Memang tidak semua orang yang percaya akan mitos otak 10% atau dapat diartikan bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari total kemampuan yang dimiliki otaknya. Beberapa peneliti sebut hal tersebut salah.

Mitos ini pernah dijadikan salah satu rujukan penelitian karena tertulis di suatu buku biologi sekitar tahun 1930-an. Mitos tersebut terus beredar dalam beberapa dekade yang akhirnya berhasil dipatahkan oleh sejumlah penelitian.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli otak, Barry Beyerstein, dan dituliskan di Wikipedia, tersebut mengatakan bahwa semua bagian otak memiliki fungsi dan bagian sendiri-sendiri.

Justru membuat suatu hal yang tidak mungkin apabila manusia hanya menggunakan 10% bagian saja dari otaknya. Bahkan teknologi seperti Positron Emission Tomography (PET) dan Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) membuat aktivitas otak dapat dipantau. Bahkan saat manusia sedang tidur, semua bagian otak menunjukkan aktivitas.

Penelitian Beyerstein tersebut juga mendapatkan dukungan dari seorang neurolog dari Johns Hopkins School of Medecine, Barry Gordon. "Mitos penggunaan otak hanya 10% tersebut amat salah dan merupakan hal lucu di abad ini," ungkapnya seperti yang dikutip Scientific American (2008).

Gordon juga menjelaskan bahwa manusia hidup menggunakan semua bagian dari otaknya untuk beraktivitas. John Henley, seorang neurolog lain dari Mayo Clinic di Rochester juga menegaskan bahwa walaupun manusia tertidur, setiap bagian otak akan tetap bekerja sebagaimana porsi dan bagiannya masing-masing.

Bahkan, masih menurut Henley, seseorang yang mengalami cedera pada bagian otak, tetap akan beraktivitas seperti manusia normal karena bagian otak lain yang tidak rusak akan mengambil alih peran bagian yang rusak tersebut.

Jadi, mitos manusia hanya menggunakan 10% dari total otaknya adalah keliru.
Di dalam otak terdapat 10% neurons dan 90% sel yang dinamakan Glial. Sayangnya, belum ada penelitian yang berhasil ungkapkan secara detail apa fungsi utama dari sel Glial tersebut.

So, ada kemungkinan muncul mispersepsi di zaman dahulu yang mengatakan bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari total otaknya. Mungkin yang lebih tepat adalah manusia hanya mengerti 10% dari total fungsi setiap bagian di dalam otaknya.