Citarum, Sungai Nila / Sungai Surga

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Citarum, Sungai Nila / Sungai Surga

devitapra

15-02-2013 00:25

semua berawal dari Ci Tarum dan penjelasan Pak T. Bachtiar tentang toponimi yang melekat bersamanya. sebentuk tanaman multi guna yang akrab di keseharian kehidupan Tatar Sunda.

masih ada Surga Kecil yang tersisa dalam dominasi Neraka (Pencemaran). Ci Tarum Purba.

Tarum. Surga. mungkin saja 'kunci' agar para Dewa bersedia menurunkan keajaiban -- juga melepaskan Bidadari-Bidadari sekedar turun mandi kembali di Ci Tarum -- adalah kehadiran tanaman langka itu sendiri, dengan membawanya pulang ke Rumah semestinya.

maka, kenapa tidak mencoba merayu dan menjemputnya? bisa saja mereka lupa jalan pulang karena hampir keseluruhan jalan itu terbabat 'Hitam'

Spoiler for arti Citarum:

Tapi tahukah apa arti kata Ci tarum? Ci tarum terdiri dari dua kata yaitu Ci artinya sungai atau kali dan Tarum (dari bahasa Sunda), nila, atau indigo(Indigofera, suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil warna biru alami. Jadi Ci tarum adalah sungai yang banyak terdapat tanaman tarum atau nila.

Orang Jawa menyebutnya sebagai tom. Penggunaan zat pewarna pakaian ini terutama dilakukan dalam pembuatan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Zat pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan ini, juga merupakan komoditi dagang yang penting. Tarum digunakan untuk berbagai jenis tumbuhan penghasil warna biru, kebanyakan dari marga Indigofera. Tarum yang sejati adalah I. tinctoria. Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering. Tumbuhan ini sangat baik karena menyuburkan tanah dan dapat menahan erosi
Pada mulanya para pengusaha batik menggunakan pewarna alami untuk mewarnai kain batik mereka, yang terbesar berasal dari warna tarum. Kemudian zat pewarna buatan didatangkan dan diperkenalkan kepada para pengusaha batik. Di luar dugaan, pengusaha batik lebih memilih untuk menggunakan pewarna buatan. Ketika pemerintah kolonial Belanda menghentikan impor pewarna buatan pada tahun 1914, reaksi keras datang dari pengusaha batik. Sejak tahun 1914/1915 itulah, pamor tarum terus merosot dan tidak ada yang berusaha mengolah tarum secara lebih mudah.

Indigofera Tinctoria - True Indigo - Tarum - Tom - Bak Tarom - Tayom - Pulasan - Talung

Citarum, Sungai Nila / Sungai Surga

contoh hasil penggunaan Tarum sebagai Pewarna Indigo Alam

Citarum, Sungai Nila / Sungai Surga

Tarum Areuy

Spoiler for more:

mbak Shinta. mahasiswi Pasca Sarjana Teknik Kimia UGM. Periset Independen untuk Tarum. Pemberi hadiah 3 Bibit Tarum (Tom - Jerry - Moody) untuk Ci Tarum

Citarum, Sungai Nila / Sungai Surga

Rony Noviansyah. Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Geografi UPI. Fasilitator Mata Bumi. Bapak Guru di sebuah sekolah menengah di Cisarua. berhasil menemukan Tarum Areuy dalam usaha pencarian tak terkira di Majalaya

[URL="http://www.S E N S O Rt=a.10150651703759716.392308.549299715&type=1"]teh Kuke[/URL]
Nyaba

1.6K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan