Menyambut tahun ajaran baru 2013/2014 mulai Juli mendatang, banyak sekolah yang menawarkan program unggulannya masing-masing, termasuk sekolah dasar (SD) swasta elite. Biayanya juga bervariasi, dari Rp 12 juta hingga Rp 85 juta. Uang bulanannya pun beragam, dariRp 600.000 sampai Rp 5,9 Juta.

Binus International School (BIS) Simprug yang berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda Kav G-8 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menawarkan IB Learning Profile, yakni metode pembelajaran yang mengedepankan tiga aspek kurikulum yaitu assesed berarti teruji, taught berarti diajarkan, dan written berarti tertulis.

Ayu Rachmawati, Business Development Manager Bina Nusantara menjelaskan, pihaknya sudah menerapkan International Baccalaureate (IB) Learning Profile, yakni pengembangan untuk meningkatkan 4 aspek kemampuan siswa yang meliputi action, skill, concept, dan attitude, lewat kurikulum yang diajarkan.

"Kurikulum antara lain bahasa, matematika, ilmu sosial, musik, drama, dan kesenian, dikemas serta disampaikan lewat teknologi informasi sebagai alat fasilitas pembelajaran. Selain itu, keunggulan lainnya, siswa juga diajari multilanguage, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa China, sebagai pengantar belajar," katanya ketika ditemui Warta Kota di kantornya, Senin (4/2).

Biaya masuk untuk tingkat SD BIS tahun ajaran 2013/2014 dibebankan sesuai dengan grade atau kelas saat anak mendaftar. Jika anak masuk pada first grade atau kelas 1 SD, biaya yang harus dibayarkan adalah Rp 85 juta per anak. Itu adalah total biaya pendidikan sampai fifth grade atau kelas 5 SD.

Biaya pendidikan tersebut dibayarkan dalam dua tahap, yakni tahap pertama sebesar Rp 50 juta dan tahap kedua Rp 35 juta. Untuk siswa pindahan, misalnya siswa yang masuk di second grade atau kelas 2 SD, biaya pendidikan yang dibebankan sebesar Rp 80 juta.

Namun, perlu diperhatikan bahwa biaya-biaya tersebut di luar dari biaya pembelian formulir pendaftaran sebesar Rp 500.000 dan iuran sekolah sebesar Rp 5,9 juta per bulan.

Adapun persyaratan bagi pendaftaran siswa baru, antara lain calon siswa harus lulus tes, memenuhi ketentuan usia anak, misal untuk first grade berusia minimal 6 tahun pada tanggal 31 Desember 2013. Hal yang sama juga berlaku pada tingkatan kelas berikutnya, yakni pada second grade dan third grade, usia anak minimal 7 tahun dan 8 tahun sebelum tanggal 31 Desember 2013.

Pembelajaran PDR

Sekolah elite lainnya, yakni HighScope Indonesia yang berlokasi Jalan TB Simatupang No 8 Cilandak Barat, Jakarta Selatan biayanya juga tidak murah. Sekolah ini menerima siswa mulai dari early childhood atau taman kanak-kanak (TK), elementary school atau sekolah dasar (SD), middle school atau sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan high school atau sekolah menengah umum (SMU).

Salah satu yang membuat sekolah internasional ini diminati dan unggul adalah penerapan sistem pembelajaran Plan-Do-Review (PDR) yang mengajarkan siswa bagaimana cara menyusun dan merencanakan suatu pekerjaan lewat proses pembelajaran bertingkat.

Menurut sumber Warta Kota, biaya sekolah untuk tahun ajaran 2013/2014 pada HighScope Indonesia, baik setingkat TK dan SD ditetapkan sesuai dengan tingkatan atau kelas saat sang anak terdaftar masuk. Misalnya jika sang anak masuk pada tingkat Kindergarten B atau Taman Kanak (TK) tingkat B, biaya yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 52.500.000. Biaya tersebut adalah total biaya pendidikan sampai dengan anak lulus hingga sixth grade atau kelas 6 SD.

Sedangkan jika anak masuk pada first grade atau kelas 1 SD, biayanya Rp 49.500.000. Jumlah biaya tersebut di luar dari biaya pembelian formulir pendaftaran sebesar Rp 500.000 dan iuran sekolah sebesar Rp 3.750.000 per bulan.

Sekolah alam

Ada juga pilihan lain seperti Sekolah Alam Indonesia (SAI) di Jalan Anda 7X Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekolah itu menjadikan alam sebagai ruang belajar mengajarnya.

Aas, pengajar sekaligus Pengurus Sekolah Alam Indonesia menjelaskan, di SAI siswa belajar di mana saja. Beberapa aktivitas pembelajarannya antara lain berkebun, outbound, ekspedisi, long march, pameran bahasa, pameran ilmu pengetahuan, penelitian, magang dan lainnya.

"Kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke alam terbuka dengan perbandingan sekitar 80 persen belajar secara outdoor dan 20 persen belajar di dalam kelas," jelasnya.

Mendekati masa tahun ajaran baru, SAI sudah membuka pendaftaran siswa baru mulai dari tingkat Kelompok Bermain (KB), TK, SD, SMP dan SMA. Khusus untuk waktu pendaftaran siswa tingkat KB, TK dan SD yang akan dibuka pada hari Sabtu tanggal 9 Februari 2013.

"Tapi karena tempatnya terbatas, kita hanya membuka kuota untuk KB sebanyak 30 siswa, TK sebanyak 6 siswa, SD kelas 1 sebanyak 8 orang, SD kelas 2 penuh, SD kelas 3 sebanyak 3 siswa, SD kelas 4 hanya 1 siswa, SD kelas 5 sebanyak 2 siswa, SD kelas 6 penuh," ungkap Aas.

Mengenai biaya pendidikan, diungkapkannya belum ada susunan biaya pendidikan untuk tahun ajaran 2013/2014, karena masih dalam proses penyusunan oleh para pengurus SAI. Namun diperkirakan tidak berbeda jauh dengan biaya tahun ajaran sebelumnya.

"Untuk pendaftaran siswa baru, uang pangkal sebesar Rp 8.250.000 ditambah biaya kegiatan untuk tahun pertama Rp 3.300.000. Jadi total biaya pendidikan adalah Rp 12.000.000. Iuran bulanan Rp 510.000 untuk KB dan TK, sedangkan untuk SD sebesar Rp 560.000," jelas Aas.

Kurikulum Ismuba

Di SD Muhammadiyah 24 Ja­karta, biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp 200.000 untuk formulir pendaftaran, uang gedung Rp 13.500.000 dan iuran bulanan sebesar Rp 600.000. "Jadi total keseluruhan biaya pas awal masuk sebesar Rp 14. 300.000," kata Subari, kepala Tata Usaha (TU) SD Muhammadiyah 24 Ja­karta, kepada Warta Kota di Jakarta, Senin (4/2). Dikatakan, pendaftaran dibuka tanggal 1-15 Februari 2013.

Kurikulum yang digunakan sekolah tersebut menggunakan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dipadukan dengan kurikulum Ismuba dari PP Muhammadiyah. Sehingga, materi pembelajaran merupakan gabungan antara mata pelajaran umum, Al-Islam Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab.

Sedangkan SD Al-Azhar 13, Rawamangun, Jakarta Timur, memasang tarif yang cukup tinggi. Didin Salahudin, Kepala Sekolah SD Al-Azhar 13 Rawamangun, mengatakan soal perincian biaya sekolah, pihaknya masih melakukan rapat dengan yayasan pusat Al-Azhar. "Kemungkinan biayanya sekitar Rp 21-24 juta," jelasnya.

Menurut Didin, di tiap kelas diberikan fasilitas AC, komputer dan proyektor. Sedangkan fasilitas di sekolah, yaitu laboratorium komputer, bahasa dan IPA, perpustakaan, lapangan basket, futsal dan sebagainya.

Sementara itu sekolah Citra Alam Ciganjur, Jakarta Selatan, membuat ketentuan biaya masuk antara lain untuk tingkat SD Rp 30.110.000. Rinciannya, biaya formulir pendaftaran Rp 500.000, uang gedung Rp 20.500.000, biaya buku Rp 655.000, kegiatan sekolah per tahun Rp 2.555.000, seragam Rp 400.000 dan iuran bulanan Rp 1 juta.

Ratu Ira Meylani, Koordinator Kesiswaan Citra Alam Ciganjur, mengatakan sekolah Citra Alam Ciganjur bertujuan mendidik siswa untuk bersikap bijaksana mempelajari, mengeksplorasi dan melestarikan alam yang diciptakan Tuhan.

"Untuk kurikulum pendidikan, kami tetap menggunakan dari Kemendikbud, hanya saja kami gabungkan dengan kurikulum khas Citra Alam, seperti pembelajaran tentang lingkungan hidup (LH), kesenian dan out bond," jelas Ira ketika ditemui di ruang guru, Selasa (5/2).

Menurut Aris, untuk masuk ke tingkat SD di sekolah tersebut, dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 175.000, uang pangkal sebesar Rp 12 juta, iuran bulanan Rp 950.000. Untuk uang kegiatan, uang seragam, dan buku, masing-masing dikenakan Rp 500.000. (m16/m15/suf)