Jakarta - PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) bersama Institut Perkebunan Bogor (IPB) bekerjasama mencetak perkebunan buah tropis terluas pertama di Indonesia untuk tujuan ekspor.

BUMN perkebunan ini menggunakan sekitar 10.000 hektar atau 10% dari total lahan milik perseroan untuk tanaman buah durian, manggis, pisang dan pepaya.

Dirut PTPN VIII Dadi Sunardi, menjelaskan tahap awal pihaknya akan mengembangkan tanaman buah musiman yakni pepaya dan pisang di lahan seluas 1.200 hektar di Jawa Barat mulai semester II-2012.

"Nanti akan dikembangkan sampai 9.000-10.000 hektar. Sekarang masih dicari kecocokan lahan, saat ini sedang diteliti oleh IPB," tutur Dadi ketika dihubungi detikFinance, Senin (11/2/2013).

Pengembangan perkebunan buah-buahan tropis ini, akan memanfaatkan lahan PTPN VIII yang sudah tidak produktif lagi di Jawa Barat. Menurutnya, untuk pasokan bibit pada tahap awal akan dipasok oleh IPB namun kedepan dikembangkan di PTPN VIII.

Dadi menjelaskan, untuk proses penanaman durian dan manggis yang merupakan buah tahunan membutuhkan waktu lebih lama karena untuk mencetak bibit kedua tanaman itu, dibutuhkan waktu sektar 2 tahun sehingga tahap awal hanya ditanam bibit pisang dan pepaya.

"Bibit manggis sendiri harus disiapkan masanya 1 sampai 2 tahun sampai siap tanam. Pisang dan pepaya sudah kita mulai," tambahnya.

Terkait, anggaran yang akan digelontorkan untuk pengembangan perkebunan buah terbesar pertama di RI. Dadi belum bisa menjawab
karena masih tahap penghitungan. Namun ia optimis produk buah ini akan akan menjadi salah satu sumber pedapatan besar PTPN VIII ke depan.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendorong peran BUMN dalam menghasilkan produk buah tropis dalam jumlah besar untuk tujuan ekspor. Hal ini untuk menangkap peluang besar pasar buah tropis di luar negeri Cina dan tentunya membentengi banjirnya buah impor ke dalam negeri.

(feb/dru)

Mantap... Kayanya semua tugas mentan bakal diambil alih nih sama BUMN. :d