Selamat mlm agan-agan, mumpung msh anget, daripada ane berfikiran jorok mending diskusi . agak panjang dikit sih, tapi moga agan-agan berniat untuk ngomong-ngomong sama ane tentang masalah negeri ini

Pernahkah berfikiran kita agan menjadi apa 10, 20 bahkan 100 tahun lagi. pernahkah agan berfikiran kita akan menjadi bangsa yang terbelakang dengan segala moral dan martabat? jangan keburu memaki saya, kalau agan setuju pastinya terenyuh. Perilaku bangsa ini semakin lama semakin merosot, belum ada parameter yang mengadakan bahwa bangsa kita ini bangsa yang maju dari bidang apapun. Agan pasti sudah tahu baru-baru saja kasus yang menimpa partai "D" dan "P" dalam 1 bulan terakhir ini 2 partai tersebut menjadi isu yang hangat, jika agan mencari digoogle dengan keyword para tersangkanya pasti agan menememukan berita yang hampir sama pada intisarinya.
Oke, prefacenya cukup dulu. Dari judulnya saya akan mencoba menulis dari pikiran saya yang dangkal dan bodoh ini. Suatu hari saya pernah berfikir bagaimana sosok presiden dan jajaran pendukungnya yang didambakan rakyat (termasuk saya). pernahkah agan berfikir apa jadinya negara kita tanpa partai politik? mungkin ada yang bilang kacau,bisa jadi, bakal rusuh, diktator dan semacamnya. Tapi tunggu dulu, kebetulan saya lagi kuliah, dan dosen yang mengajar mata kuliah saya itu baru pulang dari luar negeri *luar negeri bro!!* kelihatan kampungan bagi saya, tapi emang saya kampungan . Dosen tersebut bercerita kepada saya bagaiamana sistem pendidikan disana, bagaimana pemerintahan disana, bagaiamana tingkat kesejahteraan penduduk aslinya beserta dia ketika masih sekolah disana. Saya tidak akan cerita bagaimana dia menjalani hidupnya sehari-hari disana, tetapi yang saya bisa sampaikan keagan-agan bahwasananya hidup diluar negeri cukuplah enak (sedikit banyak ada ngk enaknya juga). Dosen tersebut bercerita bagaimana kehidupan ilmuwan disana, bagaiamana seorang ilmuwan begitu dihargai demi perkembangan negaranya, sampai-sampai jika ilmuwan tersebut adalah seorang warga negara asing ditawari oleh pemerintah setempat untuk menjadi warga negara tersebut dengan pengurangan pajak(konon katanya setelah jadi lulus dan bekerja diluar negeri pajak disana cukup tinggi bagi warga negara asing) hingga diberikan fasilitas hidup yang layak. Saya jadi teringat tentang film Habibi dan Ainun, kurang lebih seperti itulah seorang indonesia yang pintar diluar negeri sangat diincar oleh perusahaan-perusahaan asing. MUngkin masih banyak habibi-habibi lainnya yang belum terpublikasi. Saya sempat bertanya kepada sang dosen, kenapa bapak tidak tinggal disana saja? dia menjawab dengan singkat "saya punya cita-cita untuk memajukan pendidikan disini". Jawabannya simpel tapi cukup menjawab semua pertanyaan yang akan saya tanyakan berikutnya.

LANJUT DIBAWAH GAN

PS: TS gk perlu cendol, TS cuma perlu agan-agan disini buat diskusi saja, mumpung masih hangat dibicarakan kondisi politik negeri ini
Salam