Wajar yang tak wajar Part I
wajar yang tak wajar...... iyah...kata² itu yang terbersit saat saya ingin memulai menulis di blog ini.
sebenernya menulis bukan hal yang saya senangi, apalagi membaca. tapi gak tau kenapa akhir² ini membaca blog dan beberapa artikelyang notabene di zaman saya seperti sangat mudah di akses tanpa perlu saya pergi dan membelinya di toko buku, tinggal membuka smartphone dan saya bisa membaca apapun yang bisa saya baca.

itu sedikit kata² basa-basi saya utk memulai saya menulis dimana ini adalah pertama kalinya saya menulis di sebuah blog. yuk kita mulai bercerita. anggap saja tulisan ini fiksi. dan klo ada yg beranggapan tulisan ini nyata...silahkan berimaginasi....hehehe....

Saya seorang wanita berumur 25 thn. semenjak lulus smu...saya memutuskan utk tidak hidup bersama keluarga saya. saya memilih utk hidup mandiri dan menikmati kehindahan alam yang Tuhan ciptakan seorang diri. Ya,,, seorang diri. itu ucapan saya sebelum saya lulus smu. Saya berkeyakinan bahwa saya sanggup taklukkan apapun kondisi alam seorang diri. Dan itu terbukti dengan saya masih berdiri seorang diri semenjak kelulusan saya sampai detik ini sekitar + 6 tahun saya sudah berpindah² ke berbagai kota. Namun itu membuat saya senang, karena saya bisa mendapatkan banyak teman, mendapatkan banyak saudara. bagaimana tidak, saya berpindah² daerah tidak pernah lebih dari 2 tahun. dan itu membuat beberapa org daerah simpati dengan saya dan memperlakukan saya sangat baik. bahkan bisa seperti keluarga mereka sendiri.

Klo ibarat lagu, tulisan di atas adalah intro nya....
berawal dengan saya mengenal seorang wanita, dia seorang yg 2 tahun lbh muda dari saya dengan tinggi 160, senang menggunakan celana selutut dan kaos oblong dengan potongan rambut pendek. Sebut saja Ayu. Dia adalah seorang lesbian yang ternyata naksir berat dengan teman dekat saya. Saat saya mencium gelagatnya dia utk mendekati teman saya itu, saya berusaha utk mengalihkan perhatiannya. Karena saya gak rela jika teman dekat saya menjadi seorang lesbian. Saya mencoba mengalihkan perhatian nya dengan mencoba berkenalan dengan dia dan berusaha menjadi orang yang sangat baik utk dia. membuat dia lebih nyaman dibandingkan dia bersama teman dekat saya. yang intinya saya ingin membuat dia jatuh cinta pada saya dan melupakan misinya utk mendekati teman dekat saya tersebut. suatu hal yang mudah utk saya, walaupu pada saat itu keadaannya saya sudah tidak berada di kota yang sama dengan Ayu dan teman dekat saya tersebut.

Setelah beberapa waktu kami sering melakukan komunikasi by phone, sedikit demi sedikit Ayu mulai terobsesi dengan saya. kami pun membuat jadwal utk bertemu. Dan kamu bersepakat utk bertemu di kota saya. dan sebulan kemudian kami bertemu. sebelumnya, kami sudah pernah ketemu muka tapi kami tidak pernah berjabat tangan resmi utk mengenalkan nama satu sama lain. Karena utk saya bukan hal yg sulit bertemu orang baru, maka saya tidak canggung saat bertemu dengan ayu. Namun hal sebaliknya yg terjadi pada ayu. dia tampak sangat canggung bertemu dengan saya. kami bertemu di sebuah hotel. dan saya perlakukan dia layakya seorang pria yg sangat mencintai saya. sikapnya yg malu², pandangannya yang sangat lembut saat memperhatikan tingkah saya, senyuman tulusnya saat melihat saya melakukan kekonyolan. semua itu membuat saya semakin yakin jika saya berhasil mencuri perhatiannya.

Malamnya, kami memilih sebuah tempat karaoke utk menghabiskan malam kami bersama beberapa teman yg kebetulan sedang berada di kota yg sama. Kamipun bersenang² tidak lupa kami lengkapi malam ituu dengan beberapa beer. yah....beer yg mampu membuat saya sedikit drunk. Sekitar + 3 jam kami pun memutuskan utk pulang, saya dan ayu pun menuju hotel tempat dimana kami menginap.
Tidak tau setan mana yang merasuki saya. kami melakukan hal yg harusnya saya lakukan bersama pria. tapi saya lakukan dengan ayu. itu pertama kalinya saya melakukan hal itu. bahkan dengan pacar² pria saya, saya tidak pernah melakukan hal itu. dan herannya, malam itu saya sangat menikmatinya.

Yah... Wajar yang Tak Wajar....