- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Efek Kecanduan Nonton Bokep [Nolong Agan-agan yang kecanduan]
TS
WildanHrp
Efek Kecanduan Nonton Bokep [Nolong Agan-agan yang kecanduan]
Spoiler for :
Spoiler for Hubungan dengan diri sendiri:
Hubungan pertama yang terpengaruh dari ketergantungan nonton bokep adalah hubungan dengan diri sendiri. Banyak orang-orang yang memiliki masalah ini punya 1001 kekhawatiran: khawatir ketergantungan ini akan mendominasi hidup mereka secara gak sehat, takut bagaimana reaksi orang kalau tau tentang ketergantungan seksual mereka ini, dan mereka juga frustasi karena sepertinya mereka gak bisa keluar dari lingkaran setan akibat ketergantungan mereka untuk nonton bokep ini.
Bagi mereka yang belum menikah, mereka sering merasa malu dengan ketergantungan ini, dan takut kalau-kalau orang lain tau tentang hal ini. Mereka juga terkadang takut untuk memulai hubungan dengan lawan jenis, karena mereka khawatir akan menjadi tergantung secara seksual terhadap pasangannya. Mereka juga takut kalau-kalau mereka hanya bisa terlibat dan dekat dengan lawan jenis hanya secara seksual, tanpa tau bagaimana membina hubungan yang romantis dan dekat secara emosional. Mereka pun khawatir kalau-kalau disaat mereka menikah nanti, mereka tidak bisa memiliki hubungan romantis sebagai suami istri yang normal, karena terlalu didominasi dengan ketagihan terhadap menonton film porno ini.
Bagi mereka yang belum menikah, mereka sering merasa malu dengan ketergantungan ini, dan takut kalau-kalau orang lain tau tentang hal ini. Mereka juga terkadang takut untuk memulai hubungan dengan lawan jenis, karena mereka khawatir akan menjadi tergantung secara seksual terhadap pasangannya. Mereka juga takut kalau-kalau mereka hanya bisa terlibat dan dekat dengan lawan jenis hanya secara seksual, tanpa tau bagaimana membina hubungan yang romantis dan dekat secara emosional. Mereka pun khawatir kalau-kalau disaat mereka menikah nanti, mereka tidak bisa memiliki hubungan romantis sebagai suami istri yang normal, karena terlalu didominasi dengan ketagihan terhadap menonton film porno ini.
Spoiler for Hubungan dengan orang-orang sekitar:
Entah karena merasa malu dengan ketergantungannya, atau mereka merasa tidak bisa "nyambung" dengan orang-orang di sekitarnya, orang-orang yang memiliki masalah ketergantungan ini lebih memilih untuk mengisolasikan diri mereka dari keluarga dan teman-teman. Mereka merasa orang lain gak bisa ngertiin mereka, dan mereka cuma bisa ngerasa santai kalau mereka balik ke "dunia"nya mereka sendiri, yaitu dunia nonton bokep. Terkadang kalau mereka harus berada di luar "dunia" itu, mereka bisa cepet marah, agresif, mudah tersinggung, dan kadang tidak hormat dengan orang-orang sekitar mereka. Kalaupun mereka berkumpul dengan orang-orang sekitarnya, mereka hanya fisiknya saja ada di tempat itu, tapi secara emosional, pikiran mereka cuma bisa mikirin "waah adegan yang terakhir gue nonton itu manteb banget dah.." atau "aduuuh gantung banget tadi nonton bokepnya kepotong..hmmm kira2 abis itu cewek posisinya ajaib gitu, cowoknya gimana ya lanjutnya.."
Spoiler for Hubungan dengan pasangan:
Kecanduan nonton bokep buat yang belum nikah bisa mempengaruhi sudut pandang mereka dalam mencari pasangan hidup. Buat yang udah nikah, kecanduan nonton bokep bisa mempengaruhi sudut pandang mereka dalam menghargai pasangan hidup mereka. Efek samping ini bisa membuat mereka lebih mengutamakan kriteria-kriteria seksual dari pasangannya dibanding kriteria-kriteria lain yang lebih berharga di dalam suatu hubungan, seperti contohnya kriteria taat beragama, kedewasaan pasangannya, kriteria sifat-sifat baik dari pasangannya dan kriteria-kriteria lainnya yang berperan lebih penting di sebuah hubungan. Hubungan dengan pasangan pun akan mengandalkan aktivitas seks semata untuk dekat dengan pasangannya, dan tidak diiringi dengan koneksi emosional. Tanpa disadari pasangan akan terlihat lebih sebagai objek seksual untuk mereka menyalurkan fantasi yang mereka lihat di filem bokep. Waktu pun bisa jadi akan lebih dihabiskan untuk nonton bokep daripada menghabiskan waktu bersama keluarga. Hal ini bisa membuat hubungan dengan pasangan dan keluarga menjadi renggang.
Menempatkan kriteria seksual sebagai kriteria yang paling tinggi di suatu hubungan menurut saya sangat berbahaya dan riskan, karena cepat atau lambat, aktivitas seksual di pasangan itu akan menjadi normal dan biasa, sehingga hal ini bisa menyebabkan perselingkuhan, dan mungkin yang pada akhirnya berpisah atau bercerai.
Menempatkan kriteria seksual sebagai kriteria yang paling tinggi di suatu hubungan menurut saya sangat berbahaya dan riskan, karena cepat atau lambat, aktivitas seksual di pasangan itu akan menjadi normal dan biasa, sehingga hal ini bisa menyebabkan perselingkuhan, dan mungkin yang pada akhirnya berpisah atau bercerai.
Spoiler for Semogah Bermanfaat yah........:
http://rahman-tillah.pun.bz/efek-kecanduan-nonton-bokep.xhtml
Spoiler for Nh Cara ilnginnya:
Menghilangkan Fikiran Negatif
Posted on Desember 24, 2011 | 3 Komentar
Asmani (2009) menyebutkan bahwa negative thinking biasanya berupa pemikiran, perasaan, dan intuisi yang menyalahkan diri sendiri dan orang lain, yang bisa menurunkan semangat dan mengendurkan daya juang. Yang gawat adalah jika pola berfikir negatif itu telah menjadi jalan hidup. Artinya, kebiasaan negatif thinking itu telah dijalaninya selama bertahun-tahun hingga bahkan dianggapnya hal itu sebagai sesuatu yang normal. Dengan menjadikan sebagai jalan hidup, mereka beranggapan bahwa untuk memperbaiki keadaan mereka harus mampu mengubah dunia alih-alih mengubah cara berfikir mereka. Padahal alangkah sulitnya mengubah sesuatu (dunia and seisinya) yang sangat tergantung pada kondisi orang lain (bahkan ada yang mengatakan dunia itu gak pernah berubah. Yang berubah hanyalah cara pandang kita terhadap dunia…). Mereka lupa bahwa jauh lebih mudah mengubah diri sendiri daripada harus mengubah dunia…
Erbe Sentanu dalam Quantum Ikhlas menyebutkan bahwa ada dua zona yang terdapat dalam diri manusia, yakni zona nafsu dan zona ikhlas. Zona nafsu adalah wilayah hati yang dipenuhi berbagai keinginan yang terasa menyesakkan dada karena dipenuhi dengan energi rendah yang penuh dengan perasaan negatif seperti : cemas, takut, keluh kesah, dan amarah. Sedangkan zona ikhlas adalah zona yang penuh energi tinggi dan bersifat positif karena penuh dengan rasa syukur, sabar, fokus, tenang, dan happy. Ketika kita ikhlas kita akan merasa penuh tenaga. Sementara jika kita sedang penuh nafsu maka pastilah kita akan merasa kehabisan energi.
Bagaimana cara menghilangkan fikiran negatif….?! Bapak Mario Teguh pernah mengatakan dengan mudahnya….cara menghilangkan fikiran negatif tentu saja dengan tidak berfikir negatif alias mulai berfikir secara positif…!! Semudah itu…?! Ya…semudah itu… Hanya saja kadang kita tidak sadar bahwa kita sedang berfikir negatif karena demikian terbiasanya kita dengan fikiran seperti itu… Gak percaya…?! Berikut akan saya uraikan beberapa jenis berfikir negatif yang saya sendiri masih terkaget-kaget mendapati jenis fikiran saya masih ada beberapa yang termasuk dalam jenis fikiran negatif berikut ini….
1. POKIR HITAM PUTIH
Pola pikir ini mengacu bahwa sukses itu adalah 100% atau harus nomor satu. Kalau Anda tidak sukses sempurna, Anda adalah pecundang. Padahal dunia ini sangat luas untuk dimiliki oleh seorang nomor satu sendirian. Dia pastilah butuh teman untuk membantunya agar sukses atau minimal untuk menikmatinya bersama-sama (Bukankah berbagi yang paling nikmat adalah berbagi kebahagiaan…?!). Belum lagi anggapan bahwa seseorang yang pernah berbuat jahat ibarat sang penjahat dalam film-film. Padahal dalam dunia ini tidak ada penjahat sejati. Setiap orang pasti menginguinkan berbuat baik, minimal bagi anak atau orang tuanya. Kata-kata yang sering muncul pada tipe ini misalnya : “Baiklah sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada betapa hebatnya saya” atau “Saya berasal dari kota kecil, sementara yang lain berasal dari kota besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka…?!”
2. POKIR KATASTROFIK
Ini adalah cara berfikir yg membesar-besarkan sebuah kejadian. “Ini momen yanjg paling memalukan dalam hidup saya” atau “Tidak pernah ada yg berani menghina saya seperti yang dia lakukan” Belum lagi bagaimana seorang ibu yang memaki-maki anak kecilnya waktu dia tanpa sengaja memecahkan gelas yang sedang dibawanya….dengan kata-kata “bodoh” atau “croboh”… padahal harga gelas itu hanya seribu…tak sebanding dengan hancurnya mental si anak….
3. POKIR PESIMISTIK
Dengan cara berfikir pesimistik, seseorang hanya akan melihat segala sesuatu dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk saja. Akibatnya akan muncul kata-kata : “Saya sudah tahu saya tidak bisa. Buang waktu saja” atau “Selama ini saya tidak pernah punya teman baik. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang ?!” Padahal selalu saja ada sisi baik dari sebuah kejadian yang terpahit sekalipun.
4. SELF-FULFILLING PROPHECY
Pola pikir ini semacam kepercayaan diri bahwa sesuatu akan terwujud sesuai keinginan. Misalnya : “Saya tidak bisa melakukan aktivitas tanpa secangkir kopi di pagi hari” atau ”Kalau ndak merokok sehari saja kepala rasanya pusing” atau “Begitu mulai makan es krim, saya tidak akan bisa berhenti.” Padahal Anda bisa mengarahkan pola pikir jenis ini ke arah yang positif, semisal : “Segalanya akan berjalan lancar jika mulai saya kerjakan sekarang” atau “Saya pasti bisa mendapatkan pekerjaan ini”
5. PERNYATAAN HARUS
Cara berfikir ini dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku. Maka akan lahirlah ucapan-ucapan : “Saya tidak boleh makan setelah pukul enam sore karena akan membuat saya gemuk” atau “Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang” atau “Badan saya akan terasa enak jika saya sudah BAB di pagi hari…”
6. POKIR INI BUKAN SALAH SAYA
Cara berfikir ini sama halnya dengan mengalihkan tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Kata-kata yang biasanya terucap antara lain :“Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu” atau “Kalau saja saya punya waktu, saya pasti akan berhasil”
7. MENERKA PIKIRAN ORANG
Ini sama dengan mengasumsikan orang berfikir buruk terhadap kita. Misalnya: “Tidak ada orang yang tertarik dengan pembicaraan saya” atau “Lihat, mereka semua merendahkan saya” atau “Tidak ada yang suka dengan wanita yang bertubuh kecil dan tidak seksi seperti saya”
8. DISCOUNTING
Ini adalah cara berfikir yang berdasar pada prinsip tidak bisa menerima feedback posiitif. Sebagai misal : “Dia pikir dia siapa, koq berani menasihati saya” atau ”Saya tahu dia hanya pura-pura memberi masukan padahal tujuannya mau menjatuhkan saya”
9. POKIR PERBANDINGAN.
Artinya, pola pikir yang selalu membandingkan diri dengan orang lain. “Ya kalau Anda sih pasti bisa wong orang tua Anda kaya raya” atau Apa pun yang saya lakukan, dia pasti selalu selangkah lebih maju dibanding saya.”
Posted on Desember 24, 2011 | 3 Komentar
Asmani (2009) menyebutkan bahwa negative thinking biasanya berupa pemikiran, perasaan, dan intuisi yang menyalahkan diri sendiri dan orang lain, yang bisa menurunkan semangat dan mengendurkan daya juang. Yang gawat adalah jika pola berfikir negatif itu telah menjadi jalan hidup. Artinya, kebiasaan negatif thinking itu telah dijalaninya selama bertahun-tahun hingga bahkan dianggapnya hal itu sebagai sesuatu yang normal. Dengan menjadikan sebagai jalan hidup, mereka beranggapan bahwa untuk memperbaiki keadaan mereka harus mampu mengubah dunia alih-alih mengubah cara berfikir mereka. Padahal alangkah sulitnya mengubah sesuatu (dunia and seisinya) yang sangat tergantung pada kondisi orang lain (bahkan ada yang mengatakan dunia itu gak pernah berubah. Yang berubah hanyalah cara pandang kita terhadap dunia…). Mereka lupa bahwa jauh lebih mudah mengubah diri sendiri daripada harus mengubah dunia…
Erbe Sentanu dalam Quantum Ikhlas menyebutkan bahwa ada dua zona yang terdapat dalam diri manusia, yakni zona nafsu dan zona ikhlas. Zona nafsu adalah wilayah hati yang dipenuhi berbagai keinginan yang terasa menyesakkan dada karena dipenuhi dengan energi rendah yang penuh dengan perasaan negatif seperti : cemas, takut, keluh kesah, dan amarah. Sedangkan zona ikhlas adalah zona yang penuh energi tinggi dan bersifat positif karena penuh dengan rasa syukur, sabar, fokus, tenang, dan happy. Ketika kita ikhlas kita akan merasa penuh tenaga. Sementara jika kita sedang penuh nafsu maka pastilah kita akan merasa kehabisan energi.
Bagaimana cara menghilangkan fikiran negatif….?! Bapak Mario Teguh pernah mengatakan dengan mudahnya….cara menghilangkan fikiran negatif tentu saja dengan tidak berfikir negatif alias mulai berfikir secara positif…!! Semudah itu…?! Ya…semudah itu… Hanya saja kadang kita tidak sadar bahwa kita sedang berfikir negatif karena demikian terbiasanya kita dengan fikiran seperti itu… Gak percaya…?! Berikut akan saya uraikan beberapa jenis berfikir negatif yang saya sendiri masih terkaget-kaget mendapati jenis fikiran saya masih ada beberapa yang termasuk dalam jenis fikiran negatif berikut ini….
1. POKIR HITAM PUTIH
Pola pikir ini mengacu bahwa sukses itu adalah 100% atau harus nomor satu. Kalau Anda tidak sukses sempurna, Anda adalah pecundang. Padahal dunia ini sangat luas untuk dimiliki oleh seorang nomor satu sendirian. Dia pastilah butuh teman untuk membantunya agar sukses atau minimal untuk menikmatinya bersama-sama (Bukankah berbagi yang paling nikmat adalah berbagi kebahagiaan…?!). Belum lagi anggapan bahwa seseorang yang pernah berbuat jahat ibarat sang penjahat dalam film-film. Padahal dalam dunia ini tidak ada penjahat sejati. Setiap orang pasti menginguinkan berbuat baik, minimal bagi anak atau orang tuanya. Kata-kata yang sering muncul pada tipe ini misalnya : “Baiklah sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada betapa hebatnya saya” atau “Saya berasal dari kota kecil, sementara yang lain berasal dari kota besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka…?!”
2. POKIR KATASTROFIK
Ini adalah cara berfikir yg membesar-besarkan sebuah kejadian. “Ini momen yanjg paling memalukan dalam hidup saya” atau “Tidak pernah ada yg berani menghina saya seperti yang dia lakukan” Belum lagi bagaimana seorang ibu yang memaki-maki anak kecilnya waktu dia tanpa sengaja memecahkan gelas yang sedang dibawanya….dengan kata-kata “bodoh” atau “croboh”… padahal harga gelas itu hanya seribu…tak sebanding dengan hancurnya mental si anak….
3. POKIR PESIMISTIK
Dengan cara berfikir pesimistik, seseorang hanya akan melihat segala sesuatu dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk saja. Akibatnya akan muncul kata-kata : “Saya sudah tahu saya tidak bisa. Buang waktu saja” atau “Selama ini saya tidak pernah punya teman baik. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang ?!” Padahal selalu saja ada sisi baik dari sebuah kejadian yang terpahit sekalipun.
4. SELF-FULFILLING PROPHECY
Pola pikir ini semacam kepercayaan diri bahwa sesuatu akan terwujud sesuai keinginan. Misalnya : “Saya tidak bisa melakukan aktivitas tanpa secangkir kopi di pagi hari” atau ”Kalau ndak merokok sehari saja kepala rasanya pusing” atau “Begitu mulai makan es krim, saya tidak akan bisa berhenti.” Padahal Anda bisa mengarahkan pola pikir jenis ini ke arah yang positif, semisal : “Segalanya akan berjalan lancar jika mulai saya kerjakan sekarang” atau “Saya pasti bisa mendapatkan pekerjaan ini”
5. PERNYATAAN HARUS
Cara berfikir ini dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku. Maka akan lahirlah ucapan-ucapan : “Saya tidak boleh makan setelah pukul enam sore karena akan membuat saya gemuk” atau “Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang” atau “Badan saya akan terasa enak jika saya sudah BAB di pagi hari…”
6. POKIR INI BUKAN SALAH SAYA
Cara berfikir ini sama halnya dengan mengalihkan tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Kata-kata yang biasanya terucap antara lain :“Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu” atau “Kalau saja saya punya waktu, saya pasti akan berhasil”
7. MENERKA PIKIRAN ORANG
Ini sama dengan mengasumsikan orang berfikir buruk terhadap kita. Misalnya: “Tidak ada orang yang tertarik dengan pembicaraan saya” atau “Lihat, mereka semua merendahkan saya” atau “Tidak ada yang suka dengan wanita yang bertubuh kecil dan tidak seksi seperti saya”
8. DISCOUNTING
Ini adalah cara berfikir yang berdasar pada prinsip tidak bisa menerima feedback posiitif. Sebagai misal : “Dia pikir dia siapa, koq berani menasihati saya” atau ”Saya tahu dia hanya pura-pura memberi masukan padahal tujuannya mau menjatuhkan saya”
9. POKIR PERBANDINGAN.
Artinya, pola pikir yang selalu membandingkan diri dengan orang lain. “Ya kalau Anda sih pasti bisa wong orang tua Anda kaya raya” atau Apa pun yang saya lakukan, dia pasti selalu selangkah lebih maju dibanding saya.”
0
9.7K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan