- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
From Zero To Hero (kisah Inspiratif Dari Olahragawan Dunia)
TS
wd89
From Zero To Hero (kisah Inspiratif Dari Olahragawan Dunia)
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, begitu pesan motivasi yang sering kita dengar. Orang Jepang berkata, jika kamu jatuh tujuh kali bangkit lagi dan teruslah berusaha. Manusia agung tidak lahir dengan instan tapi butuh proses yang luar biasa berat. Bahkan untuk sukses menapak di dunia olahraga, seorang atlet mesti mengalami proses alam yang namanya kegagalan, dihina, dicampakkan lingkungan atau di remehkan. Fakta tersebut menarik untuk di paparkan dalam sebuah ringkasan tulisan pendek. Saya sengaja memilih beberapa figur-figur atlet yang sukses setelah sebelumnya tidak diperhitungkan.
The Baddest Man on Earth
Siapa yang tidak mengenal petinju yang satu ini, media menjulukinya sebagai “The Baddest Man on Earth”, lahir dan besar di lingkungan Brooklyn,New York yang penuh dengan kejahatan, dia adalah Mike Tyson. Sejak kecil sudah berurusan dengan Polisi kota New York. Lahir dan besar di keluarga yang berantakan membuat dia tumbuh menjadi keras sekeras lingkungan Brooklyn yang ganas. Pada suatu kesempatan Tyson pernah berkata “I never saw my mother happy with me and proud of me for doing something: She only knew me as being a wild kid running the streets”
Beruntung bagi Tyson bakat berkelahinya di jalanan dilirik oleh pelatih kaliber Cus D’ Amato. Tyson di tawari menjadi petinju andal. Perjalanan menjadi petinju hebat tidak semudah yang dibayangkan. Tyson terjun di tinju amatir, tapi gagal mewakili Amerika Serikat pada olimpiade setelah dikalahkan Henry Tillman, yang kemudian di balas diPro dengan kemengan KO ronde 1.
Tidak mau berlama-lama di amatir, Tyson beralih ke Profesional, sebuah keputusan besar yang kemudian hari membawa dia menjadi salah satu petinju terbesar dalam sejarah. Tahun 1985 untuk pertama kali dia mulai karir pro dengan kemenangan KO-1 atas Hector Marcedes. Prestasinya luar biasa 19 kemenangan semuanya dengan KO, dan kebanyakan menang KO ronde 1.
Tahun 1986 dia rebut kelas Berat WBA dengan mengalahkan Trevor Barbick (KO-2), setahun kemudian dia menambah koleksi gelar versi WBC dengan kemenangan angka atas James Smith dan kemudian mengalahkan Tony Tucker dengan angka untuk versi IBF, sekaligus menobatkan dia menjadi juara kelas berat sejati, dan rekor lain adalah jadi juara tinju kelas berat sejati termuda dalam sejarah (usia 20 tahun). Suatu pencapaian luarbiasa, dari jalanan menuju gemerlap mahkota dan pundi-pundi uang.
Dinamit menggoyang Eropa
Datang sebagai tim pengganti pada Piala Eropa tahun 1992 di Swedia, tim dinamit Denmark sama sekali tidak diperhitungkan. Prediksi itu cukup beralasan karena kultur sepakbola Denmark yang tidak seheboh negara tangguh di sepakbola. Efek dari perang saudara di Yugoslavia membawa berkah bagi Denmark. Yugoslavia dihukum dilarang tampil di piala Eropa tahun 1992 karena pelanggaran HAM, dan digantikan tim yang peringkat 2 di bawah Yugoslavia dan tim itu adalah Denmark
Dengan persiapan hanya sekitar 10 hari ditambah masalah internal, tim nasional Denmark tidak gentar menghadapi tuan rumah Swedia, Juara Eropa 1984 Prancis dan Juara Piala Dunia 1966 Inggris. Bermain nothing to lose alias tanpa beban dengan di motori pemain bertalenta Brian Landrup, Denmark lolos dari ke semifinal dengan status runner up grup. Mereka lolos dengan hasil biasa-biasa saja, ditahan Inggris 0-0, kalah dari Swedia 0-1 dan menang atas Prancis 2-1.
Baru setelah di semifinal dinamit Denmark meledak. Tidak diperhitungkan Denmark menantang sang juara bertahan Belanda yang dimotori kuartet Ruud Gullit, Van Basten, Rijkaard dan Ronald Koeman. Belanda lebih di favoritkan juara, dan memang selama pertandingan gawang Peter Schmeichel dibombardir. Sampai waktu pertandingan normal dan ekstra time, skor tetap 2-2. Dimasa adu penalti musibah menghampiri Belanda, tendangan Van Basten gagal dan Denmark untuk kali pertama lolos ke final. Bermodal kemenangan atas Belanda, Denmark menatap final dengan kepala tegak, dan hasilnya Denmark mengalahkan Jerman 2-0. Kemenangan yang luar biasa, Denmark bagi dinamit yang meledak keras menggetarkan Eropa. Dari sekedar tim pelengkap, Denmark meledak seperti dinamit dengan mengalahkan juara dunia 1990 Jerman dan juara piala Eropa 1988 Belanda.
Spiderman from Argentina
Argentina dikenal sebagai pemain bertalenta itu sudah biasa, tapi kalau menyebut siapa kiper Argentina paling hebat, kebanyakan dari kita hanya terdiam. Pada piala dunia 1990, dunia dikagetkan dengan aksi brillian kiper Argentina bernama Sergio Goycochea. Kehebatannya yaitu punya refleks yang bagus menangkis tendangan penalti.
Awalnya hanya sebagai kiper cadangan dari Nery Pumpindo. Nasib baik berpihak kepadanya ketika kiper utama cedera. Pelatihpun memberi kepercayaan kepada Sergio, dan kesempatan emas itu di manfaatkan dengan aksi briliannya. Ketika berjumpa Brasil yang lebih kuat, Argentina dipaksa bertahan disitu Sergio memperlihatkan keahliannya. Brasil frustasi tidak bisa cetak gol, dan melalui serangan balik Argentina mencetak gol, Argentina menang 1-0. Di Perempat final melawan Yugoslavia, Sergio tampil hebat dengan menahan 3 penendang Yugoslavia, Argentina menang 3-2. Di semifinal kembali Sergio tampil luar biasa, melawan tuan rumah Italia selama 2x 45 menit dan ekstra time yang berakhir 1-1. Memaksa diadakan adu penalti, Argentina lolos setelah Sergio Goycochea bisa menahan 2 penendang Italia, dan tuan rumah pun menangis. Sayangnya di Final Argentina kalah 0-1 melalui gol dari titik penalti, dan gantian Maradona sc pun dibuat menangis.
Aksi gemilangnya di Piala dunia 1990 menjadikan dia sebagai kiper utama Argentina dan di nobatkan sebagai kiper terbaik dunia. Selama berkostum timnas Argentina, Sergio mempersembahkan 2 gelar juara Piala Amerika 1991 dan 1993. Dari kiper cadangan, Sergio membalikkan nasibnya menjadi kiper pujaan dunia, aksinya menahan tendangan penalti sangat dikagumi.
Sukses datang dengan kerja keras, butuh perjuangan dan kesabaran ekstra. Masih banyak kisah-kisah heroik yang lain yang bisa dijadikan inspirasi bagi kita semua. Jangan mudah menyerah ,teruslah berusaha, sesungguhnya diatas sana ada Tuhan yang maha adil.
Sumber
The Baddest Man on Earth
Siapa yang tidak mengenal petinju yang satu ini, media menjulukinya sebagai “The Baddest Man on Earth”, lahir dan besar di lingkungan Brooklyn,New York yang penuh dengan kejahatan, dia adalah Mike Tyson. Sejak kecil sudah berurusan dengan Polisi kota New York. Lahir dan besar di keluarga yang berantakan membuat dia tumbuh menjadi keras sekeras lingkungan Brooklyn yang ganas. Pada suatu kesempatan Tyson pernah berkata “I never saw my mother happy with me and proud of me for doing something: She only knew me as being a wild kid running the streets”
Beruntung bagi Tyson bakat berkelahinya di jalanan dilirik oleh pelatih kaliber Cus D’ Amato. Tyson di tawari menjadi petinju andal. Perjalanan menjadi petinju hebat tidak semudah yang dibayangkan. Tyson terjun di tinju amatir, tapi gagal mewakili Amerika Serikat pada olimpiade setelah dikalahkan Henry Tillman, yang kemudian di balas diPro dengan kemengan KO ronde 1.
Tidak mau berlama-lama di amatir, Tyson beralih ke Profesional, sebuah keputusan besar yang kemudian hari membawa dia menjadi salah satu petinju terbesar dalam sejarah. Tahun 1985 untuk pertama kali dia mulai karir pro dengan kemenangan KO-1 atas Hector Marcedes. Prestasinya luar biasa 19 kemenangan semuanya dengan KO, dan kebanyakan menang KO ronde 1.
Tahun 1986 dia rebut kelas Berat WBA dengan mengalahkan Trevor Barbick (KO-2), setahun kemudian dia menambah koleksi gelar versi WBC dengan kemenangan angka atas James Smith dan kemudian mengalahkan Tony Tucker dengan angka untuk versi IBF, sekaligus menobatkan dia menjadi juara kelas berat sejati, dan rekor lain adalah jadi juara tinju kelas berat sejati termuda dalam sejarah (usia 20 tahun). Suatu pencapaian luarbiasa, dari jalanan menuju gemerlap mahkota dan pundi-pundi uang.
Dinamit menggoyang Eropa
Datang sebagai tim pengganti pada Piala Eropa tahun 1992 di Swedia, tim dinamit Denmark sama sekali tidak diperhitungkan. Prediksi itu cukup beralasan karena kultur sepakbola Denmark yang tidak seheboh negara tangguh di sepakbola. Efek dari perang saudara di Yugoslavia membawa berkah bagi Denmark. Yugoslavia dihukum dilarang tampil di piala Eropa tahun 1992 karena pelanggaran HAM, dan digantikan tim yang peringkat 2 di bawah Yugoslavia dan tim itu adalah Denmark
Dengan persiapan hanya sekitar 10 hari ditambah masalah internal, tim nasional Denmark tidak gentar menghadapi tuan rumah Swedia, Juara Eropa 1984 Prancis dan Juara Piala Dunia 1966 Inggris. Bermain nothing to lose alias tanpa beban dengan di motori pemain bertalenta Brian Landrup, Denmark lolos dari ke semifinal dengan status runner up grup. Mereka lolos dengan hasil biasa-biasa saja, ditahan Inggris 0-0, kalah dari Swedia 0-1 dan menang atas Prancis 2-1.
Baru setelah di semifinal dinamit Denmark meledak. Tidak diperhitungkan Denmark menantang sang juara bertahan Belanda yang dimotori kuartet Ruud Gullit, Van Basten, Rijkaard dan Ronald Koeman. Belanda lebih di favoritkan juara, dan memang selama pertandingan gawang Peter Schmeichel dibombardir. Sampai waktu pertandingan normal dan ekstra time, skor tetap 2-2. Dimasa adu penalti musibah menghampiri Belanda, tendangan Van Basten gagal dan Denmark untuk kali pertama lolos ke final. Bermodal kemenangan atas Belanda, Denmark menatap final dengan kepala tegak, dan hasilnya Denmark mengalahkan Jerman 2-0. Kemenangan yang luar biasa, Denmark bagi dinamit yang meledak keras menggetarkan Eropa. Dari sekedar tim pelengkap, Denmark meledak seperti dinamit dengan mengalahkan juara dunia 1990 Jerman dan juara piala Eropa 1988 Belanda.
Spiderman from Argentina
Argentina dikenal sebagai pemain bertalenta itu sudah biasa, tapi kalau menyebut siapa kiper Argentina paling hebat, kebanyakan dari kita hanya terdiam. Pada piala dunia 1990, dunia dikagetkan dengan aksi brillian kiper Argentina bernama Sergio Goycochea. Kehebatannya yaitu punya refleks yang bagus menangkis tendangan penalti.
Awalnya hanya sebagai kiper cadangan dari Nery Pumpindo. Nasib baik berpihak kepadanya ketika kiper utama cedera. Pelatihpun memberi kepercayaan kepada Sergio, dan kesempatan emas itu di manfaatkan dengan aksi briliannya. Ketika berjumpa Brasil yang lebih kuat, Argentina dipaksa bertahan disitu Sergio memperlihatkan keahliannya. Brasil frustasi tidak bisa cetak gol, dan melalui serangan balik Argentina mencetak gol, Argentina menang 1-0. Di Perempat final melawan Yugoslavia, Sergio tampil hebat dengan menahan 3 penendang Yugoslavia, Argentina menang 3-2. Di semifinal kembali Sergio tampil luar biasa, melawan tuan rumah Italia selama 2x 45 menit dan ekstra time yang berakhir 1-1. Memaksa diadakan adu penalti, Argentina lolos setelah Sergio Goycochea bisa menahan 2 penendang Italia, dan tuan rumah pun menangis. Sayangnya di Final Argentina kalah 0-1 melalui gol dari titik penalti, dan gantian Maradona sc pun dibuat menangis.
Aksi gemilangnya di Piala dunia 1990 menjadikan dia sebagai kiper utama Argentina dan di nobatkan sebagai kiper terbaik dunia. Selama berkostum timnas Argentina, Sergio mempersembahkan 2 gelar juara Piala Amerika 1991 dan 1993. Dari kiper cadangan, Sergio membalikkan nasibnya menjadi kiper pujaan dunia, aksinya menahan tendangan penalti sangat dikagumi.
Sukses datang dengan kerja keras, butuh perjuangan dan kesabaran ekstra. Masih banyak kisah-kisah heroik yang lain yang bisa dijadikan inspirasi bagi kita semua. Jangan mudah menyerah ,teruslah berusaha, sesungguhnya diatas sana ada Tuhan yang maha adil.
Sumber
0
2K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan