Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Annisa Azwar, mahasiswi Universitas Indonesia yang melompat dari angkutan umum dan kemudian meninggal dunia,menyayangkan tindakan sopir yang tidak menurunkan Annisa ketika ia meminta diturunkan.
"Saya enggak tahu niatnya apa. Kan, tinggal berhenti, turunkan keponakan saya, selesailah tanggung jawab dia," ujar paman Annisa, Wendy, ketika mengadakan jumpa wartawan di Direktorat Lalu Lintas Jakarta Barat, Ahadm 10 Februari 2013.
Wendy menjelaskan, pihak keluarga tidak membuat laporan ke polisi. Pasalnya, tempat kejadian lompatnya Annisa dari angkutan umum, tidak jauh dari Pos Polisi. "Tidak lama setelah kejadian, polisi langsung datang ke situ," ujarnya.
Keluarga Annisa Aswar belum sampai pada dugaan adanya percobaan pemerkosaan ataupun penculikan."Kami hanya merasa Icha--nama panggilan Annisa--ketakutan," ujarnya.
Annisa Azwar melompat dari angkutan umum saat dalam perjalanan menuju rumah om dan tante-nya, yaitu Wendy dan Refni Hati. Pada Rabu, 6 Februari 2013, pukul 15.33 WIB, Refni sempat menelepon keponakannya karena diminta oleh sang keponakan.
"Enggak biasanya Icha minta ditelepon," ujar Refni. Refni menceritakan, keponakannya terdengar panik dan mengaku salah naik angkutan. "Icha bilang jalannya enggak pernah dilewatin," kata Refni meniru keponakannya.
Kemudian Refni meminta waktu untuk bertanya kepada suaminya dan mematikan telepon. "Saya bilang mau tanya om-nya dulu, biar Icha dijemput di Beos saja," kata Refni menjelaskan. Namun, 5 menit kemudian Refni menghubungi Annisa, telepon genggam Annisa sudah tidak aktif. "Yang angkat laki-laki dan bilang Annisa sudah pingsan," kata Refni.
Annisa kerap mengunjungi om dan tantenya di Pademangan karena orang tua Annisa berada di Padang, Wendy dan Refni adalah keluarga paling dekat yang ada di Jakarta.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...kan-Ulah-Sopir
sayangnya ga mungkin menurunkan korban di tempat seperti flyover