"Meski palsu, perlakuannya sama seperti kaki asli. Butuh mandi dan digaruk pas gatal," ujar Indra. Kaki palsu telah menemani Indra setahun terakhir untuk mempermudah mobilitas.

Tangan Robot. Yusuf Suhara menunjukkan produk improvisasi KKD yaitu tangan untuk penyandang stroke yang dibanderol 1,3 juta rupiah. "Tapi, kalau yang butuh nggak punya banyak duit, kami jual 800 ribu," ucap Yusuf.

Pintu bersuara. Selain nama dengan braile, alat musik dipakai untuk membantu anak-anak dengan keterbatasan penglihatan agar lebih mudah dalam menandai ruang belajar di Sekolah Dwituna Rawinala.

Ekstra sabar. Cucu Saidah sedang membongkar kursi roda miliknya agak bisa masuk ke dalam taksi ditengah lalu lintas Jakarta yang super padat.

Faisal Rusdi melukis setiap hari Senin sampai Jumat di rumah kontrakannya di kawasan Karet Komando, Jakarta Selatan. Ratusan lukisan beraneka rupa telah dihasilkannya sejak berusia 16 tahun.

Material dasar kaki palsu di bengkel produksi Kelompok Kreatifitas Difable di Kiara Condong Bandung. "Untuk pelanggan yang rumahnya jauh, kaki palsu bisa dibuat kilat. Pagi ukur, sorenya selesai," jamin Indra.

Permainan dan alat peraga dengan benda yang sebenarnya adalah media belajar yang wajib ada di Sekolah Dwituna Rawinala. Silvia, penyandang tunanetra asik bermain di ruang bermain yang menyatu dengan ruang kelas.

Kartika dan Aris saling bertukar informasi tentang software terbaru di kamar yang disulap menjadi kantor ITCFB. "Kami berkumpul setiap akhir pekan biar masing-masing tidak ketinggalan," ucap Tika yang juga seorang mahasiswi di Unika Atma Jaya.

Hampir seluruh anak didik di Sekolah Dwituna Rawinala menguasai alat musik. Sundari, sang pengasuh bercerita,"Anak kami sering diundang pentas di acara-acara besar."

Yudhi Hermawan mengulang perjalanan kecil yang dilakukannya 10 tahun lalu ke Museum Fatahillah di Kawasan Kota Tua, Jakarta. "Dulu tidak seramai ini, tapi beberapa bagian masih sama. Seperti nostalgia piknik Sekolah Dasar," katanya.

Lucky, seorang anak penyandang empat hambatan--tunanetra, autisme, hiperaktif, dan gangguan otak--mencari pintu keluar dari kelasnya di Sekolah Dwituna Rawinala, Condet, Jakarta Timur.

Merlinda Ayu (kanan), seorang gadis tunarungu, tampak tekun merapikan benang sebagai tahap akhir pekerjaan payet. Dalam satu minggu, Linda bisa menyelesaikan hiasan payet untuk dua potong kebaya.

Menyanyi adalah salah satu kebisaan anak-anak yang tergabung dalam Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI). Kebisaan ini dipentaskan di hadapan ratusan penonton pada acara Hear Artis Hear Ability, Desember 2012.

Jamaah perempuan anggota Yayasan Taman Tunanetra Raudatul Makfufin sedang mendengarkan penjelasan penggunaan peranti lunak pengingat azan. Sebagian besar dari mereka adalah ibu rumah tangga dengan usaha tambahan berupa pengolahan makanan.

Contoh lembaran Al-Quran braile yang akan diproduksi ulang oleh Pondok Pesantren Raudatul Makfufin di Serpong, Tangerang Selatan.

Angkot carteran siap mengantar belasan penyandang tunanetra setelah mengikuti acara launching peranti lunak pengingat azan di Tangerang Selatan. Lebih murah, lebih nyaman, ucap seorang penumpang.

Alif (10 tahun) asyik bermain di lorong rumah kontrakan tempat tinggalnya di kawasan Pondok Gede. Anak sulung dari dua bersaudara ini mengalami keterlambatan berbicara dan autisme yang baru disadari oleh orang tuanya ketika ia berusia dua tahun.

Endang Rahayu Pujo di ruang kerjanya saat sedang membimbing seorang anak penyandang autisme dalam belajar membaca. Harus sabar, gurunya tidak boleh cepat marah," ucap Endang.

Penggunaan tongkat alat bantu tunanetra. Selain membantu, tongkat juga merupakan identitas.