Kaskus

Entertainment

izanagi27Avatar border
TS
izanagi27
Blackberry 10 : Mencoba Bangkit Dari Bayang-bayang Kehancuran
Blackberry 10 : Mencoba Bangkit Dari Bayang-bayang Kehancuran

Kaskuser Budiman Selalu Meninggalkan Jejak

emoticon-I Love Indonesia


Bukti No Repsol

Blackberry 10 : Mencoba Bangkit Dari Bayang-bayang Kehancuran

Blackberry 10 : Mencoba Bangkit Dari Bayang-bayang Kehancuran

Tanggal 30 Januari 2013 lalu mungkin akan dikenang sebagai salah satu babakan sejarah penting dalam perjalanan Blackberry. Tanggal itu, seri produk paling baru mereka resmi dirilis : Blackberry 10, dengan dua tipe Q10 dan Z10.

Setelah terluka parah lantaran digempur iPhone dan Samsung Android dalam perang smartphone global yang teramat keras, peluncuran BB10 adalah sebuah pertaruhan paling menentukan. Blackberry belum mau menyerah kalah. Blackberry masih ingin terus bertempur, terus bertahan meski dengan nafas inovasi yang kian tersengal.

Di pagi yang sejuk ini, saya mau menghidangkan dilema inovasi yang dihadapi oleh Blackberry : sebuah ikon legendaris yang telanjur dicintai oleh jutaan penduduk Indonesia. Mungkin juga oleh Anda.

Secara global, Blackberry memang babak belur. Penjualan mereka merosot lebih dari 50%. Jleb. Di pasar USA, pasar paling penting bagi produk smartphone, produk mereka jadi renik masa lalu ketika berhadapan dengan iPhone dan Samsung Android.

Tak heran jika harga saham Blackberry hancur bekeping-keping : turun lebih dari 90% (!) dalam 5 tahun terakhir (sebentar lagi mungkin kertas saham mereka jadi “junk paper”). Oh malang nian nasib engkau.

Dilatari oleh sembilu kepedihan itulah, maka peluncuran Blackberry 10 menjadi amat krusial. Disini ada dua tipe produk mereka yang dirilis (seperti terlihat dalam gambar diatas) : Z10 dengan full and touch screen; serta tipe Q10 yang tetap mengandalkan keyboard fisik, andalan lama BB.

Melalui dua tipe itulah, BB berharap bisa bangkit kembali ditengah serangan yang terus datang dari iPhone Apple dan Samsung Android. (Dua tipe ini diperkirakan akan hadir di Indonesia bulan depan, dengan kisaran harga 5 – 7 jutaan. Mahal? Yah…nunggu second-nya saja kalo begituh…).

Ada satu cacatan penting yang layak disimak disini. Sebuah note yang mungkin bisa di-ringkus menjadi bahan pemikiran tentang business inovation: yakni tentang desain. Sebuah keyakinan bahwa PRODUCT DESIGN is everthing in business.

Banyak ahli yang menyebut salah satu penyebab kejatuhan BB adalah keterlambatan mereka mengadopsi desain full screen phone.

Revolusi desain full screen smartphone dilakukan iPhone di tahun 2007 dan seketika menghentak dunia (apalagi disertai dengan fitur AppStore yang begitu memukau). Desain full screen juga segera diikuti oleh Samsung dengan seri Galaxy-nya. Dan kemudian juga oleh Nokia Lumia Series. Publik dunia dan terutama Amerika langsung jatuh hati dengan desain full screen ini.

Disinilah, Blackberry menemui sindrom Innovator Dilemma : apakah desainnya harus segera dirombak secara radikal menjadi full creen; atau tetap bertahan dengan keyboard fisik yang selama ini menjadi andalannya?

Dilema apakah melakukan re-desain secara radikal, namun takut meninggalkan konsumen tradisionalnya. Atau apakah tetap bertahap dengan desain lama namun punya risiko makin ketinggalan zaman.

Rilis dua produk baru ini dengan jelas mencoba mengambil jalan tengah dari dilema itu : memperkenalkan produk full screen, namun juga tetap mengenalkan produk standar (dengan keyboard fisik) untuk memenuhi pelanggan loyalnya. Sebuah pilihan yang bijak.

Namun melihat dua desain baru ini, hampir pasti Blackberry hanya bisa menyapa para pelanggan loyalnya – yang pelan-pelan juga pergi satu per satu (lantaran tertarik dengan layanan Line dan WhatsApp yang menggantikan peran BBM).

Dengan desain dua seri ini, mungkin terasa berat bagi BB untuk menarik hati para pemakai Samsung Android dan iPhone. Sebab nyaris tidak ada elemen wow disitu. Tampilan layarnya juga terlalu kaku – khas Blackberry. Tampilan layar Nokia Lumia lebih cantik rasanya.

Apalagi jika menengok kekuatan App Store-nya : layanan AppStore iPhone dan Google Android Market terlalu kuat untuk dilawan oleh BlackBerry Store.

Mungkin rilis seri BB10 ini akan jadi AKHIR dari perjalanan mereka, sebelum dicaplok oleh perusahaan lain. Sebuah akhir yang sungguh terasa pahit dan getir.

Untuk menghormati akhir perjalanan mereka, berikut saya tampilkan foto-foto rilis resmi BB10 di New York akhir Januari lalu.

Selamat datang BB10. Selamat Menempuh Perjalanan Terakhirmu.


Spoiler for gambar:


Spoiler for gambar:


Spoiler for gambar:


sumber

Jangan lupa emoticon-Blue Guy Cendol (L)dan emoticon-Rate 5 Star

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia
:
Diubah oleh izanagi27 08-02-2013 07:10
0
4.3K
45
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan