- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Lebih Dekat Burung Jalak Suren


TS
Boeztanoel
Mengenal Lebih Dekat Burung Jalak Suren


Spoiler for Sebelumnya mari dibuka dengan:

Spoiler for No Repost:

Mohon Bantuannya Gan!!


Spoiler for Jalak Suren:

Quote:
JALAK SUREN
Quote:
Jalak suren (Sturnus contra) atau jalak uren adalah spesies jalak yang ditemukan di Anakbenua India dan Asia Tenggara. Burung-burung ini biasa ditemukan dalam kelompok kecil di kaki lembah dan di dataran rendah. Jalak suren acap dijumpai di kota atau perdesaan, meskipun mereka tak seberani burung kerak ungu. Jalak suren memiliki beberapa variasi bulu dalam populasinya, dan sampai saat ini sudah teridentifikasi lima subspesiesnya.
Jalak ini berukuran sedang, berwarna hitam dan putih. Adapun perbedaan jantan dan betina terdapat pada panjang badan, kulit di sekeliling mata, bulu, ekor, dan jari-jari kaki. Seperti burung pengicau lainnya, jalak suren memiliki kaki berjenis anisodaktil di mana tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. Ia memilih tempat tinggal di dekat air, yakni di lubang pohon dan biasa mencari makan di tanah. Tak jarang burung ini turun ke air untuk mencari makan. Dalam sebuah sarang, biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengkilap yang polos. Telur menetas setelah 14-15 hari. Mereka menghasilkan berbagai kicauan dengan suara yang jernih. Inilah sebab burung ini banyak dicari pecinta burung. Lain halnya dengan Sema Naga, sebuah suku Naga Besar di India. Mereka percaya burung ini reinkarnasi manusia, sehingga mereka tidak mau memakan burung ini. Namun, burung ini juga dijadikan perlambang burung jinak penjaga rumah. Diketahui, jika ada orang yang datang ke rumah, ia akan berkicau dengan nyaring dan bervariasi. Agar burung ini tetap rajin berkicau, hendaknya burung ini dipelihara bersama jalak hitam.
IUCN memasukkan spesies ini termasuk LC (Risiko Rendah). Sebenarnya, di Indonesia, pada tahun 70-an, burung ini masih dapat ditemui di Pulau Jawa. Oleh karena penggunaan pestisida yang berlebihan, maka spesies ini mulai berkurang. Untuk mencegah kelangkaan spesies, maka burung ini sudah mulai ditangkarkan. Walaupun sudah ditangkarkan, sebab lain kelangkaan ini adalah pengembangbiakan masih sulit dilakukan.
Jalak ini berukuran sedang, berwarna hitam dan putih. Adapun perbedaan jantan dan betina terdapat pada panjang badan, kulit di sekeliling mata, bulu, ekor, dan jari-jari kaki. Seperti burung pengicau lainnya, jalak suren memiliki kaki berjenis anisodaktil di mana tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. Ia memilih tempat tinggal di dekat air, yakni di lubang pohon dan biasa mencari makan di tanah. Tak jarang burung ini turun ke air untuk mencari makan. Dalam sebuah sarang, biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengkilap yang polos. Telur menetas setelah 14-15 hari. Mereka menghasilkan berbagai kicauan dengan suara yang jernih. Inilah sebab burung ini banyak dicari pecinta burung. Lain halnya dengan Sema Naga, sebuah suku Naga Besar di India. Mereka percaya burung ini reinkarnasi manusia, sehingga mereka tidak mau memakan burung ini. Namun, burung ini juga dijadikan perlambang burung jinak penjaga rumah. Diketahui, jika ada orang yang datang ke rumah, ia akan berkicau dengan nyaring dan bervariasi. Agar burung ini tetap rajin berkicau, hendaknya burung ini dipelihara bersama jalak hitam.
IUCN memasukkan spesies ini termasuk LC (Risiko Rendah). Sebenarnya, di Indonesia, pada tahun 70-an, burung ini masih dapat ditemui di Pulau Jawa. Oleh karena penggunaan pestisida yang berlebihan, maka spesies ini mulai berkurang. Untuk mencegah kelangkaan spesies, maka burung ini sudah mulai ditangkarkan. Walaupun sudah ditangkarkan, sebab lain kelangkaan ini adalah pengembangbiakan masih sulit dilakukan.
Quote:
DESKRIPSI
Quote:
Jalak suren berukuran sedang (24 cm), berwarna hitam dan putih. Dahi, pipi, garis sayap, tunggir, dan perut berwarna putih. Dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam. Warna hitam ini masih coklat pada burung remaja. Iris berwarna abu-abu, kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna jingga, paruh merah dengan ujung berwarna putih, kaki kuning. Jalak suren mempunyai sayap yang agak bulat, terbangnya tidaklah cepat, melainkan dengan gerakan yang mirip dengan kupu-kupu. Bulu burung jantan dan burung betina kelihatan sama. Baik burung jantan maupun betina senang berkicau, dan mereka dapat meniru suara burung lain.
Burung jantan memiliki badan yang lurus dan lebih besar dari pada burung betina. Bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam, serta ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang. Sementara, burung betina memiliki tubuh yang bulat dan pendek dengan warna hitam dan putih yang agak suram, kurang lincah dan agresif seperti jantan. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan. Ocehannya lebih cerewet dan bervariasi.
Jalak suren mirip dengan jalak thailand. Walaupun demikian, keduanya dapat dibedakan melalui bulu dan dagu jalak thailand berwarna putih semuanya.
Burung jantan memiliki badan yang lurus dan lebih besar dari pada burung betina. Bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam, serta ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang. Sementara, burung betina memiliki tubuh yang bulat dan pendek dengan warna hitam dan putih yang agak suram, kurang lincah dan agresif seperti jantan. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan. Ocehannya lebih cerewet dan bervariasi.
Jalak suren mirip dengan jalak thailand. Walaupun demikian, keduanya dapat dibedakan melalui bulu dan dagu jalak thailand berwarna putih semuanya.
Spoiler for Bentuk Paruh:

Quote:
TAKSONOMI
Quote:
Sebelumnya, spesies ini dimasukkan ke dalam genus Sturnus dan Sturnopastor, namun hasil studi terbaru tidak mendukung penggolongan jalak suren ke dalam genus Sturnus, sehingga spesies ini dikembalikan ke dalam genus yang lebih tua, Gracupica. Ada yang mengatakan bahwa nama spesies "contra" berasal dari nama dalam bahasa India, meskipun sampai sekarang hal ini belum pernah ditelusuri kebenarannya.
Subspesies contra (berdasarkan deskripsi spesies yang diberikan oleh Linnaeus pada tahun 1758) sebagian besar ditemukan di sepanjang dataran Gangga membentang ke arah selatan sampai ke Andhra Pradesh dan ke arah timur hingga Bangladesh. Populasi di timur laut India (dari Sadiya ke Tirap dan Bukit Naga) diberi nama sordida (aslinya Sturnus contra sordidus) oleh Sidney Dillon Ripley pada tahun 1950. Secara fisik, subspesies tersebut memiliki perbedaan dengan anak jenis sebelumnya pada pundak dan tengkuknya yang kurang bergaris. Populasi di Manipur ke selatan menuju Myanmar dan ke timur menuju Yunnan mempunyai warna putih di kepala yang membentang hingga ke atas mata dan karenanya dinamakan superciliaris. Pengelompokan ini pertama kali dideskripsikan oleh Edward Blyth pada tahun 1863. Subspesies di Thailand, Laos dan Kamboja dimasukkan ke dalam subspesies floweri (Sharpe, 1897), sementara subspesies jalla yang dideskripsi oleh Horsfield pada tahun 1821 ditemukan di Sumatra, Jawa dan Bali.
Subspesies contra (berdasarkan deskripsi spesies yang diberikan oleh Linnaeus pada tahun 1758) sebagian besar ditemukan di sepanjang dataran Gangga membentang ke arah selatan sampai ke Andhra Pradesh dan ke arah timur hingga Bangladesh. Populasi di timur laut India (dari Sadiya ke Tirap dan Bukit Naga) diberi nama sordida (aslinya Sturnus contra sordidus) oleh Sidney Dillon Ripley pada tahun 1950. Secara fisik, subspesies tersebut memiliki perbedaan dengan anak jenis sebelumnya pada pundak dan tengkuknya yang kurang bergaris. Populasi di Manipur ke selatan menuju Myanmar dan ke timur menuju Yunnan mempunyai warna putih di kepala yang membentang hingga ke atas mata dan karenanya dinamakan superciliaris. Pengelompokan ini pertama kali dideskripsikan oleh Edward Blyth pada tahun 1863. Subspesies di Thailand, Laos dan Kamboja dimasukkan ke dalam subspesies floweri (Sharpe, 1897), sementara subspesies jalla yang dideskripsi oleh Horsfield pada tahun 1821 ditemukan di Sumatra, Jawa dan Bali.
Spoiler for Illustrasi Jalak Suren:

Quote:
HABITAT & DISTRIBUSI
Quote:
Jalak suren hidup terutama di dataran rendah, namun dapat juga ditemukan di kaki perbukitan sampai 700 meter di atas permukaan laut. Burung-burung ini terutama didapati di wilayah dekat perairan terbuka. Seperti jenis jalak lainnya, burung ini memilih lubang pohon untuk tempat tinggal. Jalak suren menyukai hutan sekunder terbuka yang banyak ditumbuhi pohon yang tinggi dan gelagah. Di India, penyebaran utama spesies ini berada di dataran Sungai Gangga, meluas ke selatan hingga Sungai Krishna. Penyebaran spesies ini kian hari kian meluas ke beberapa tempat seperti Lahore (dari 1997)), Rajkot dan Bombay (sejak 1953). Penyebaran ini mungkin juga diakibatkan oleh banyaknya burung yang diperdagangkan yang tidak sengaja terlepas dari sangkarnya. Penyebaran burung-burung ini di India ke arah barat, terutama di daerah Rajasthan, terbantu oleh perubahan pola irigasi dan pertanian. Adapun spesies ini dilaporkan oleh Alan O. Hume, bahwasanya berkembangbiak di Provinsi Utara-Barat, Bengal, Rajpotana (tidak meluas ke wilayah barat atau ke Sindh), dan India Tengah. Ia juga berkembangbiak di Indonesia. Spesies ini juga telah menyebar sampai ke Dubai, UEA, Pakistan, Taiwan dan Pulau Honshu.
Quote:
PERILAKU
Quote:
Jalak ini biasanya ditemukan dalam kelompok kecil, ia terutama mencari makan di atas tanah tapi bertengger di pohon atau bangunan. Ia tidak takut pada binatang besar, misalkan sapi, dan sering mencari makanan di tengah-tengah mereka. Burung dalam satu kelompok selalu mengeluarkan bunyi panggilan bersahut-sahutan dengan bunyi yang beraneka ragam seperti bunyi peluit, bunyi bergetar, bunyi mendengung, bunyi klik dan kicauan. Burung muda yang diambil untuk dipelihara dapat dilatih untuk meniru suara burung lain.
Jalak suren mencari makan terutama di ladang atau sawah, padang rumput dan tanah terbuka untuk mencari biji-bijian, buah-buahan, serangga, telur serangga, serangga yang kecil-kecil, kupu-kupu, cacing tanah, dan moluska yang biasanya didapatkan dari tanah. Saat mencari makanpun, tak jarang burung ini turun ke tanah dan mendekati sumber air di tempat yang dangkal. Seperti jenis jalak yang lain, mereka sering mencongkel atau membuka tanah, menusuk dengan menggunakan paruh untuk untuk mengeluarkan makanan yang tersembunyi di balik tanah. Selain itu pula, jalak suren biasanya turun ke air yang dangkal untuk mencari makanan. Mereka memiliki otot protraktor yang kuat yang memungkinkan mereka menyibakkan bagian bawah rumput dan matanya berada dalam posisi yang tepat sehingga mereka memiliki penglihatan binokular untuk melihat celah di antara paruh.
Pada saat hendak tidur, burung-burung ini mengeluarkan suara yang gaduh. Kebiasaannya hidupnya ini sering terlihat pada kelompok kecil dan kadang berpasangan; jalak suren bisanya tidur malam dalam kelompok besar dan saling melindungi.
Jalak suren mencari makan terutama di ladang atau sawah, padang rumput dan tanah terbuka untuk mencari biji-bijian, buah-buahan, serangga, telur serangga, serangga yang kecil-kecil, kupu-kupu, cacing tanah, dan moluska yang biasanya didapatkan dari tanah. Saat mencari makanpun, tak jarang burung ini turun ke tanah dan mendekati sumber air di tempat yang dangkal. Seperti jenis jalak yang lain, mereka sering mencongkel atau membuka tanah, menusuk dengan menggunakan paruh untuk untuk mengeluarkan makanan yang tersembunyi di balik tanah. Selain itu pula, jalak suren biasanya turun ke air yang dangkal untuk mencari makanan. Mereka memiliki otot protraktor yang kuat yang memungkinkan mereka menyibakkan bagian bawah rumput dan matanya berada dalam posisi yang tepat sehingga mereka memiliki penglihatan binokular untuk melihat celah di antara paruh.
Pada saat hendak tidur, burung-burung ini mengeluarkan suara yang gaduh. Kebiasaannya hidupnya ini sering terlihat pada kelompok kecil dan kadang berpasangan; jalak suren bisanya tidur malam dalam kelompok besar dan saling melindungi.
LANJUT BAWAH GAN























0
70.1K
Kutip
128
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan