Turki.
Namun, pengacara PKS , Zainudin Paru, menyatakan hingga saat ini Ridwan Hakim, anak dari Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin, masih berada di Indonesia. "Saat ini di Jakarta," katanya singkat.
Zainudin awalnya enggan menjelaskan lebih lanjut perihal status pencekalan Ridwan Hakim terkait dengan dugaan suap impor sapi di Kementerian Pertanian. Sebab, ia mengaku belum menjadi kuasa hukum dari Ridwan.
Sebelumnya, KPK membenarkan telah mengirim permintaan pencegahan ke luar negeri kepada Direktorat Jenderal Imigrasi terkait dengan kasus izin impor daging sapi. Mereka yang dicegah adalah Ahmad Zaki, Rudi Susanto, Ridwan Hakim, dan Jerry Roger. ”Dicegah sejak 8 Februari hingga enam bulan ke depan,” kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P.
Johan menolak menjelaskan secara detail alasan pencegahan terhadap keempat orang tersebut. Dia hanya mengatakan, ”Agar saat diperiksa, mereka tidak sedang bepergian ke luar negeri.”
Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan—kini Partai Keadilan Sejahtera—membenarkan bahwa Ridwan adalah anak keempat Hilmi yang sering disapa Iwan. ”Adik perempuan Iwan sekelas dengan putri saya,” kata Yusuf.
Pendiri Partai Keadilan, cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera ini meminta Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin untuk mundur dari jabatannya. Pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kasus suap yang menerpa PKS.
"Harus ada sikap radikal," kata Yusuf. Dia menyebutkan, petinggi partai dakwah harus legowo meninggalkan jabatannya. Pengunduran diri merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap kondisi partai. "Kecuali sudah siap menanggung segala risiko."
PKS sendiri mengaku tak kaget dengan pencekalan Ridwan Hakim. Sebab PKS sudah memprediksi kasus tersebut akan menjadi episode yang panjang."Ini akan dibikin panjang," kata Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq.
Ketua Komisi I DPR RI ini mengatakan, kasus impor sapi akan dibuat panjang dan ujungnya tak jelas. "Puanjaaang.. Gak jelas ujungnya,"kata Mahfudz.
Namun PKS tak khawatir dengan hal tersebut. PKS akan fokus bekerja. Selanjutnya, kata dia, biarkan masyarakat menilai apakah kasus tersebut bagian dari politisasi atau tidak. "Fokus kerja dan kerja," kata dia.
Dalam kasus dugaan korupsi impor daging sapi, KPK menetapkan Luthfi dan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Tiga orang selain Luthfi adalah teman dekat Luthfi, yakni Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indonesiauna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Luthfi bersama-sama Fathanah diduga menerima Rp 1 miliar dari Juard dan Arya terkait kuota impor daging sapi untuk PT Indonesiauna Utama.
Dikutip dari Majalah Tempo edisi Juni 2011, laporan utama mengenai skandal impor daging sapi di Kementerian Pertaniandisebutkan nama Sengman Tjahja. Dia diduga mengimpor daging untuk kepentingan PT Indonesiauna Utama, perusahaan yang kini dua direkturnya ditangkap KPK.
Masuknya Sengman ke Kementerian Pertanian dibawa oleh Ridwan Hakim. Kabar ini dibenarkan oleh bekas Direktur Jenderal Peternakan Prabowo Respatio. “Iya, Sengman dibawa Ridwan Hakim,” kata Prabowo. Hilmi sendiri membantah tuduhan ini. Demikian juga Sengman Tjahja.
Sumber di KPK menyebutkan, peran Hilmi dalam kasus impor daging sapi ini cukup terlibat. Bahkan sumber dari kalangan penyidik ini menyatakan Hilmi dan kroninya juga dibidik dalam kasus tersebut. "Karena dia juga diduga kuat ikut bermain," ujarnya.
Johan menolak menanggapi informasi itu. Dia hanya mengatakan pencegahan terhadap Ridwan dilakukan karena keterangannya dibutuhkan dalam kasus tersebut. ”Ada beberapa hal yang ingin dimintai klarifikasi terhadap dia dan itu menyangkut materi kasus,” katanya.
KPK sendiri kini telah melayangkan surat panggilan kepada Menteri Pertanian, Suswono. Politikus PKS itu diminta bersaksi dalam kasus pengurusan kuota impor daging pada Senin, 18 Februari 2013.
"Kami berharap yang bersangkutan memenuhi panggilan sesuai jadwal," ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P.
Johan mengatakan Suswono diminta bersaksi untuk Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Namun, Johan tak tahu keterkaitan Suswono dalam kasus ini.
"Yang pasti ada kaitan dengan materi kasus, tidak benar bila kami digiring pada konspirasi," ujarnya.
Kasus ini bermula saat KPK menangkap Ahmad Fathanah, orang dekat Lufhti, di Hotel Le Meredien, 29 Januari 2013 lalu. Ahmad diduga menerima duit Rp 1 miliar dari Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, petinggi PT Indonesiauna. Belakangan diketahui duit itu ditujukan untuk Luthfi agar PT Indonesiaama memperoleh kuota impor daging di Kementerian Pertanian.
Sumber di KPK menyebutkan Luthfi sempat berkomunikasi dengan Suswono beberapa jam sebelum Ahmad ditangkap. Suswono mengakui percapakan tersebut, namun membantah membahas soal aliran duit pengurusan kuota.
Sedang peremuan Luthfi, Suswono, dan Elizabeth Elin, pemilik PT Indonesiauna membahas kuota impor daging di Medan pada 11 Februari, oleh M Assegaf, Pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, dibenarkan.ins,mal
Jejak Ridwan di Kasus Daging Impor
Peran : Diduga membekingi Sengman Tjahja, pengusaha properti Palembang, yang memasok daging impor untuk PT Indonesiauna Utama. Sengman masuk melalui Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin kemudian ‘diantar’ ke Kementerian Pertanian oleh Ridwan Hakim, anak keempat Hilmi.
Kesaksian : ”Iya, Sengman dibawa Ridwan Hakim,” kata bekas Direktur Jenderal Peternakan Prabowo Respatio, Juni 2011.
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=b...506f582af3676a
Parah nih Godfather PKS... ndak bisa mendidik anak...
Jumat, 15/02/2013 | 14:18 WIB

Hilmi Aminuddin
Jakarta- Masih ingat bocoran penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bila kasus suap impor sapi mengarah ke Lembang (lokasi rumah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera/PKS, Hilmi Aminuddin)? Kejutan pun muncul, ternyata komisi anti-rasuah ini telah mencekal (cegah tangkal,Red) salah satu anak Hilmi, Ridwan Hakim per 8 Februari lalu. Kabar buruknya, putra keempat bos PKS ini dikabarkan telah ‘lari’ ke Turki sehari sebelum dicegah ke luar negeri --pada 7 Februari.
"Ridwan Hakim keluar Indonesia dengan pesawat Turkies Air TK67 pukul 18.49 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta," jelas Wamen Denny Indrayana saat dikonfirmasi, Jumat (15/2) Denny menuturkan, data Ridwan keluar Indonesia terlacak melalui Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, pada Kamis 7 Februari 2013.
Ini bak dejavu kala KPK mencegah mantan Bendahara Umum Demokrat, M Nazaruddin. Saat KPK mengeluarkan surat cekal, 24 Mei 2011, sehari sebelumnya atau 23 Mei 2011, terpidana suap Wisma Atlet ini pergi ke luar negeri dengan alasan berobat ke Singapura. Dia baru tertangkap di Cartageno, Kolombia pada Agustus atau tiga bulan kemudian.
"Surat cegah diterima pada 8 Februai 2013 pukul 19.40. Surat KPK ditandatangani 8 Februari 2013 oleh pimpinan KPK," jelasnya. Hilmi yang dikonfirmasi soal Ridwan melalui SMS tak memberi respons. Demikian juga Kepala Humas PKS Mardani Alisera.
Skenario KPK pun jadi berantakan. Sebab, pada hari ini, Jumat (15/2) Ridwan dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus impor daging."Benar, hari ini ada pemeriksaan untuk Ridwan Hakim," kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha di kantor KPK, Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (15/2).
Menurut Priharsa, Ridwan akan diperiksa sebagai saksi untuk mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, yang menjadi tersangka dalam kasus ini. Namun Priharsa belum bisa memberikan tanggapan perihal adanya informasi dari Kemenkum HAM mengenai Ridwan yang sudah terbang ke Turki.
Namun, pengacara PKS , Zainudin Paru, menyatakan hingga saat ini Ridwan Hakim, anak dari Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin, masih berada di Indonesia. "Saat ini di Jakarta," katanya singkat.
Zainudin awalnya enggan menjelaskan lebih lanjut perihal status pencekalan Ridwan Hakim terkait dengan dugaan suap impor sapi di Kementerian Pertanian. Sebab, ia mengaku belum menjadi kuasa hukum dari Ridwan.
Sebelumnya, KPK membenarkan telah mengirim permintaan pencegahan ke luar negeri kepada Direktorat Jenderal Imigrasi terkait dengan kasus izin impor daging sapi. Mereka yang dicegah adalah Ahmad Zaki, Rudi Susanto, Ridwan Hakim, dan Jerry Roger. ”Dicegah sejak 8 Februari hingga enam bulan ke depan,” kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P.
Johan menolak menjelaskan secara detail alasan pencegahan terhadap keempat orang tersebut. Dia hanya mengatakan, ”Agar saat diperiksa, mereka tidak sedang bepergian ke luar negeri.”
Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan—kini Partai Keadilan Sejahtera—membenarkan bahwa Ridwan adalah anak keempat Hilmi yang sering disapa Iwan. ”Adik perempuan Iwan sekelas dengan putri saya,” kata Yusuf.
Pendiri Partai Keadilan, cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera ini meminta Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin untuk mundur dari jabatannya. Pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kasus suap yang menerpa PKS.
"Harus ada sikap radikal," kata Yusuf. Dia menyebutkan, petinggi partai dakwah harus legowo meninggalkan jabatannya. Pengunduran diri merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap kondisi partai. "Kecuali sudah siap menanggung segala risiko."
PKS sendiri mengaku tak kaget dengan pencekalan Ridwan Hakim. Sebab PKS sudah memprediksi kasus tersebut akan menjadi episode yang panjang."Ini akan dibikin panjang," kata Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq.
Ketua Komisi I DPR RI ini mengatakan, kasus impor sapi akan dibuat panjang dan ujungnya tak jelas. "Puanjaaang.. Gak jelas ujungnya,"kata Mahfudz.
Namun PKS tak khawatir dengan hal tersebut. PKS akan fokus bekerja. Selanjutnya, kata dia, biarkan masyarakat menilai apakah kasus tersebut bagian dari politisasi atau tidak. "Fokus kerja dan kerja," kata dia.
Dalam kasus dugaan korupsi impor daging sapi, KPK menetapkan Luthfi dan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Tiga orang selain Luthfi adalah teman dekat Luthfi, yakni Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indonesiauna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Luthfi bersama-sama Fathanah diduga menerima Rp 1 miliar dari Juard dan Arya terkait kuota impor daging sapi untuk PT Indonesiauna Utama.
Dikutip dari Majalah Tempo edisi Juni 2011, laporan utama mengenai skandal impor daging sapi di Kementerian Pertaniandisebutkan nama Sengman Tjahja. Dia diduga mengimpor daging untuk kepentingan PT Indonesiauna Utama, perusahaan yang kini dua direkturnya ditangkap KPK.
Masuknya Sengman ke Kementerian Pertanian dibawa oleh Ridwan Hakim. Kabar ini dibenarkan oleh bekas Direktur Jenderal Peternakan Prabowo Respatio. “Iya, Sengman dibawa Ridwan Hakim,” kata Prabowo. Hilmi sendiri membantah tuduhan ini. Demikian juga Sengman Tjahja.
Sumber di KPK menyebutkan, peran Hilmi dalam kasus impor daging sapi ini cukup terlibat. Bahkan sumber dari kalangan penyidik ini menyatakan Hilmi dan kroninya juga dibidik dalam kasus tersebut. "Karena dia juga diduga kuat ikut bermain," ujarnya.
Johan menolak menanggapi informasi itu. Dia hanya mengatakan pencegahan terhadap Ridwan dilakukan karena keterangannya dibutuhkan dalam kasus tersebut. ”Ada beberapa hal yang ingin dimintai klarifikasi terhadap dia dan itu menyangkut materi kasus,” katanya.
KPK sendiri kini telah melayangkan surat panggilan kepada Menteri Pertanian, Suswono. Politikus PKS itu diminta bersaksi dalam kasus pengurusan kuota impor daging pada Senin, 18 Februari 2013.
"Kami berharap yang bersangkutan memenuhi panggilan sesuai jadwal," ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P.
Johan mengatakan Suswono diminta bersaksi untuk Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Namun, Johan tak tahu keterkaitan Suswono dalam kasus ini.
"Yang pasti ada kaitan dengan materi kasus, tidak benar bila kami digiring pada konspirasi," ujarnya.
Kasus ini bermula saat KPK menangkap Ahmad Fathanah, orang dekat Lufhti, di Hotel Le Meredien, 29 Januari 2013 lalu. Ahmad diduga menerima duit Rp 1 miliar dari Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, petinggi PT Indonesiauna. Belakangan diketahui duit itu ditujukan untuk Luthfi agar PT Indonesiaama memperoleh kuota impor daging di Kementerian Pertanian.
Sumber di KPK menyebutkan Luthfi sempat berkomunikasi dengan Suswono beberapa jam sebelum Ahmad ditangkap. Suswono mengakui percapakan tersebut, namun membantah membahas soal aliran duit pengurusan kuota.
Sedang peremuan Luthfi, Suswono, dan Elizabeth Elin, pemilik PT Indonesiauna membahas kuota impor daging di Medan pada 11 Februari, oleh M Assegaf, Pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, dibenarkan.ins,mal
Jejak Ridwan di Kasus Daging Impor
Peran : Diduga membekingi Sengman Tjahja, pengusaha properti Palembang, yang memasok daging impor untuk PT Indonesiauna Utama. Sengman masuk melalui Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin kemudian ‘diantar’ ke Kementerian Pertanian oleh Ridwan Hakim, anak keempat Hilmi.
Kesaksian : ”Iya, Sengman dibawa Ridwan Hakim,” kata bekas Direktur Jenderal Peternakan Prabowo Respatio, Juni 2011.
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=b...506f582af3676a
Parah nih Godfather PKS... ndak bisa mendidik anak...

0
2.9K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan