- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Azab Tuhan Benar-Benar Nyata ( Renungan Bagi Kita Semua )
TS
yayacm
Azab Tuhan Benar-Benar Nyata ( Renungan Bagi Kita Semua )
Mohon bantuannya ya
tolong 
yang berkenan ngasi
Bukti No
pertama-tama, marilah kita mengingat bahwa Tuhanlah yang menciptakan kita dan kepada Nya-lah kita akan kembali...
buat agan-agan sekalian...
thread ini menjadi renungan bagi kita semua, bagi semua pemeluk agama..
walau keyakinan kita berbeda, kita tetap yakin bahwa Tuhan lah yang menciptakan kita...

“Saya bersumpah, akan saya bakar setiap anak yang dilahirkan di daerah ini. Perempuan dan anak-anak Palestina lebih berbahaya dibandingkan para pria dewasa, sebab keberadaan anak-anak Palestina menunjukkan bahwa generasi itu akan berlanjut. ... Saya bersumpah, jika saya sebagai seorang Israel bertemu dengan seorang Palestina, maka saya akan bakar dia. Dan saya akan membuatnya menderita sebelum membunuhnya.” [Ariel Sharon, 1956]
itulah sumpah yang diucapkan oleh Ariel Sharon, seorang mantan perdana menteri Israel ke-11.
apa yang menimpanya saat ini ? ini ceritanya gan...
Dua hari setelah Sharon, yang akrab dipanggil Arik, terkena stroke berat sehingga otaknya dibanjiri darah, berbagai media internasional mengabarkan bahwa ia sudah mati, "ya" Mati.
Hal itu wajar saja, karena setelah dinyatakan stabil pada 5 Januari 2006 oleh tim dokter di Rumah Sakit Haddasah, keesokan harinya Sharon dimasukkan lagi ke ruang operasi. Bahkan wakilnya, Ehud Olmert, telah ditunjuk sebagai pejabat sementara perdana menteri menggantikan tugas yang diemban Sharon.
Pada hari keenam, dokter berupaya membangunkannya dari keadaan tidak sadar, dengan cara mengurangi dosis obat anastesi. Ia pun kemudian bisa bernapas sendiri dengan bantuan respirator dan sedikit memberikan respon terhadap stimulus rasa sakit di lengan dan kakinya.
Tetapi, Sharon yang sudah berpindah rumah sakit tidak juga bangun, meskipun keluarga sudah memperdengarkan alunan musik klasik karya komposer Mozart kesukaannya –seperti yang disarankan oleh dokter. Ia tidak pernah membuka matanya, meskipun hasil tes CT scan menunjukkan otaknya tidak lagi mengeluarkan darah.
Hari berganti pekan, pekan berganti bulan. Sharon tidak lagi dikabarkan menderita pendarahan pada otaknya. Hanya saja, berbagai infeksi menyerang organ-organ tubuhnya yang lain secara bergantian.
Dari otak, infeksi pindah ke paru-paru, ke ginjal, ke dalam darah, begitu seterusnya. Jantungnya yang diketahui bocor sejak sebelum koma, ikut memperburuk keadaan.
Bulan September 2008, dalam wawancara yang termasuk langka, profesor Zeev Rothstein yang merawat Sharon menceritakan keadaan pasiennya kepada Radio Angkatan Bersenjata Israel.
“Dia bisa menggerakkan matanya, atau satu jari atau beberapa jari… Dia dapat beraksi terhadap rasa sakit, terhadap suara anggota keluarga yang didengarnya. Reaksi-reaksi ini menunjukkan ia tidak sepenuhnya tidak sadar,“jelas Rothstein.
“Seorang pasien yang terbaring di ranjang rumah sakit begitu lama, tidak akan pernah terlihat sama seperti saat ia sadar dan bisa berlari. Jadi, ia terlihat sangat berbeda,” kata Rochstein lagi.
Sejak itu, tim dokter yang merawatnya hanya menyampaikan dua kabar tentang Sharon. Yaitu, kondisinya memburuk karena ada gangguan pada organnya atau stabil, tapi tetap dalam keadaan koma.
apa yang telah ia perbuat hingga seperti itu ?
SEPANJANG sejarah upaya Zionis Yahudi mewujudkan 'Eretz Yisrael' di atas tanah Palestina, Ariel Sharon termasuk salah satu tokoh yang “tidak ada matinya.” Ia kerap muncul di setiap sejarah penting Israel.
Sharon dilahirkan di Kfar Maalal, sebuah daerah pertanian di Palestina bagian barat, pada tahun 1928. Wilayah itu dulu di bawah kekuasaan Inggris. Keluarga orangtuanya adalah imigran dari Rusia, pendukung kuat Zionis Israel. Dalam otobiografinya disebutkan, nama kecil Sharon adalah ‘Buldozer’.
Pada masa kanak-kanak ia telah bergabung dengan gerakan pemuda Zionis. Saat remaja belasan tahun ia menjadi anggota paramiliter Zionis. Sharon bergabung dalam dinas militer Israel sebelum genap usia 20 tahun dan ditunjuk menjadi komandan pleton. Ia ikut perang pertama antara pasukan Zionis dengan Arab tahun 1948.
Saat berkarir di militer maupun politik, Sharon dikenal sebagai seorang 'hawkish'. Seseorang yang tidak sungkan menggunakan kekerasan dan kekuatan bersenjata untuk menghajar semua lawannya.
Namun di kemiliteran, ia paling dikenal dengan aksinya dalam Perang Arab-Israel tahun 1967 dan peperangan Yom Kippur Oktober 1973. Ia salah satu komandan pasukan Zionis yang berhasil meraih kemenangan dari pasukan Arab dalam waktu singkat. Keberhasilannya itu menjadi salah satu legasi Sharon, yang hingga kini terus diajarkan dan ditularkan kepada para kadet angkatan bersenjata Israel.
Dalam urusan pemukiman Yahudi, Sharon yang pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Pembangunan Israel tahun 1990-1992 dan Menteri Infrastruktur Nasional Israel tahun 1996-1999, tidak mengenal kata ilegal dalam kamusnya.
Semua pemukiman Yahudi yang dibangun, termasuk dengan cara merampas tanah milik warga Palestina, adalah sah.
Dalam wawancaranya dengan Jenderal Ouze Merham pada 1956, Sharon berkata
tahukah kalian apa balasan yang ia terima ? saat ini ia telah menjadi mayat hidup...otaknya tetap hidup, namun tubuhnya tak dapat bergerak sama sekali...tubuhnya membusuk layaknya orang yag telah mati....
inilah bukti kekejaman yang telah ia perbuat



gimana gan ?
yang pengen tau lebih lengkap masuk ke TKP aja
kaskuser yang baik selalu meninggalkan komen yang bermutu
tolong 
yang berkenan ngasi

Bukti No

Spoiler for no repost:
pertama-tama, marilah kita mengingat bahwa Tuhanlah yang menciptakan kita dan kepada Nya-lah kita akan kembali...
buat agan-agan sekalian...
thread ini menjadi renungan bagi kita semua, bagi semua pemeluk agama..
walau keyakinan kita berbeda, kita tetap yakin bahwa Tuhan lah yang menciptakan kita...

Spoiler for story:
Spoiler for Syakaratul Maut Sang Penjagal Congkak lagi Kejam:
Spoiler for sumpah:

“Saya bersumpah, akan saya bakar setiap anak yang dilahirkan di daerah ini. Perempuan dan anak-anak Palestina lebih berbahaya dibandingkan para pria dewasa, sebab keberadaan anak-anak Palestina menunjukkan bahwa generasi itu akan berlanjut. ... Saya bersumpah, jika saya sebagai seorang Israel bertemu dengan seorang Palestina, maka saya akan bakar dia. Dan saya akan membuatnya menderita sebelum membunuhnya.” [Ariel Sharon, 1956]
itulah sumpah yang diucapkan oleh Ariel Sharon, seorang mantan perdana menteri Israel ke-11.
apa yang menimpanya saat ini ? ini ceritanya gan...
Spoiler for awal:
Pada malam hari Sharon terkena stroke, seorang kru televisi Israel berhasil menangkap gambarnya yang sedang berada di belakang sebuah mobil ambulan, terbaring setengah duduk dalam keadaan sadar. Itulah gambar terakhir dari Sharon yang dimiliki media. Sebab setelah itu, keluarga Sharon sengaja menutup pintu rapat-rapat, atas informasi kondisi salah satu tokoh kontroversial dalam sejarah Zionis Israel itu.
Spoiler for Hidup atau Mati:
Dua hari setelah Sharon, yang akrab dipanggil Arik, terkena stroke berat sehingga otaknya dibanjiri darah, berbagai media internasional mengabarkan bahwa ia sudah mati, "ya" Mati.
Hal itu wajar saja, karena setelah dinyatakan stabil pada 5 Januari 2006 oleh tim dokter di Rumah Sakit Haddasah, keesokan harinya Sharon dimasukkan lagi ke ruang operasi. Bahkan wakilnya, Ehud Olmert, telah ditunjuk sebagai pejabat sementara perdana menteri menggantikan tugas yang diemban Sharon.
Pada hari keenam, dokter berupaya membangunkannya dari keadaan tidak sadar, dengan cara mengurangi dosis obat anastesi. Ia pun kemudian bisa bernapas sendiri dengan bantuan respirator dan sedikit memberikan respon terhadap stimulus rasa sakit di lengan dan kakinya.
Tetapi, Sharon yang sudah berpindah rumah sakit tidak juga bangun, meskipun keluarga sudah memperdengarkan alunan musik klasik karya komposer Mozart kesukaannya –seperti yang disarankan oleh dokter. Ia tidak pernah membuka matanya, meskipun hasil tes CT scan menunjukkan otaknya tidak lagi mengeluarkan darah.
Hari berganti pekan, pekan berganti bulan. Sharon tidak lagi dikabarkan menderita pendarahan pada otaknya. Hanya saja, berbagai infeksi menyerang organ-organ tubuhnya yang lain secara bergantian.
Dari otak, infeksi pindah ke paru-paru, ke ginjal, ke dalam darah, begitu seterusnya. Jantungnya yang diketahui bocor sejak sebelum koma, ikut memperburuk keadaan.
Bulan September 2008, dalam wawancara yang termasuk langka, profesor Zeev Rothstein yang merawat Sharon menceritakan keadaan pasiennya kepada Radio Angkatan Bersenjata Israel.
“Dia bisa menggerakkan matanya, atau satu jari atau beberapa jari… Dia dapat beraksi terhadap rasa sakit, terhadap suara anggota keluarga yang didengarnya. Reaksi-reaksi ini menunjukkan ia tidak sepenuhnya tidak sadar,“jelas Rothstein.
“Seorang pasien yang terbaring di ranjang rumah sakit begitu lama, tidak akan pernah terlihat sama seperti saat ia sadar dan bisa berlari. Jadi, ia terlihat sangat berbeda,” kata Rochstein lagi.
Sejak itu, tim dokter yang merawatnya hanya menyampaikan dua kabar tentang Sharon. Yaitu, kondisinya memburuk karena ada gangguan pada organnya atau stabil, tapi tetap dalam keadaan koma.
apa yang telah ia perbuat hingga seperti itu ?
Spoiler for “Buldozer” yang Congkak Lagi Kejam:
SEPANJANG sejarah upaya Zionis Yahudi mewujudkan 'Eretz Yisrael' di atas tanah Palestina, Ariel Sharon termasuk salah satu tokoh yang “tidak ada matinya.” Ia kerap muncul di setiap sejarah penting Israel.
Sharon dilahirkan di Kfar Maalal, sebuah daerah pertanian di Palestina bagian barat, pada tahun 1928. Wilayah itu dulu di bawah kekuasaan Inggris. Keluarga orangtuanya adalah imigran dari Rusia, pendukung kuat Zionis Israel. Dalam otobiografinya disebutkan, nama kecil Sharon adalah ‘Buldozer’.
Pada masa kanak-kanak ia telah bergabung dengan gerakan pemuda Zionis. Saat remaja belasan tahun ia menjadi anggota paramiliter Zionis. Sharon bergabung dalam dinas militer Israel sebelum genap usia 20 tahun dan ditunjuk menjadi komandan pleton. Ia ikut perang pertama antara pasukan Zionis dengan Arab tahun 1948.
Saat berkarir di militer maupun politik, Sharon dikenal sebagai seorang 'hawkish'. Seseorang yang tidak sungkan menggunakan kekerasan dan kekuatan bersenjata untuk menghajar semua lawannya.
Namun di kemiliteran, ia paling dikenal dengan aksinya dalam Perang Arab-Israel tahun 1967 dan peperangan Yom Kippur Oktober 1973. Ia salah satu komandan pasukan Zionis yang berhasil meraih kemenangan dari pasukan Arab dalam waktu singkat. Keberhasilannya itu menjadi salah satu legasi Sharon, yang hingga kini terus diajarkan dan ditularkan kepada para kadet angkatan bersenjata Israel.
Dalam urusan pemukiman Yahudi, Sharon yang pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Pembangunan Israel tahun 1990-1992 dan Menteri Infrastruktur Nasional Israel tahun 1996-1999, tidak mengenal kata ilegal dalam kamusnya.
Semua pemukiman Yahudi yang dibangun, termasuk dengan cara merampas tanah milik warga Palestina, adalah sah.
Quote:
"Setiap orang harus bergerak, lari dan ambillah sebanyak mungkin puncak bukit sebisanya, untuk memperluas pemukiman (Yahudi). Sebab, semua yang kita bisa ambil akan tetap menjadi milik kita... Apa saja yang tidak bisa kita ambil, akan jatuh ke tangan mereka,"
Kutipan perkata Sharon, saat berbicara di hadapan militan dari kelompok ekstrim sayap kanan Partai Tsomet, ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, 15 Nopember 1998.
Kutipan perkata Sharon, saat berbicara di hadapan militan dari kelompok ekstrim sayap kanan Partai Tsomet, ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, 15 Nopember 1998.
Dalam wawancaranya dengan Jenderal Ouze Merham pada 1956, Sharon berkata
Quote:
"Saya tidak tahu ada yang namanya prinsip-prinsip internasional. Saya bersumpah, akan saya bakar setiap anak yang dilahirkan di daerah ini. Perempuan dan anak-anak Palestina lebih berbahaya dibandingkan para pria dewasa, sebab keberadaan anak-anak Palestina menunjukkan bahwa generasi itu akan berlanjut. ... Saya bersumpah, jika saya sebagai seorang Israel bertemu dengan seorang Palestina, maka saya akan bakar dia. Dan saya akan membuatnya menderita sebelum membunuhnya. Dengan satu pukulan saya pernah membunuh 750 orang Palestina (di Rafah tahun 1956). Saya ingin menyemangati prajurit saya agar merudapaksa gadis-gadis Arab, karena perempuan Palestina adalah budak untuk Yahudi dan kami dapat berbuat apa saja yang kami inginkan kepadanya. Tidak ada yang boleh menyuruh kami apa yang harus kami lakukan, justru kami yang memerintah mereka apa yang harus mereka lakukan."
tahukah kalian apa balasan yang ia terima ? saat ini ia telah menjadi mayat hidup...otaknya tetap hidup, namun tubuhnya tak dapat bergerak sama sekali...tubuhnya membusuk layaknya orang yag telah mati....
Spoiler for Foto:
inilah bukti kekejaman yang telah ia perbuat
Spoiler for korban:



gimana gan ?

yang pengen tau lebih lengkap masuk ke TKP aja

kaskuser yang baik selalu meninggalkan komen yang bermutu

0
1.8K
Kutip
6
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan