Sama-sama mesin pencetak goal di klubnya masing-masing. Cristiano Ronaldo musim ini mencetak 31 gol dari 32 laga bersama Real Madrid, sementara Robin van Persie telah mengoleksi 22 gol dari 30 laga sejak berkostum Manchester United di awal musim.
CR7 masing-masing menyumbang 21 gol dari 21 penampilannya di La Liga alias satu laga satu gol. Di Liga Champions enam gol dan sementara memimpin daftar top skor bersama pemain Galatasaray Burak Yilmaz. Empat gol lainnya dibuat di ajang Copa del Rey.
Adapun RvP masing-masing melesakkan 18 gol dari 25 laga di Premier League. Bomber asal Belanda itu memuncaki daftar sementara top skor. Di Liga Champions ia mengukir tiga gol dari empat laga. Satu gol lain dibuat di Piala FA.

Dengan ketokohannya dan ketajamannya tersebut, sosok CR7 dan RvP pun menjadi perhatian utama dalam duel dahsyat antara Real Madrid kontra United pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (14/2/2013) dinihari.
Kedua bomber papan atas dunia tersebut akan beradu ketajaman. Bahkan bintang asal Portugal dan Belanda itu diyakini akan menjadi penentu hasil akhir pertemuan kedua tim. "Bagi saya, kuncinya ada pada Van Persie dan Ronaldo. Salah satu di antara mereka akan menjadi penentu," ucap legenda Belanda, Ruud van Nistelrroy, kepada Marca.
Van Nistelrooy pernah memperkuat United kemudian hijrah ke Real Madrid setelah berselisih dengan Manajer Sir Alex Ferguson. Mantan pemain Timnas Belanda ini pun tak menjagokan salah satu tim dalam laga nanti. Menurutnya, kedua tim memiliki kekuatan yang setara dan pemenang big match nanti akan ditentukan oleh detail-detail kecil. "Tak ada unggulan dalam laga itu. Pertandingan nanti akan ditentukan oleh detail kecil karena kedua tim sama-sama hebat dalam menyerang," tandasnya.
Terlepas dari itu, RvN pun menyebut duel Madrid kontra United akan menjadi laga akbar di Liga Champions. Hal sama juga diungkapkan striker Liverpool, Luis Suarez. "Ini adalah laga besar. Saya yakin pertandingan antara United melawan Madrid akan berjalan ketat. Keduanya termasuk salah satu yang terbaik di Eropa," ungkap bomber asal Uruguay itu.
Bagi kubu United, duel melawan Madrid akan menjadi momentum untuk mengembalikan nama besar mereka di Eropa. Karenanya mereka membidik kemenangan.

Reputasi United di benua biru musim lalu sedikit menurun setelah gagal lolos dari fase grup Liga Champions. Namun di musim ini, skuad Alex Ferguson seakan menemukan kembali jati diri mereka sebagai tim juara.
Lolos dari babak grup, United tak bisa bersantai. Pasalnya, mereka sudah ditunggu lawan berat di babak 16 besar. Sang jawara La Liga musim lalu, yang tengah berupaya mencapai la decima (gelar ke-10) adalah lawan yang sulit.
Akan tetapi hal itu justru membuat kubu United merasa optimistis. Bek kiri Patrice Evra mengatakan, kemenangan atas tim asuhan Jose Mourinho akan mingkatkan moral para pemain United.
"Jika kami mampu mengalahkan Madrid, maka respon yang akan diberikan kepada tim lain akan menjadi penting. Itulah mengapa saya berpikir ini adalah tahun yang pas untuk menunjukkan kami yang sebenarnya. Kami tidak boleh kehilangan kesempatan, karena hal itu akan sangat mengecewakan," ungkapnya.

Secara garis besar, performa Madrid sejauh ini memang masih di bawah standar. Namun Los Merengues sangat menakutkan di kandang. Di Liga Champions dan La Liga, mereka belum terkalahkan.
United memiliki barisan penyerang luar biasa, tapi lini belakang mereka cukup mengkhawatirkan saat bermain di markas lawan. Di liga musim ini, United sudah kebobolan 16 gol dalam 13 laga away.
Karenanya, jika ingin menang atau minimal seri, pasukan Setan Merah wajib disiplin di sektor pertahanan untuk mengunci pergerakan Ronaldo dan berharap RvP bisa memanfaatkan kelengahan lini belakang Madrid.

Laurie Cunningham



Pemain kelahiran London, 08 Maret 1956 ini adalah pemain pertama yang melakukannya. Pada tahun 1979, Laurie Cunningham resmi meninggalkan West Brom, untuk bergabung dengan raksasa La Liga, Real Madrid. Selama lima tahun di Santiago Bernabeu, ia hanya bermain sebanyak 44 kali dan mencetak 13 gol.

Namun, ia turut bersumbangsih membantu Los Blancos meraih La Liga di tahun 1980, serta Copa del Rey pada tahun 1980-81. Pada 1983, Cunningham sempat dipinjamkan ke Manchester United. Ia hanya bertahan hingga 6 bulan, sebelum akhirnya Madrid menjualnya ke Olympique Marseille di tahun 1984.

David Beckham


10 tahun berselang kepindahan Laurie Cunningham ke Manchester United, kini giliran David Beckham yang berseragam Real Madrid. Setelah 10 tahun berkarir di Old Trafford, serta mendapatkan 15 trofi, Becks harus meninggalkan klub yang dicintainya akibat perselisihan dengan sang manajer, Sir Alex Ferguson.

"He was never a problem until he got married. He used to go into work with the academy coaches at night time, he was a fantastic young lad. Getting married into that entertainment scene was a difficult thing – from that moment, his life was never going to be the same. He is such a big celebrity, football is only a small part." – ujar Alex Ferguson yang berbicara mengenai pernikahan Beckham di 2007.

Empat tahun (2003-07) membela Los Blancos, kiprah Beckham sebenarnya tidak sesukses di Manchester. Pemain yang saat ini membela PSG itu hanya mampu memberikan dua trofi untuk Real Madrid.

Ruud van Nistelrooy


Tiga tahun setelah kepergian Beckham, Ruud van Nistelrooy menjadi pemain kedua Manchester United yang hijrah ke Real Madrid. Lima tahun membela Setan Merah, Ruudtje berhasil mencetak 95 gol dari 150 pertandingan, serta meraih empat trofi.

Pertikaian dengan sang bintang baru, Cristiano Ronaldo membuat Sir Alex lebih memilih melepas Nistelrooy ke Real Madrid, pada tahun 2006. Empat musim berseragam Los Blancos, pemain asal Belanda itu sukses meraih tiga trofi dan mencetak 46 gol dari 68 pertandingan.

Gabriel Heinze


Kepindahan Gabriel Heinze ke Santiago Bernabeu pada tahun 2007 cukup dimengerti oleh suporter Setan Merah. Pemain asal Argentina itu menjadi pemain ketiga Manchester United yang berseragam Real Madrid. Diduga terlibat masalah dengan Sir Alex Ferguson, menjadi alasan sang pemain untuk hengkang ke Madrid.

Bergabung dengan Setan Merah pada musim 2004/05, total Heinze telah meraih dua trofi. Begitu juga kala ia memutuskan berseragam Los Blancos di tahun 2009. Heinze berkontribus besar, ketika Madrid meraih La Liga dan Piala Super Spanyol di musim 2007-08.

Cristiano Ronaldo


Tiga tahun kemudian (2009), Cristiano Ronaldo menjadi pemain ketiga yang melakukan hal serupa. Selama enam tahun berkarir dengan Manchester United -- hingga meraih Ballon d'Or di tahun 2008, pemain asal Portugal itu memutuskan untuk pindah ke Real Madrid. Dengan nilai transfer sebesar £80 juta pounds, CR7 memecahkan rekor pemain termahal dunia hingga saat ini.

Kiprah Ronaldo bersama United terbilang fantastis. Dalam enam tahun, ia meraih sembilan trofi untuk The Red Devils. Bermain selama 292 laga dan mencetak 118 gol. Sebelum meninggalkan Old Trafford, CR7 mengatakan:

"Alex Ferguson been my father in sport, one of the most important factors and most influential in my career." ujar Ronaldo mengenai pengaruh besar yang diberikan Opa Fergie kepadanya.

Ketika berbaju Los Blancos selama hampir lima tahun, pria berumur 27 tahun ini telah memberikan tiga gelar untuk Real Madrid. Namun, torehan gol yang diciptakan Ronaldo sejauh ini cukup fenomenal. Dalam 179 pertandingan, CR7 mencetak 182 gol.

Michael Owen


Mantan bintang Liverpool ini lebih dulu berseragam Real Madrid, pada tahun 2004-05. Namun, kiprahnya bersama Los Galacticos tidak terlalu manis, Michael Owen dinilai gagal memberikan kontribusi oleh pihak manajemen Madrid. Di musim 2005-06, Owen memutuskan kembali ke Inggris dan bergabung dengan Newcastle United.

Perlahan tapi pasti, Owen mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya dengan The Magpies. Empat tahun di St James Park, Owen mencetak 26 gol dalam 71 pertandingan. Hal ini membuat Sir Alex Ferguson tertarik, dan merekrutnya di musim 2009-10. Tiga musim di Old Trafford, Owen sukses meraih tiga trofi bersama United.

Sumber