Kalau kamu menonton film Gie yang dibintangi Nicholas Saputro, ada salah satu adegan yang menarik. Film ini berkisah tentang seorang yang sangat kritis bernama Soe Hok Gie, yang menjadi salah satu tokoh yang sangat terkenal di kalangan demonstran.

Ada satu adegan di masa kecil Hok Gie, sewaktu ia memprotes guru bahasanya yang mengatakan bahwa, "Penulis Pulanglah Dia si Anak yang Hilang adalah Chairil Anwar."

Karena ia tahu gurunya membuat kesalahan maka Gie pun memprotes keras, "Tidak bisa Pak. Tetap saja Chairil Anwar adalah penerjemah dari karya Andre Gidde!"

Lantas, si gurunya menimpali, "Kamu tahu Andre Gidde. Tapi yang lainnya?" si guru melihat ke seluruh kelas. Lalu dengan sengit Gie menjawab, "Tukang becak juga enggak kenal Chairil Anwar." Marahlah si guru dengan menjawab, " Kamu yang tukang becak."

Di film ini, si Gie memang pandai, tetapi tidak cerdik. Bayangkan, di depan kelas, si Gie membuat gurunya menjadi bulan-bulanan karena ternyata si Gie yang lebih banyak membaca.

Memang, si Gie tidaklah keliru, hanya saja saat ia menyampaikan dan memprotes gurunya betul-betul waktu yang tidak tepat. Lagipula, siapa sih yang tidak malu diprotes dan ditunjukkan kesalahannya di depan orang banyak.

Rasaya kita perlu belajar untuk peka dan tidak memojokkan orang lain. Ingat, seorang yang cerdas emosinya tahu untuk tidak mempermalukan orang lain di depan orang banyak.


Banyak nyamuk di rumah anda? Gunakan kelambu Kayla King