Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rajawatchesAvatar border
TS
rajawatches
[Gong Xi Fa Cai] Seluk Beluk Tahun Baru Imlek

Gong Xi Fa Cai


Ni Hao!(Apa kabar!)
Imlek atau Chinese New Year is coming.
Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur serta ungkapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada mantan presiden kita ibu Megawati. Karena berkatnya lah Hari Raya Imlek ditetapkan menjadi libur nasional sehingga bisa dirayakan oleh semua orang. Kalau dulu zaman masih sekolah bila imlek nggak libur, maka kami terpaksa meliburkan diri sendiri. Ohya Imlek ini tidak hanya dirayakan oleh agama Buddha saja tetapi oleh seluruh etnis Tionghoa.

Pengen tahu sejarah dan kenapa ada imlek di dunia ini?
Cek cerita lengkapnya ini yah

ada beberapa kebiasaan tahunan seputar perayaan imlek. Berikut ulasannya :

1. Bersih bersih rumah.
Ini agenda yang paling menjengkelkan buatku. Kalau sudah dekat dekat imlek, temperamen mama suka naik kalau menyangkut keindahan dan kerapihan di rumah. Mama selalu bilang "Ayo dibersihin, nanti tamu banyak yang datang!" Sebagai anak yang berusaha berbakti, maka kami menurut saja. Kalau rumah ini bisa berbicara pasti dia bilang "Coba imlek setiap hari jadi saya bisa bersih terus!". Maka agenda rutin yang biasa dilakukan adalah nyapu, ngepel, lap jendela, bersihin kamar mandi, cuci perlatan imlek (gelas,toples dan kawan kawan), susun buku, bersihin debu hingga rumah kinclong. Mampus, pinggangku langsung encok. Selain soal etika, agenda bersih bersih ini katanya terkait dengan mitos agar di tahun depan yang baru ini semua kembali ke fitrah. Suci. Bersih tanpa noda. #bukan iklan pencuci baju

2. Berbenah diri
Karena perayaan akbar, semua mau tampil perfect dong. Agenda potong rambut adalah keharusan. Buang sial katanya. Tapi lagi lagi ini dimanfaatin buat tampil gaya dan oke. Zaman dulu saya ngekos di Batam, kalau lagi males ke salon, maka saya dengan inisiatif dan kreativitas tingkat tinggi dengan berani memotong rambut sendiri. Sedikit saja ujung rambut. Yang penting potong toh! Selain itu ritual membersihkan diri ketika saya masih kecil juga unik. Mama suka membersihkan badanku dengan minyak kayu putih. Modalnya hanya baju yang sudah kusam, minyak kayu putih, serta tenaga ekstra untuk menggosok daki. Mama mengincar lipatan lipatan yang menjadi tempat favorit untuk daki bercokol. Lalu minyak kayu putih yang sudah dituangkan di atas baju tersebut digosok gosok ke daerah yang dituju. Bak penghapus, tak lama kemudian kulitku menjadi merah dan tak tampak daki lagi. Yang kasihan adalah baju kusam itu makin kusam oleh daki yang menempel HAHAHA praktek ini dapat diaplikasikan di semua tempat di badan loh kawan! Setelah itu badan berasa hangat hangat gimana gitu.

3. Bayar Hutang
Tidak keren ah tahun baru tapi masih punya hutang dimana mana.

4. Berbelanja kebutuhan imlek (yang baru baru)
Tahu baru niscaya tidak hanya hatinya yang baru. Penampilan juga baru. Dulu, saya dan teman teman suka "bertanding" keren kerenan yang diukur dari banyaknya barang baru. Baju baru, celana baru, pakaian dalam ikutan baru, sepatu baru, aksesoris baru dan semua muanya deh. Selain itu faktor keren juga dipengaruhi dari kuantitas barang tersebut. Misalnya berapa banyak baju yang dibelikan. Dulu sih rata rata bisa beli 2-3 pakaian baru. Setelah dewasa, suka suka sendiri belinya berapa pasang.

5. Sembahyang di rumah
Setiap ada perayaan pastinya ada sembahyangnya juga. Kami menyebutnya pai pai(berdoa). Beberapa teman ada yang melakukannya H-1 di siang hari dan ada pula yang tengah malam. Kalau kami melakukannya sewaktu hari pertama di subuh hari. Si mama lah pioneernya. Kami biasa dibangunkan. Kalau masih males juga, yah ditinggal *maafkan lah kami anak durhaka ma!*
Untuk sembahyang, kami menyajikan 12 makanan (bisa disebut snack ga?) yang selalu hadir di setiap tahun. Kemasan, warna hingga kualitasnya selalu seperti itu setiap tahun. Hanya tambah sedikit saja. Lalu kami mengeser meja ke depan pintu menghadap ke luar. Semua barang yang ingin disajikan pun diletakkan di meja tersebut. Ada dupa(hio), kertas sembahyang(kim cua), lilin jumbo, 12 makanan itu serta teh dan aneka buah buahan lainnya. Setelah berdoa menggunakan dupa, acara dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang (kim cua) di depan.

Pisang dan tehnya pelengkap saja


6. Foto Keluarga
Tradisi ini masih dilakukan sampai sekarang. Jika saya lagi merantau dan nggak bisa pulang, maka siap siap saja cemberut karena tidak ada wajah saya dalam foto keluarga tahun ini. Lagian mengumpulkan kami ber7 ini butuh momen khusus loh. Ketika zaman belum se-digital sekarang, kami berfoto keluarga selalu di kelenteng. Zaman itu banyak tukang poto yang berkeliaran dan menawarkan jasanya. Foto pun bisa diambil beberapa hari kemudian. Ke sini sininya, karena sudah ada kamera digital sendiri maka photosession diadakan di rumah pada hari pertama pagi hari sebelum berangkat ke kelenteng. Thanks to self time. Cheers!

Foto Keluarga Tahun Lalu


7. Angpao
Tradisi ini yang paling dikenal semua orang. Karena berhubungan dengan materi. Tapi banyak yang salah kaprah dengan meminta angpao ke saya. Angpao lazimnya diberikan oleh orang yang telah menikah dan memiliki penghasilan sendiri. Angpao biasa diberikan pagi hari setelah kami dandan yang kece, langsung deh berhambur mencari papa mama sambil mengucapkan salam. Angpao yang diberikan nominalnya mengikuti naiknya harga sembako. Makin tahun makin banyak. Lumayan! Sejak punya adek adek, terkadang malahan saya yang kebagian tugas memasukkan duit ke Angpao buat adek adek. Dasar pelit, aku kasih aja seadanya hihihih. Edannya, terkadang mama malas memasukkan uang terus menyuruh saya memasukkan sendiri uang jatah angpaoku. Yah kagak surprise lagi! Untungnya dari akong ama (kakek nenek) dan sanak saudara masih ada yang kasih.


8. Sembahyang ke kelenteng
Kelenteng kelenteng di Jambi setiap tahunnya pasti SANGAT ramai dikunjungi. Sudah ke sananya macet, parkir pun susah. Setibanya di sana tampakah lautan manusia berdesak desakan berdoa di dalam. Tidak hanya itu banyak juga pengemis yang menadahkan tangan mencoba peruntungan. Beberapa pedagang memanfaatkan kesempatan emas berjualan minuman atau mainan. Ada juga yang menjual hewa hewan seperti burung, siput siputan dan macam macam. Dipercaya kalau membebaskan hewan hewan tersebut, maka akan terlepas juga semua dosa dosanya. Hal pertama yang kami lakukan begitu sampai adalah membeli peralatan sembahyang (hio,lilin,kertas sembahyang dan permen). Lalu kami berbagi tugas. Si kecil pergi menyalakan lilin dan menaruhnya ditempatnya. Ada yang meletakkan permen(boleh juga membawa dari rumah makanan lainnya), kertas sembahyang di piring lalu diletakkan di meja besar di depan. Yang lainnya berbagi dupa dan memulai ritual sembahyang. Sembahyang dimulai dengan aturan di depan dulu (sembahyang langit), dalam (sembahyang ke Tuhan dan dewa dewanya), kanan, kiri baru diakhiri dengan membakar kertas sembahyang. Setelah itu baru deh mencari tukang foto ataupun berfoto menggunakan kamera sendiri. Sembahyang ke kelenteng ini tidak hanya di satu tempat. Bisa sekitar 3-4 kelenteng dalam satu hari itu. Capek?Pasti! Tapi asik juga loh bisa jalan jalan sekeluarga. Kapan lagi?

Sepi yah kalo nggak imlek

9. Berkunjung ke sanak saudara
Setelah sembahyang kemana mana checked, kami langsung beramah tamah yang dimulai dari rumah kakek nenek dari pihak mama (pihak papa sudah tiada red) baru nantinya ke keluarga yang lain dan teman teman. Pas banget perut sudah lapar, berkeringat lalu disambut salam hangat dari mereka dan Angpao!

10. Merah
Merah adalah warna yang berani dan dipercaya sebagai penangkal dari hal hal yang buruk sehingga menjadi ciri khas dari imlek. Kalau dulu mama yang membelikan pakaian, pastilah yang dibeliin warna merah. Kalau perlu sampai ke sandal dan bibir pun berwarna merah.

My Little Sexy Sister


11. Tebu
Alkisah dulu di negeri Tiongkok ketika masa perang, ada seorang wanita yang sedang hamil sedang lari dari kerumuman penjahat yang memburunya. Sang wanita yang akan segera melahirkan ini bersembunyi di hutan tebu. Disanalah dia selamat dari kejaran para penjahat. Disana jugalah dia selamat melahirkan sang bayi. Oleh karena itu tebu perlambang keselamatan di pasang di sisi pintu agar rumah senantiasa aman dari mara bahaya.

12. Barongsai, Mercon, Lampion dan aksesoris lainnya
Barongsai dan kawan kawannya yang tampil dalam dominasi warna merah diartikan sebagai penangkal roh jahat.

13. Dilarang menyapu di hari pertama
Katanya sih ini akan mengusir rezeki dan keberuntungan kita. Bahkan bagi sebagian orang sapunya juga diumpetin terlebih dahulu. Jika ada yang kotor, cukup di lap atau sampahnya dipungut saja.

Akhir kata, Saya dan keluarga ingin mengucapkan
Gong Xi Fat Chai - Happy Chinese New Year
(semoga banyak rezeki red)

Sumber Viva News

Spoiler for Comment:

Diubah oleh rajawatches 10-02-2013 02:03
0
3.3K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan