Kaskus

Entertainment

gedangkepok1000Avatar border
TS
gedangkepok1000
Sapi, Seks, dan Lakon Kresna: Tragedi Partai Dewa
Yuuk, baca artikel yang agak serius di lounge!

Bisa dibaca juga di Kompasiana


Dalam tradisi pewayangan, sapi adalah binatang suci tunggangan Raja Dewa: Betara Guru. Andhini, sapi suci yang setia menjadi tunggangan Raja Dewa inilah yang menjadi saksi mata lahirnya benih kejahatan di dunia. Seks bukan monopoli tindakan manusia. Para dewa pun tak bisa lepas dari kenikmatan untuk beranak-pinak memenuhi dunia.

Batara Guru yang berjalan-jalan bersama Uma di punggung Andhini, tak kuasa menahan hasrat itu. Terjadilah apa yang harus terjadi, mereka bercumbu di atas punggung sapi. Andhini menjadi saksi. Seks yang tidak sempurna yang dilakukan Bathara Guru di atas punggung sapi akhirnya melahirkan Sang Kala, raksasa jahat yang akan memangsa semua manusia sukerta. Malangnya, dalam perjanjian rahasia dengan Sang Kala, para dewa mengijinkan raksasa lapar itu untuk memangsa manusia sukerta. Mereka lupa, kita semua adalah manusia sukerta. Tanpa diruwat, kita akan dimangasa Sang Kala: mati sia-sia.

Bukan dalam tradisi Jawa atau Indonesia saja sapi, seks, dan kejahatan manusia terhubung dalam ranjau-ranjau dosa. Dalam tradisi Yunani, Zeus menyembunyikan gadis cantik selingkuhannya dalam wujud seekor sapi betina! Ya, Eropa telah menjadi legenda! Untuk menhindari kemarahan dan cemburu Hera, sapi betina ini terus berkelana dengan duka dan air mata menetes di sepanjang jalan yang dilaluinya. Sekali lagi sapi, seks, dan dosa sepertinya ditakdirkan membawa cerita duka dan tragedi untuk umat manusia.

Pasca terjungkalnya LHI dari tahtanya, PKS menggelar wayang purwa dengan lakon “Kresna”. Dalam pertunjukan wayang itu, Kresna digambarkan sebagai PKS yang harus menderita dimasukkan ke Kawah Candradimuka oleh seorang Raksasa yang di perintah oleh Yono. Meski maksud pertunjukan wayang itu adalah “peruwatan” dari dosa dengan menyalahkan konspirasi tangan-tangan para raksasa yang tidak kelihatan, secara tidak sadar para pemimpin PKS telah memilih “Kresna”.

Raja Dwarawati yang berpihak pada Pandawa ini adalah ksatria yang tidak saja sakti mandragunadan tapi juga bisa berubah menjadi raksasa Amral yang tak terkendali dan memegang segala macam senjata. Lakon Kresna ini, tanpa disadari oleh para pemimpin partai dewa, juga membawa ingatan kita pada sapi. Bukankah Narayana adalah si gembala sapi dari desa Widara Kandang. Lihatlah, dia selalu digambarkan dengan seruling dengan seekor sapi gemuk di sampingnya!

Dan yang tidak digambarkan dalam lakon wayang pesanan PKS itu, Kresna adalah playboy yang diam-diam melarikan Rukmini untuk dijadikan istri. Maka tak heranlah kalau Kresna juga menghalalkan poligami. Bukankah Kresna ini Raja yang menikahi 16.100 putri tawanan Narakasura demi memulihkan dan mengangkat martabat para wanita ini di dunia?

Kebetulan lain yang mengejutkan adalah anak Kresna sendiri, darah daging yang dicintainya lah yang membinasakan seluruh kaumnya. Kisah Samba, anak Kresna yang suka pesta dan hura-hura dan mencoba mempermainkan pertapa sakti demi egonya membawa petaka. Kehamilan palsu yang digagasnya, ternyata melahirkan sebuah gada–yang pada akhirnya membinasakan seluruh wangsa Yadawa. Kresna tua yang terlunta-lunta di tengah hutan, akhirnya binasa pula diujung panah beracun seorang pemburu.

Mungkin para pemimpin PKS tidak sadar bahwa lakon Kresna yang dibawakan itu akan berakhir duka dan kebinasaan. Cakrawala penutur certia mungkin tidak sampai di sana, tetapi tanda dan takdir mungkin sudah digariskan. Sapi, seks, dan kejahatan manusia ternyata memang berkaitan–betapun usaha untuk mengelakkanny
Polling
0 suara
Setuju dengan isi artikel di atas?
0
1.8K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan