mas.fasluAvatar border
TS
mas.faslu
Bali : Kuno dan Modern


Hampir semua penduduk didunia ini pasti mengenal Bali dengan baik. Bali merupakan suatu pulau yang tidak dapat dipungkiri keunikannya dan keindahannya yang bersumber dari kebudayaan setempat berpadu dengan keindahan alamnya. Nama pulau ini mungkin bisa dikatakan jauh lebih masyur dibandingkan dengan nama Indonesia sendiri yang sebenarnya merupakan induk dari pulau ini.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern:


Keunikan dan keindahan Bali sudah tersebar sejak jaman nenek moyang. Hingga kini Bali masih memancarkan pesonanya, walau pancaran pesonanya kini jauh berbeda dengan pancaran pesona masa lampau. Dulu Bali terkenal dengan seni budayanya yang sakral dan keutuhan budaya leluhur yang masih ditanam sempurna dan diaplikasikan dalam norma kehidupannya.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern:


Lihat saja, sebagian besar warga Bali pedesaan masih menanamkan secara ketat budaya leluhurnya dengan sistem-sistem yang ada. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kini budaya leluhur tersebut sudah mulai terkikis dengan kemoderenan jaman. Kebudayaan yang kental tersebut dianggap sebagai suatu aset yang bernilai jual yang berharga sehingga berdatanganlah para pelancong dari seluruh pelosok dunia.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Lambat laun Bali semakin terkenal seperti kini. Namun keterkenalannya itu mulai merambah ke berbagai aspek, bukan hanya di budaya saja tetapi merambah ke aspek hiburan. Beragam fasilitas hiburan yang mengusung tema kebudayaan yang modern mulai merambah Bali sehingga jujugan para pelancong kini semakin bergeser kearah hiburan dan eksplorasi alam. Lihat saja, seminyak-kuta dan banyak lagi pesisir Bali kini menggeliat menjadi icon wisata di Bali.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Kawasan hiburan dan pusat perbelanjaan yang berupaya mengusung tema seni juga menjadi jujugan pelancong. Pelancong menjadi sangat konsumtif di Bali dan Balipun menggeliat dan mulai terlena dengan icon wisata seperti itu yang dianggap menguntungkan. Tanpa disadari, geliat semacam itu justru membuat kita sebagai pelancong seakaan terlena dengan fasilitas hiburan yang ditawarkan tanpa memandang aspek budaya dan sejarah setempat yang sebenarnya merupakan awal mula dari ketenaran Bali itu sendiri.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Kalau saya ambil contoh simple, ketika pelancong belanja di pasar seni sukawati kebanggaan yang mereka dapatkan adalah : seberapa murah harga barang seni yang berhasil mereka tawar tanpa mau tahu asal,nama dan jenis barang seni tersebut. Serta tanpa menghiraukan seberapa sulit kehidupan para pengrajin seni yang merupakan pelestari budaya itu menciptakan hasil karya seni tersebut.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Pelancong seakan-akan datang keBali bukan karena budayanya (seninya) tetapi karena kemurahan harganya. Mengenai budaya dan sejarah budaya itu sendiri, tidak ada yang mau tahu..pokoknya murah-pokoknya senang dan pokoknya sudah ke Bali.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Padahal, hal yang paling penting yang harus diketahui dari Bali adalah budayanya dan sejarah budaya. Karena budaya itulah yang merupakan awal mula dan sumber kemajuan Bali seperti sekarang ini.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Sebenarnya, budaya dan sejarah budaya Bali sudah dilirik oleh banyak penulis dan peneliti dari luar negeri sejak jaman dahulu. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk menetap di Bali dan menjadi bagian dari keluarga Bali. Salah satunya adalah Ketut Tantri, perempuan bernama asli Muriel Stuart Walker ini merupakan warga negara Amerika Serikat kelahiran Inggris, seorang seniman yang suatu siang di tahun 1932 menonton film, “Bali-The Last Paradise” di Hollywood.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Begitu terkesannya, dia langsung jatuh cinta dengan Bali dan bertekad memulai hidup sebagai artis bohemian di sana. Menurut cerita dalam bukunya Revolt in Paradise nama Bali Ketut Tantri dia dapatkan dari keluarga angkatnya di Bali.Selain itu, film dokumenter tentang kebudayaan klasik Bali yang terkenal dengan tariannya dan gamelan cepatnya juga pernah dibuat pada tahun 1910 oleh pemerintahan Belanda.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Film dokumenter lain tentang Bali kuno juga bisa diliihat melalui Youtube. Selain dianggap unik pada tarian dan gamelannya, keunikan budaya Bali lainnya adalah pada sistem kemasyarakatan (desa adat) dan arsitektur rumah di masing-masing desa.

Beberapa buku terbitan luar negeri seperti Balinese Character: A Photographic Analysis dan Margaret Mead, Gregory Bateson, and Highland Bali: Fieldwork Photographs of Bayung Gede (1936-1939) yang mengusung tema tentang kondisi pedesaan di Bali pernah diterbitkan. Beberapa buku dan hasil penelitian dalam maupun luar negeri tentang budaya Bali juga banyak diterbitkan kemudian.

Namun sayangnya hanya segelintir orang yang menyadari dan memahami kebudayaan-kebudaan tersebut.Padahal, kebudayaan tersebutlah yang merupakan cikal bakal dari perkembangan suatu wilayah. Perkembangan budaya Bali yang kita ketahui hingga kini tidak lepas dari campur tangan penduduk Bali itu sendiri yang kebanyakan membentuk suatu kelompok desa. Desa-desa itulah yang kemudian berkembang dan menciptakan suatu kebudayaan-kebudayaan yang memiliki ciri berbeda pada masing-masing desa.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Arsitektur rumah adat di desa-desa diBali juga merupakan salah satu unsur budaya yang unik yang memiliki ciri khas tersendiri.Saya mengambil contoh tipe rumah saya di Bali. Berbeda dengan tipe rumah hunian modern masa kini, rumah saya masih menggunakan aturan-aturan masa lampau daerah setempat. Beberapa bangunan tersebar di petak tanah yang luas yang dibagi menjadi bangunan di masing-masing sisi mata angin.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Sehingga di rumah saya terdapat Bale Daje (petak bangunan yang berada di Utara), Bale Dauh, Bale Delod, Bale dangin, Paon (Dapur), Sanggah (Tempat ibadah) dan Tebe (kebun luas di belakang rumah). Beberapa kawasan lain di Bali memiliki tipe rumah yang berbeda dengan tipe rumah di desa saya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh wilayah dan akar budaya yang berkembang di wilayah tersebut yang bersumber pada budaya desa tradisional Bali. Terdapat banyak desa tradisional di Bali yang tersebar di seluruh wilayah Bali. Desa tradisional tersebut hingga kini masih ada dan masih menggunaan sistem-sistem tradisional walau beberapa diantaranya sudah agak tergerus zaman.

Spoiler for Bali : Kuno dan Modern :


Desa Bali Aga (Bali Pegunungan) adalah desa tradisional tertua di Bali. Penduduk aslinya merupakan nenek moyang orang Bali yang berasal dari keluarga besar Austronesia dan diperkirakan telah masuk ke Bali dua abad sebelum masehi (Mulono,1978).

Lanjut Dibawah gan emoticon-Peace
0
11K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan